Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSP Kecam Serangan KKB di Nduga yang Tewaskan 10 Orang

Kompas.com - 16/07/2022, 17:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengecam penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (16/7/2022).

Dia menegaskan, kejadian ini sudah ditangani oleh aparat dan sedang dalam proses hukum.

"Pemerintah mengecam dan turut berduka adanya korban luka atau korban jiwa sebagai akibat dari tindak pidana yang dilakukan oleh KKB," ujar Jaleswari dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu.

"Kejadian di Kabupaten Nduga tersebut saat ini tengah ditangani oleh aparat dan terhadap pelaku akan diproses secara hukum," lanjut dia.

Baca juga: Jumlah Korban Pembantaian KKB di Nduga Papua Bertambah, 10 Tewas dan 2 Terluka

Dia menambahkan, proses penegakan hukum dan optimalisasi institusi keamanan akan terus dikedepankan untuk menindak siapa pun yang berupaya menyebar teror, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, terlebih menimbulkan korban jiwa di tanah Papua.

Diberitakan sebelumnya, KKB melakukan penyerangan yang berujung pada pembantaian di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu.

Total ada 12 orang yang menjadi korban, 10 di antaranya tewas.

"Betul ada 10 tewas dan dua luka-luka," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani melalui pesan singkat, Sabtu.

Baca juga: Duka di Nduga, 10 Warga Tewas Diserang KKB, 2 Terluka

Kini 11 korban sudah dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, sedangkan satu korban tewas tidak dievakuasi karena merupakan warga setempat.

Identitas korban yang meninggal adalah Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Nurusingga, Nasjen, Mahmut Ismain dan Eliaser Baner.

Sementara itu, dua korban yang mengalami luka-luka adalah Sudirman dan Hasdin.

"Salah satu korban yang tewas adalah seorang pendeta, yaitu Eliaser Baner," kata Faizal.

Baca juga: Polisi Sebut KKB yang Lakukan Pembantaian 10 Warga di Nduga Papua Diduga Pimpinan Egianus Kogoya

Menurut Faizal, sebagian besar korban mengalami luka tembak dan sebagian lagi luka benda tajam.

Mengenai pelaku, Faizal meyakini bahwa para pelaku adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Kami sangat yakin ini kelompok Egianus," ujar Faizal.

Faizal menyebutkan akan ada satu tim yang dikirim untuk melakukan identifikasi di lokasi kejadian.

"Jarak TKP tidak terlalu jauh, tapi daerahnya itu daerah pinggir," ungkap Faizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
lebih sadis dari penembakan disebelah.dikejar ngumpet lengah dikit muncul lagi kaya tikus.harusnya kejar terus oleh pasukan kucing dan pasang jebakan yg banyak.


Terkini Lainnya
Bela Fadli Zon, Hasan Nasbi: Yang Kritik Harus Tahu Diri, Punya Kompetensi Menilai Tulisan Sejarah Tidak?
Bela Fadli Zon, Hasan Nasbi: Yang Kritik Harus Tahu Diri, Punya Kompetensi Menilai Tulisan Sejarah Tidak?
Nasional
Merujuk ke Bung Karno, Hasan Nasbi Nilai Diksi “Rakyat Jelata” Tak Menghina
Merujuk ke Bung Karno, Hasan Nasbi Nilai Diksi “Rakyat Jelata” Tak Menghina
Nasional
Soal Pembangunan Pagar di Rinjani, Menhut: Jangan Disamakan dengan Buat Pagar Kantor
Soal Pembangunan Pagar di Rinjani, Menhut: Jangan Disamakan dengan Buat Pagar Kantor
Nasional
Kemenbud Lanjutkan Penulisan Ulang Sejarah meski Fraksi PDI-P Minta Setop: Banyak Temuan Baru buat Ditulis
Kemenbud Lanjutkan Penulisan Ulang Sejarah meski Fraksi PDI-P Minta Setop: Banyak Temuan Baru buat Ditulis
Nasional
Jalankan CSR Berkelanjutan, ADHI Raih 2 Penghargaan di TOP CSR Awards 2025
Jalankan CSR Berkelanjutan, ADHI Raih 2 Penghargaan di TOP CSR Awards 2025
Nasional
Robot Polisi Akan Dilengkapi AI, Algoritma Sedang Disempurnakan
Robot Polisi Akan Dilengkapi AI, Algoritma Sedang Disempurnakan
Nasional
Kemenhub Masih Kaji Potongan Tarif Aplikasi Ojol 10 Persen: Kami Hati-hati
Kemenhub Masih Kaji Potongan Tarif Aplikasi Ojol 10 Persen: Kami Hati-hati
Nasional
Fadli Zon: Progres Penulisan Ulang Sejarah Nasional Capai 80%
Fadli Zon: Progres Penulisan Ulang Sejarah Nasional Capai 80%
Nasional
Jadwal Pengiriman dan Menu MBG Selama Libur Sekolah
Jadwal Pengiriman dan Menu MBG Selama Libur Sekolah
Nasional
Perombakan Sistem Pemilu, Kesejahteraan Rakyat, dan Politik Uang
Perombakan Sistem Pemilu, Kesejahteraan Rakyat, dan Politik Uang
Nasional
Sengketa Lahan Blang Padang, Kodam Iskandar Muda Tunggu Keputusan Pimpinan
Sengketa Lahan Blang Padang, Kodam Iskandar Muda Tunggu Keputusan Pimpinan
Nasional
Bikin Robot Humanoid dan K9, Polri Gandeng Perusahaan Dalam Negeri
Bikin Robot Humanoid dan K9, Polri Gandeng Perusahaan Dalam Negeri
Nasional
Kajian Final, Tarif Ojol Bakal Naik 8-15 Persen
Kajian Final, Tarif Ojol Bakal Naik 8-15 Persen
Nasional
Perludem Nilai Perpanjangan Jabatan DPRD Jadi Pilihan Logis Usai Pemilu Dipisahkan
Perludem Nilai Perpanjangan Jabatan DPRD Jadi Pilihan Logis Usai Pemilu Dipisahkan
Nasional
Tom Lembong: Mendag Rachmat Gobel Bangga Tak Impor, tapi Utang Gula ke Swasta
Tom Lembong: Mendag Rachmat Gobel Bangga Tak Impor, tapi Utang Gula ke Swasta
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau