Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Kemensos Ungkap Alasan Bantuan Minyak Goreng dalam Bentuk Uang Tunai

Kompas.com - 08/04/2022, 16:05 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di tengah kenaikan harga minyak goreng dalam bentuk uang tunai melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng.

Pemberian bantuan dalam bentuk uang tunai tersebut bukan tanpa alasan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, Presiden Joko Widodo menginginkan masyarakat mendapatkan bantuan yang bisa dimanfaatkan tak hanya untuk membeli minyak goreng namun juga hal lain dalam rangka merespons kenaikan harga pangan.

Baca juga: Sekjen Kemensos: BLT Minyak Goreng Disalurkan Lewat PT Pos

Harry mengatakan, Presiden juga menginginkan agar masyarakat bisa memanfaatkan dana BLT minyak goreng sebesar Rp 300.000 per orang ini sebagai modal usaha selain untuk membeli bahan kebutuhan pokok.

"Beliau (Jokowi) minta kepada masyarakat untuk menggunakan bantuan kepada hal yang bermanfaat. Sebagai modal usaha atau beli kebutuhan pokok termasuk minyak goreng yang harganya meningkat," ujar Harry di dalam media briefing mengenai BLT minyak goreng yang dilakukan secara virtual, Jumat (8/4/2022).

Ia pun menjelaskan, pada dasarnya BLT minyak goreng diberikan pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat.

Baca juga: Pakar UGM Ungkap Bahayanya Minum Simvastatin dan Amlodipine secara Bersamaan

Hal itulah yang menjadi dasar keputusan pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk tunai alih-alih dalam bentuk minyak goreng langsung.

"Pada prinsipnya untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat, sehingga pemanfaatan tidak hanya terbatas untuk beli minyak goreng tapi juga kebutuhan pokok yang lain," jelas Harry.

Untuk diketahui, BLT minyak goreng akan disalurkan melalui dua skema penyaluran.

Pertama, yakni dengan skema bansos pangan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dan kedua, lewat skema Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BTPKLWN) melalui TNI/Polri.

Baca juga: Kemensos Jamin Penyaluran BLT Minyak Goreng Bakal Tepat Sasaran


Untuk penyaluran melalui Kemensos, total jumlah penerima yakni sebanyak 20,65 juta KPM yang terdiri dari 18,8 juta penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan sebanyak 1,85 juta merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak menerima sembako.

Sementara, untuk penyaluran melalui TNI/Polri lewat skema BTPKLWN akan disalurkan kepada 2,5 juta PKL dan warung di 514 kabupaten/kota.

Besaran anggaran BLT minyak goreng untuk penerima PKH dan bansos pangan dialokasikan sebesar Rp 6,2 triliun sedangkan untuk BTPKLWN sebesar Rp 750 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Pakar UGM Ungkap Bahayanya Minum Simvastatin dan Amlodipine secara Bersamaan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

2 Mahasiswa Vietnam Gagal Ginjal akibat Gaya Hidup Tak Sehat, Apa yang Dikonsumsi?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Homey

Cara Membedakan Lubang Ular dan Lubang Tikus di Sekitar Rumah
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Peterpan Umumkan Comeback ke Panggung Lewat The Journey Continues, Formasi Personel Disorot
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Tanda-tanda Kolesterol Tinggi di Wajah, Tangan, dan Kaki, Apa Saja Cirinya?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Tinggalkan Kerja Kantoran, Merianti Pilih Jadi Pemetik Buah di Australia dengan Bayaran Rp 300.000 Per Jam
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Prajurit TNI Babak Belur Dikeroyok 6 Juru Panggil Penumpang di Malang hingga Tak Sadarkan Diri
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Guide Ungkap Kronologi Juliana Jatuh di Rinjani, Bantah Tinggalkan Saat istirahat
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Budayawan Ingatkan untuk Tak Remehkan Daya Tarik Spiritual Weton Tulang Wangi di Malam 1 Suro
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Cara Cek NIK Penerima BSU 2025, Klik bsu.kemnaker.go.id
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pengendara Pelat B Terobos One Way Puncak, Tabrak Polisi yang Sedang Bertugas
api-2 . LATEST
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Delman Betawi, Kereta Kuda yang Tak Lekang Waktu di Setu Babakan
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
6 Fakta Hasil Otopsi Juliana Marins, Meninggal Bukan karena Hipotermia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau