Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Omicron Meningkat, Perhimpunan Dokter Paru Minta Pemerintah Tinjau Ulang Sekolah Tatap Muka

Kompas.com - 24/01/2022, 11:28 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron.

Erlina menyarankan, anak-anak usia 6-11 tahun menerapkan pembelajaran secara daring sampai kasus Covid-19 varian Omicron dapat dikendalikan.

"Saran saya kepada pemerintah tolong ditinjau ulang PTM terutama untuk anak-anak yang di bawah 12 tahun karena memang kasus lagi naik," kata Erlina dalam konferensi pers secara virtual, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Sekolah di Depok Gelar PTM 100 Persen Besok, Kantin Ditutup dan Istirahat Diperpendek

"Jangan PTM dulu sampai Covid-19 Omicron ini terkendali, jadi kalau bisa anak PAUD, SD ini ditinjau PTM kalau saya (sarankan) sih hybrid atau kalau perlu di rumah saja daring," sambungnya.

Erlina mengatakan, kebijakan untuk kembali menerapkan belajar dari rumah secara daring bisa menjadi pertimbangan pemerintah, mengingat anak usia 6-11 tahun belum banyak mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Saat ini 6-11 tahun itu belum banyak yang divaksin, mereka jadi kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19," ujarnya.

Lebih lanjut, Erlina mengatakan, saat ini, sudah banyak sekolah yang memutuskan untuk tutup sementara, setelah ditemukan kasus Covid-19 dari peserta didik dan guru.

"Dan dikatakan juga makin banyak kasus di kalangan anak sekolah," ucap dia.

Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Anak Saat Jalani PTM Terbatas di Tengah Ancaman Omicron

Adapun dari dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan hingga Senin (24/1/2022), total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron mencapai 1.626.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 1.019 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN).

"Non PPLN atau transmisi lokal sebanyak 369, dan belum diketahui (pemeriksaan epidemiologi) 238" kata Nadia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sudah telat bro, virusnya sdh masuk. sekarang kasus transmisi lokal, membalas komentar galih sapta : yang harus dihentikan bukan ptm ank tpi perjalanan2 keluar dan kedlm negri hrus dibtasi atu ditutup smentra suatu contoh publik figur seenaknya jln2 bulak blik keluar negri ,trus imigran cina india eropa afrika sudah dibatsi tolong ditegakkan yang benar ksihan psikis ank


Terkini Lainnya
Wapres Gibran Janji Akan Terus Evaluasi Sekolah Rakyat
Wapres Gibran Janji Akan Terus Evaluasi Sekolah Rakyat
Nasional
Gibran Prediksi Skor Indonesia Vs Vietnam 3-0: Timnas Lagi 'On Fire'
Gibran Prediksi Skor Indonesia Vs Vietnam 3-0: Timnas Lagi "On Fire"
Nasional
Djarot: Jadwal Kongres PDI-P yang Tentukan Ketua Umum
Djarot: Jadwal Kongres PDI-P yang Tentukan Ketua Umum
Nasional
Dasco Minta BGN Pastikan Kasus Keracunan Massal MBG Tak Lagi Terulang
Dasco Minta BGN Pastikan Kasus Keracunan Massal MBG Tak Lagi Terulang
Nasional
Gibran: Kemarin Nyuruh Saya Berkantor di Papua, Sekarang di IKN, Pindah-pindah Terus
Gibran: Kemarin Nyuruh Saya Berkantor di Papua, Sekarang di IKN, Pindah-pindah Terus
Nasional
KPK Panggil 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina
KPK Panggil 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina
Nasional
KPK Periksa Direktur hingga Komisaris PT Karya Bisa sebagai Saksi Kasus Gedung Pemkab Lamongan
KPK Periksa Direktur hingga Komisaris PT Karya Bisa sebagai Saksi Kasus Gedung Pemkab Lamongan
Nasional
Ketika Gibran Disambut Antusias Siswa-Siswi Sekolah Rakyat di Riau
Ketika Gibran Disambut Antusias Siswa-Siswi Sekolah Rakyat di Riau
Nasional
WNI di Kamboja-Thailand Belum Dievakuasi, DPR Harap Situasi Kembali Kondusif
WNI di Kamboja-Thailand Belum Dievakuasi, DPR Harap Situasi Kembali Kondusif
Nasional
DPR RI Apresiasi Malaysia Jadi Penengah Thailand-Kamboja: Persaudaraan ASEAN Kuat
DPR RI Apresiasi Malaysia Jadi Penengah Thailand-Kamboja: Persaudaraan ASEAN Kuat
Nasional
Kasus Suap Ronald Tannur, Eks Ketua PN Surabaya Rudi Suparmono Dituntut 7 Tahun Bui
Kasus Suap Ronald Tannur, Eks Ketua PN Surabaya Rudi Suparmono Dituntut 7 Tahun Bui
Nasional
DPR Minta Polisi Laporkan Perkembangan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Kemlu
DPR Minta Polisi Laporkan Perkembangan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Kemlu
Nasional
Cegah Peningkatan PHK, DPR Perkuat Koordinasi dengan Kemenaker dan Dunia Usaha
Cegah Peningkatan PHK, DPR Perkuat Koordinasi dengan Kemenaker dan Dunia Usaha
Nasional
Letkol Teddy Diusulkan Jadi Duta Sekolah Rakyat
Letkol Teddy Diusulkan Jadi Duta Sekolah Rakyat
Nasional
Jumlah Penduduk Miskin Turun, Pemerintah Diingatkan agar Tidak Lengah
Jumlah Penduduk Miskin Turun, Pemerintah Diingatkan agar Tidak Lengah
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau