Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"PR" Koalisi Indonesia Bersatu Jika Usung Airlangga Jadi Capres 2024

Kompas.com - 19/05/2022, 00:32 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Idil Akbar mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memang berpeluang diusung menjadi calon presiden dari Koalisi Indonesia Bersatu.

Akan tetapi, menurut dia koalisi yang dihuni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mempunyai pekerjaan untuk mengerek elektabilitas Airlangga.

"Saya pikir juga memang kalau berdasarkan fakta survei, dalam berbagai hasil survei yang ada dari lembaga-lembaga survei itu kan memang menunjukkan masih ada kekurangan di Airlangga terkait soal elektabilitas," kata Idil saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Persoalan elektabilitas Airlangga, kata Idil, kemungkinan besar akan menjadi pertimbangan bagi PAN dan PPP.

Baca juga: Golkar Tak Masalah PPP-PAN Punya Capres Lain untuk Pilpres 2024

Idil mengatakan, persoalan lain yang mengganjal dalam koalisi itu adalah Partai Golkar sudah memutuskan untuk mengusung Airlangga sebagai calon presiden.

Menurut Idil, dengan pemilihan presiden yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang masih ada cukup waktu bagi Airlangga buat menggenjot elektabilitas. Akan tetapi, jika elektabilitas Airlangga tak kunjung membaik maka menurut dia Ketua Umum Partai Golkar itu harus mengambil sikap.

"Ini sangat tergantung, menurut saya, kepada Airlangga sendiri, apakah kemudian dia mau menerima fakta politik yang ada terkait survei tersebut untuk kemudian legowo untuk memberikan kursi calon presiden kepada yang lain. Sementara dia mungkin bisa menjadi calon wakil presiden," ucap Idil.

"Karena sejauh ini peluang untuk mengusung Airlangga memang bisa saja terjadi, tetapi kan ini akan menjadi tantangan besar terutama untuk Golkar, PAN, PPP jika memang betul-betul koalisi ini nanti menjadi koalisi yang solid dan valid untuk memajukan calon presiden yang ada," ucap Idil.

Baca juga: Golkar Konsisten Usung Airlangga jadi Capres, tapi Tetap Dengar Partai Lain

Jumlah kumulatif perolehan kursi Golkar, PAN, dan PPP di parlemen adalah 26,82 persen. Sementara, berdasarkan suara nasional, koalisi ini mendapatkan 23,93 persen. Angka tersebut memenuhi ambang batas pencalonan presiden yang diatur dalam Undang-Undang Pemilihan Umum yakni minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen dari suara sah nasional pada Pemilihan Legislatif sebelumnnya.

Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia pada rentang 14 sampai 19 April 2022, elektabilitas Airlangga masih kurang menjanjikan.

Menurut survei itu, dari 100 persen responden, ada 35 persen yang menyatakan mengetahui sosok Airlangga. Sedangkan dari segi ketertarikan, tercatat ada 67 persen responden yang suka dengan sosok Airlangga.

Baca juga: Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto...

Survei itu dilakukan dengan tatap muka dengan sampel sebanyak 1,220 orang, dengan metode multistage random sampling.

(Penulis : Ardito Ramadhan | Editor : Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kt siapa bkn kepentingan bbrpa partainya? hadeuh...., membalas komentar tonny siahaan : kita berharap muncul tokoh seperti npk. jokowi yg bukan ketua partai tapi sangat dipercaya jd capresnya dan menang..dia dicalonkan karena kapasitas yg mumpuni demi kepentingan bangsa..bukan utk kepentingan beberapa partai pengusungnya spt airlangga ini. menurut sy juga dia tdk terlalu dikenal.


Terkini Lainnya
9 WNA Pelaku 'Love Scamming' di Jakut dan Bali Dideportasi
9 WNA Pelaku "Love Scamming" di Jakut dan Bali Dideportasi
Nasional
Anies: Dunia Internasional Memantau Kasus Pak Tom Lembong
Anies: Dunia Internasional Memantau Kasus Pak Tom Lembong
Nasional
Tom Lembong Minta Dibebaskan, Pendukungnya Teriak: Amin!
Tom Lembong Minta Dibebaskan, Pendukungnya Teriak: Amin!
Nasional
Tom Lembong Rela Lesehan demi Layani Emak-emak Foto Bersama Usai Sidang
Tom Lembong Rela Lesehan demi Layani Emak-emak Foto Bersama Usai Sidang
Nasional
Tom Lembong Ungkap 2 Sinyal dari Penguasa, Buatnya Terancam Pidana
Tom Lembong Ungkap 2 Sinyal dari Penguasa, Buatnya Terancam Pidana
Nasional
Pelaksanaan Belum Merata, Dirjen Kemenag Pastikan Kawal MBG di Pesantren
Pelaksanaan Belum Merata, Dirjen Kemenag Pastikan Kawal MBG di Pesantren
Nasional
Tom Lembong: Saya Terinspirasi Warga Kita yang Berani Hadapi Aparat, Protes Ketidakadilan
Tom Lembong: Saya Terinspirasi Warga Kita yang Berani Hadapi Aparat, Protes Ketidakadilan
Nasional
Siswa Sekolah Rakyat Bisa Pulang Saat Libur Nasional dan Hari Besar Keagamaan
Siswa Sekolah Rakyat Bisa Pulang Saat Libur Nasional dan Hari Besar Keagamaan
Nasional
Tom Lembong: Bukan AI yang Menginspirasi Saya, tapi Keberanian Warga
Tom Lembong: Bukan AI yang Menginspirasi Saya, tapi Keberanian Warga
Nasional
Usulan Saksi Dapat Dicekal dalam RUU KUHAP Ditolak, Habiburokhman: Sebentar Dulu Bos!
Usulan Saksi Dapat Dicekal dalam RUU KUHAP Ditolak, Habiburokhman: Sebentar Dulu Bos!
Nasional
TNI Rekrut Total 34.520 Prajurit Buat Ketahanan Pangan
TNI Rekrut Total 34.520 Prajurit Buat Ketahanan Pangan
Nasional
Kurikulum Sekolah Rakyat Dirancang Khusus untuk Cegah Bullying, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi
Kurikulum Sekolah Rakyat Dirancang Khusus untuk Cegah Bullying, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi
Nasional
Kemenag Sebut Pelaksanaan MBG di Madrasah Masih Terbatas
Kemenag Sebut Pelaksanaan MBG di Madrasah Masih Terbatas
Nasional
KPK Akui Selidiki Izin Pengelolaan Tambang di Indonesia Timur, Usai Minta Keterangan Arifin Tasrif
KPK Akui Selidiki Izin Pengelolaan Tambang di Indonesia Timur, Usai Minta Keterangan Arifin Tasrif
Nasional
Tarif 32 Persen Trump Ancam Ekspor RI, Said Abdullah Usulkan 5 Solusi
Tarif 32 Persen Trump Ancam Ekspor RI, Said Abdullah Usulkan 5 Solusi
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau