Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengasingan Soekarno, Pohon Sukun di Ende, dan Lahirnya Gagasan Pancasila

Kompas.com - 01/06/2022, 06:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pohon sukun yang menghadap langsung ke Pantai Ende itu jadi saksi malam-malam perenungan Soekarno.

Gagasan Soekarno tentang butir-butir Pancasila yang kemudian menjadi rumusan dasar negara bahkan lahir di bawah pohon tersebut.

Demikian dikisahkan dalam buku "Bung Karno dan Pancasila, Ilham dari Flores untuk Nusantara".

Memang, buah pemikiran Soekarno akan Pancasila tidak muncul secara tiba-tiba. Pancasila hadir sebagai hasil dari proses perenungan Soekarno selama 4 tahun diasingkan ke Ende.

Baca juga: Demokrasi Pancasila: Pengertian, Aspek, Ciri, dan Prinsip

Pengasingan

Pengasingan di Ende menjadi salah satu fase penting selama kehidupan Soekarno.

Kala itu, Indonesia masih di bawah jajahan Belanda. Tepat 14 Januari 1934 Soekarno bersama sang istri, Inggit Garnasih, serta ibu mertua (Ibu Amsi) dan anak angkatnya, Ratna Djuami, tiba di rumah tahanan yang terletak di Kampung Ambugaga, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Pengasingan ini sengaja dilakukan oleh kolonial Belanda untuk memutus hubungan Soekarno dan loyalisnya.

Di Ende, Soekarno dan keluarga hidup di lingkungan terpencil di tengah-tengah penduduk berpendidikan rendah. Kehidupan Soekarno dan keluarganya serba sederhana dan jauh dari hiruk-pikuk politik seperti di kota besar.

Baca juga: Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Meski demikian, ketika itu Soekarno jadi lebih banyak berpikir dari sebelumnya.

Ia mulai belajar lebih banyak soal agama Islam. Juga belajar mengenai pluralisme lewat pergaulannya bersama pastor-pastor di Ende.

Jauh dari Ibu Kota membuat Soekarno tak bisa melakukan banyak hal. Waktunya sehari-hari dihabiskan dengan berkebun dan membaca.

Baca juga: Prabowo Dianggap Tepat Pilih Putin daripada ke KTT G7: Di Rusia Jadi Tamu Utama, di Kanada Jadi Pendengar

Dia juga mulai melukis dan menulis naskah drama pementasan. Di sela kegiatan seninya, Soekarno berkirim surat dengan tokoh Islam di Bandung bernama TA Hassan dan banyak berdiskusi dengan pastor Pater Huijtink.

Dari situlah Soekarno menjadi lebih relijius dan memaknai keberagaman secara lebih dalam.

Kisah pohon sukun

Tiba suatu masa, Soekarno kerap berkontemplasi di suatu tempat di bawah pohon sukun yang menghadap langsung ke Pantai Ende.

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman yang Bantu Memecah Batu Ginjal, Apa Saja?

Pohon itu berjarak 700 meter dari kediaman Soekarno. Biasanya, Soekarno pergi sendiri ke tempat itu pada Jumat malam.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Israel Serang Iran, Indonesia Diminta Serukan Perdamaian Lewat Perundingan
Israel Serang Iran, Indonesia Diminta Serukan Perdamaian Lewat Perundingan
Nasional
Profil Muzakir Manaf, Eks Panglima GAM yang Tolak 4 Pulau Masuk Sumut
Profil Muzakir Manaf, Eks Panglima GAM yang Tolak 4 Pulau Masuk Sumut
Nasional
Kejagung Mulai Periksa Vendor Penyedia Laptop Chromebook Kemendikbudristek
Kejagung Mulai Periksa Vendor Penyedia Laptop Chromebook Kemendikbudristek
Nasional
Di Indo Defence, 2 Perusahaan RI Kerja Sama Kembangkan Roket Antitank
Di Indo Defence, 2 Perusahaan RI Kerja Sama Kembangkan Roket Antitank
Nasional
Litbang Kompas: Publik Puas dengan Penanganan Korupsi Era Prabowo
Litbang Kompas: Publik Puas dengan Penanganan Korupsi Era Prabowo
Nasional
KPK Lacak 'Private Jet' yang Diduga Hasil Korupsi Dana Operasional Gubernur Papua
KPK Lacak "Private Jet" yang Diduga Hasil Korupsi Dana Operasional Gubernur Papua
Nasional
Kasus Chromebook, Kejagung Pastikan Ibrahim adalah Konsultan Stafsus Nadiem
Kasus Chromebook, Kejagung Pastikan Ibrahim adalah Konsultan Stafsus Nadiem
Nasional
Kejagung Dalami Sosok yang Tunjuk Ibrahim Arief Jadi Konsultan Pengadaan Chromebook
Kejagung Dalami Sosok yang Tunjuk Ibrahim Arief Jadi Konsultan Pengadaan Chromebook
Nasional
Greenpeace Beda Pandangan dengan PBNU Soal Tambang: Evil vs Not Evil
Greenpeace Beda Pandangan dengan PBNU Soal Tambang: Evil vs Not Evil
Nasional
Ada 383 WNI di Iran, KBRI Teheran Imbau Waspada Usai Israel Serang Teheran
Ada 383 WNI di Iran, KBRI Teheran Imbau Waspada Usai Israel Serang Teheran
Nasional
KPK Sudah Identifikasi Modus Korupsi Izin TKA di Kemenaker Sejak 2012
KPK Sudah Identifikasi Modus Korupsi Izin TKA di Kemenaker Sejak 2012
Nasional
Bicara Tambang, PBNU Sebut Jaga Lingkungan Terlalu Ekstrem Juga Berdampak Negatif
Bicara Tambang, PBNU Sebut Jaga Lingkungan Terlalu Ekstrem Juga Berdampak Negatif
Nasional
Kemhan: Sebagai Organisasi Baru, Dewan Pertahanan Nasional Butuh Masukan
Kemhan: Sebagai Organisasi Baru, Dewan Pertahanan Nasional Butuh Masukan
Nasional
Mendagri Akan Kumpulkan Tokoh Aceh-Sumut Bahas Peralihan 4 Pulau
Mendagri Akan Kumpulkan Tokoh Aceh-Sumut Bahas Peralihan 4 Pulau
Nasional
Kejagung Bakal Periksa Dirut Sritex Iwan Kurniawan Lagi Pekan Depan
Kejagung Bakal Periksa Dirut Sritex Iwan Kurniawan Lagi Pekan Depan
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau