Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan Jokowi Undang Semua Anggota G20, Termasuk Rusia, Dinilai Tepat

Kompas.com - 01/04/2022, 21:27 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang semua anggota G20, termasuk Rusia, dinilai tepat.

Pengamat hubungan internasional sekaligus pendiri Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja menilai, pemerintah Indonesia mesti menempatkan konflik Rusia-Ukraina sesuai proporsinya untuk negara di dunia.

“Bukan sebagai konflik dua negara tetapi lebih sebagai konflik antar negara adidaya yaitu Rusia versus Amerika Serikat beserta sekutu-sekutunya di NATO yang menyeret Ukraina sebagai medan pertempuran,” ujar Dinna kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Indonesia Bisa Suarakan Penghentian Perang Rusia-Ukraina jika Putin Hadiri G20

Dalam pandangan dia, konflik Rusia-Ukraina memberikan dampak yang dasyat untuk berbagai negara di dunia, tak terkecuali anggota G20.

Pasalnya, perang itu menyebabkan kelangkaan beberapa sumber daya penting dan komoditas di banyak negara.

“Rusia adalah produsen besar energi untuk dunia, produsen pangan besar di dunia, aneka produk tambang dan elektronik serta persenjataan,” sebutnya.

“Ketika Rusia diblokir padahal awalnya dunia ini saling terhubung maka terjadi gangguan arus perdagangan dunia yang dasyat dan bukan cuma itu, terjadi kelangkaan banyak bahan pokok,” sambung Dinna.

Dengan hadirnya Presiden Rusia, Vladimir Putin di acara G20 di Indonesia akhir tahun nanti, pemerintah Indonesia punya peluang menyuarakan penghentian perang.

“Perlu dibicarakan caranya agar perang, sanksi dihentikan dan dicari solusi gencatan senjata serta titik temu antar semua pihak tanpa perlu mencekik pasokan makanan, energi, pun produk-produk vital lainnya,” ujar dia.

Pemerintah Indonesia telah mengirimkan undangan ke semua anggota G20, termasuk Rusia pada 22 Februari lalu, atau dua hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina. Pemerintah Rusia telah menyatakan, Putin berencana memenuhi undangan itu.

Namun sejumlah negara anggota G20 menentang rencana kedatangan Putin. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengungkapkan langkah pemerintah Indonesia terlalu jauh dengan mengundang Rusia. Ia menyatakan forum G20 tidak perlu dihadiri oleh negara yang menyerang negara lain.

Namun China bereaksi atas penolakan itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Henbin menuturkan kehadiran Rusia amat penting sehingga tidak ada negara lain yang berhak mengusirnya dari keanggotaan G20.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com