Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ACT Nonaktif sampai Waktu yang Belum Ditentukan

Kompas.com - 14/07/2022, 09:09 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan operasional Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) dinonaktifkan sampai waktu yang belum ditentukan.

Hal tersebut disampaikan Head of Media and Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) Clara.

"Dalam rangka menjalankan ketentuan yang ditetapkan Pemerintah dengan ini Lembaga melakukan penonaktifan kegiatan sampai dengan waktu yang ditetapkan kemudian," ujar Clara saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Saat dikonfirmasi kapan penonaktifan kegiatan dimulai, Clara tidak menjawab, begitu juga dengan kejelasan kegiatan apa saja yang dinonakifkan.

Baca juga: Maraton Hari Ke-5, Petinggi ACT Ahyudin dan Ibnu Khajar Diperiksa Lagi Kamis Ini

Seorang petugas kebersihan yang bekerja di Menara 165 menyebutkan kantor ACT sudah sepi oleh aktivitas sejak Senin (11/7/2022) lalu.

"Iya kosong enggak ada karyawannya, dari hari Senin kemarin," ucap petugas kebersihan itu.

Dia juga menyebut rekannya yang bertugas di Lantai 22, 11, dan 10 tempat ACT berkantor dirumahkan sementara.

Begitu juga dengan petugas keamanan yang bertugas di lantai tempat ACT berkantor.

"Kasian sampai bawahnya kena imbas kayak OB (office boy) sama sekuriti. Dengar-dengar pada dirumahkan," ucap dia.

Petinggi ACT diperiksa penegak hukum

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri masih terus melanjutkan pemeriksaan terhadap petinggi lembaga filantropi ACT secara berturut-turut.

Pada Kamis (14/7/2022) siang, mantan Presiden ACT Ahyudin dan Presiden ACT yang menjabat saat ini, Ibnu Khajar akan kembali diperiksa.

"Ahyudin pukul 13.00 WIB. Ibnu Khajar pukul 14.00 WIB," kata Kepala Sub-Direktorat (Kasubdit) IV Dittpideksus Bareskrim Kombes Andri Sudarmaji saat dikonfirmasi, Kamis.

Baca juga: Hari Ke-4 Pemeriksaan Kasus Penyelewengan Dana ACT, Ahyudin: Saya Sudah Capek

Keduanya masih diperiksa terkait adanya dugaan penyelewengan dana di lembaga tersebut.

Tidak hanya memeriksa Ahyudin dan Ibnu, polisi juga akan memeriksa seorang petinggi ACT lainnya, yakni Hariyana Hermain.

"Pengurus ACT atau Senior Vice President Operational Global Islamic Philantrophy Saudari Hariyana Hermain pukul 13.00 WIB," tambah dia.

Adapun pemeriksaan kepada Ahyudin dan Ibnu dilakukan secata beturut-turut sejak Jumat (8/7/2022) hingga hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Agus Mulyono PSI: Jokowi Kiai Saya, Kualat kalau Melawannya
Agus Mulyono PSI: Jokowi Kiai Saya, Kualat kalau Melawannya
Nasional
Indonesia Diminta Berperan Desak PBB untuk Hentikan Perang Iran-Israel
Indonesia Diminta Berperan Desak PBB untuk Hentikan Perang Iran-Israel
Nasional
Daftar Caketum PSI di Hari Terakhir, Agus Mulyono: Jagoan Datang Belakangan
Daftar Caketum PSI di Hari Terakhir, Agus Mulyono: Jagoan Datang Belakangan
Nasional
29 WNI Dievakuasi dari Iran, Dipulangkan Sore Ini dari Azerbaijan
29 WNI Dievakuasi dari Iran, Dipulangkan Sore Ini dari Azerbaijan
Nasional
PKS Umumkan Susunan Lengkap Dewan Pengurus Pusat Periode 2025–2030, Ini Rinciannya
PKS Umumkan Susunan Lengkap Dewan Pengurus Pusat Periode 2025–2030, Ini Rinciannya
Nasional
Agus Mulyono Daftar Calon Ketum PSI Usai Pastikan Jokowi Tak Maju
Agus Mulyono Daftar Calon Ketum PSI Usai Pastikan Jokowi Tak Maju
Nasional
Menag: Muharam Bukan Waktu untuk Berperang tapi Momen Kontemplasi
Menag: Muharam Bukan Waktu untuk Berperang tapi Momen Kontemplasi
Nasional
Kemendikdasmen Ungkap Indonesia Kekurangan Puluhan Ribu Kepala Sekolah
Kemendikdasmen Ungkap Indonesia Kekurangan Puluhan Ribu Kepala Sekolah
Nasional
Gubernur Lemhannas Sebut Saham Dunia Terguncang akibat Perang Iran-Israel
Gubernur Lemhannas Sebut Saham Dunia Terguncang akibat Perang Iran-Israel
Nasional
Prabowo Bakal Buka Forum Geopolitik Besok, Akan Pidato di Depan Para Pemikir
Prabowo Bakal Buka Forum Geopolitik Besok, Akan Pidato di Depan Para Pemikir
Nasional
Ketika Gibran Diminta Endorse Foto oleh UMKM di Banyuwangi
Ketika Gibran Diminta Endorse Foto oleh UMKM di Banyuwangi
Nasional
Komisi I Sebut UU TNI Dibahas karena Adanya Kesepakatan Politik
Komisi I Sebut UU TNI Dibahas karena Adanya Kesepakatan Politik
Nasional
Penutupan Selat Hormuz Berpotensi Timbulkan Harga Minyak Tinggi, Dampaknya untuk Indonesia?
Penutupan Selat Hormuz Berpotensi Timbulkan Harga Minyak Tinggi, Dampaknya untuk Indonesia?
Nasional
JGF Bahas Dampak jika Selat Hormuz Ditutup Imbas Konflik Iran-Israel
JGF Bahas Dampak jika Selat Hormuz Ditutup Imbas Konflik Iran-Israel
Nasional
Jokowi Disebut Tak Maju Jadi Caketum, PSI: Di Politik, Ada Posisi Depan dan Belakang Layar
Jokowi Disebut Tak Maju Jadi Caketum, PSI: Di Politik, Ada Posisi Depan dan Belakang Layar
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau