Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Brigjen Junior Tumilaar Sakit di RTM Cimanggis | Elektabilitas Prabowo Teratas, Puan di Bawah Satu Persen

Kompas.com - 24/02/2022, 05:47 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang kondisi Staf Khusus KSAD Brigjen Junior Tumilaar yang sedang ditahan di Rumah Tahanan Militer (RTM) Cimanggis dan minta dirujuk ke RSPAD karena sakit lambung menjadi yang terpopuler pada Rabu (24/2/2022).

Kemudian, berita tentang hasil survei Litbang Kompas terkait elektabilitas Prabowo Subianto dan Puan Maharani juga banyak dibaca.

1. Brigjen Junior Tumilaar Tak Dirujuk ke RSPAD, Danpuspomad: Asam Lambungnya Kambuh karena Minum Kopi

Brigjen Junior Tumilaar yang ditahan dalam kasus penyalahgunaan wewenang meminta dirujuk ke RSPAD karena sakit lambung. Permintaan tersebut pun tidak dikabulkan Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad).

Baca juga: SBY Sebut Masa Depan Dunia Ditentukan 5 Orang Kuat: Netanyahu, Khamenei, Trump, Putin, Xi Jinping

"Hasil pemeriksaan Dokter Puspomad, gangguan asam lambung yang bersangkutan belum memerlukan perawatan di RSPAD," kata Komandan Puspomad, Letjen TNI Chandra W Sukotjo dalam perbincangan dengan Kompas.com, Selasa (22/02/2022) malam.

Permohonan Brigjen Junior Tumilaar tertulis dalam surat yang ditujukan kepada KSAD, Ka Otmilti II, Danpuspom AD, dan Ditkum AD. Surat tersebut beredar di media sosial.

Dalam surat itu, Brigjen Junior Tumilaar memohon agar dievakuasi ke RSPAD. Ia mengaku tengah sakit lambung atau GERD. Danpuspomad mengatakan saat ini Brigjen Junior Tumilaar dalam kondisi baik-baik saja dan masih berada di Rumah Tahanan Militer (RTM) Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Baca juga: 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat, Bisa Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS

Letjen Chandra memastikan pria yang kini menjabat sebagai Staf Khusus KSAD tersebut sudah mendapatkan pengobatan di tahanan.

"Yang bersangkutan diberikan obat dan diimbau untuk tidak mengonsumsi kopi untuk sementara waktu," sebutnya.

"Karena menurut yang bersangkutan, asam lambungnya naik karena minum kopi," lanjut Letjen Chandra.

Baca juga: Iran Sudah Siap Serang AS kalau Bantu Israel Perang, Irak Jadi Awalan

Brigjen Junior Tumilaar ditahan setelah aksinya marah-marah di proyek pembangunan properti di Kabupaten Bogor viral di media sosial. Ia menyatakan membela warga Bojong Koneng yang menjadi korban penggusuran pengembang.

Menurut TNI AD, Brigjen Junior Tumilaar telah melakukan penyalahgunaan wewenang dan ketidaktaatan yang disengaja. Letjen Chandra menjelaskan, perkara hukum yang dialami Brigjen Junior Tumilaar bukan karena sikapnya memberikan pembelaan untuk warga.

2. Elektabilitas Elite Parpol di Survei Litbang Kompas: Prabowo Teratas, Puan di Bawah Satu Persen

Hasil Survei Kepemimpinan Nasional yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan, sejumlah elite partai politik memperoleh elektabilitas yang beragam.

Baca juga: Kenapa Sopir Truk Demo Tolak Aturan ODOL di Berbagai Daerah?

Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022 menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan pada saat survei dilakukan, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi teratas dengan 26,5 persen.

Elektabilitas Prabowo tersebut berselisih jauh dengan sejumlah elite parpol lainnya yang masih di bawah 5 persen.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno tercatat memiliki elektabilitas sebesar 4,9 persen, disusul oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan elektabilitas 3,7 persen.

Elite parpol lain yang masuk bursa pilpres kali ini ialah dua ketua DPP PDI-P, Tri Rismaharini dan Puan Maharani, masing-masing mengantongi elektabilitas 2,6 persen dan 0,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Dosen Politik UI Jadi Saksi Meringankan di Sidang Hasto
Dosen Politik UI Jadi Saksi Meringankan di Sidang Hasto
Nasional
Profil Netanyahu, Khamenei, Trump, Putin, dan Xi Jinping: 5 Orang Kuat yang Disebut SBY
Profil Netanyahu, Khamenei, Trump, Putin, dan Xi Jinping: 5 Orang Kuat yang Disebut SBY
Nasional
Fase Kepulangan, Sebanyak 53.156 Jemaah dan Petugas Telah Tiba di Tanah Air
Fase Kepulangan, Sebanyak 53.156 Jemaah dan Petugas Telah Tiba di Tanah Air
Nasional
Kejagung Periksa Petinggi Zyrex Indonesia  di Kasus Korupsi Chromebook
Kejagung Periksa Petinggi Zyrex Indonesia di Kasus Korupsi Chromebook
Nasional
Direktur Independen Sritex Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi Pemberian Kredit
Direktur Independen Sritex Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi Pemberian Kredit
Nasional
Perkuat Portofolio EBT, Pertamina NRE dan Perusahaan Filipina Teken Kerja Sama Investasi Saham
Perkuat Portofolio EBT, Pertamina NRE dan Perusahaan Filipina Teken Kerja Sama Investasi Saham
Nasional
Prabowo-Putin Saling Tukar Cendera Mata: Dari Buku, Pedang Perwira, Patung Garuda, hingga Keris Pattimura
Prabowo-Putin Saling Tukar Cendera Mata: Dari Buku, Pedang Perwira, Patung Garuda, hingga Keris Pattimura
Nasional
Evaluasi Kritis Evakuasi WNI dari Iran dan Israel
Evaluasi Kritis Evakuasi WNI dari Iran dan Israel
Nasional
Kala Pansus Cak Imin Endus Dugaan Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
Kala Pansus Cak Imin Endus Dugaan Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
Nasional
Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda
Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda
Nasional
Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua, Parade Senja Diganti Apel Manggala
Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua, Parade Senja Diganti Apel Manggala
Nasional
Ancang-ancang Evakuasi WNI dari Teheran di Tengah Serangan Israel...
Ancang-ancang Evakuasi WNI dari Teheran di Tengah Serangan Israel...
Nasional
Pemerintah Diminta Lebih Serius Cegah Pungutan Liar Setelah Bubarkan Saber Pungli
Pemerintah Diminta Lebih Serius Cegah Pungutan Liar Setelah Bubarkan Saber Pungli
Nasional
Kata KPK Usai Gubernur Khofifah Disebut Tahu Kasus Dana Hibah Jatim
Kata KPK Usai Gubernur Khofifah Disebut Tahu Kasus Dana Hibah Jatim
Nasional
Filsafat Moral Pancasila dan Tantangan Penulisan Sejarah Kebangsaan Indonesia
Filsafat Moral Pancasila dan Tantangan Penulisan Sejarah Kebangsaan Indonesia
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau