Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR MInta Pemerintah Respons Cepat Putusan WHO soal Cacar Monyet Darurat Kesehatan

Kompas.com - 25/07/2022, 15:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-P Rahmad Handoyo mengingatkan agar pemerintah segera merespons pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan.

Menurut dia, respons tersebut diperlukan meski cacar monyet belum terdeteksi di Tanah Air.

"Meskipun belum jadi pandemi, ini sudah menjadi darurat kesehatan tentu kita harus bersikap," kata Rahmad dalam keterangannya, Senin (25/7/2022).

Rahmad menyatakan, wabah cacar monyet telah menyebar di beberapa negara di Eropa hingga Amerika.

Baca juga: Pemerintah Diminta Lakukan 4 Hal Ini untuk Antisipasi Cacar Monyet

Menurutnya, hal tersebut sudah harus menjadi alarm untuk seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Saya kira apa yang disampaikan WHO dengan menjadikannya cacar monyet sebagai darurat kesehatan secara global tentu kita harus segera merespons dan cepat merespons," jelasnya.

Pertama, Rahmad meminta pemerintah senantiasa melakukan koordinasi dengan WHO terkait langkah antisipasi cacar monyet.

Dia berharap, dengan koordinasi itu, wabah cacar monyet tidak masuk sampai ke Indonesia.

"Meskipun harus diakui kemungkinan potensi masuk ke Indonesia itu pasti ada, mengingat sudah menyebar ke berbagai negara," ujarnya.

Hal kedua, Rahmad mengingatkan agar pemerintah tidak boleh kecolongan atau teledor terkait vaksin atau obat penyakit cacar monyet.

Menurut dia, meski penyakit cacar monyet sudah lama terjadi di dunia dan sudah ada vaksinnya, Indonesia tak boleh menganggap wabah itu sebagai hal biasa.

"Meski sudah ada vaksinnya kita harus antisipasi, strategi melakukan pendekatan, untuk kemungkinan-kemungkinan darurat kesehatan yang bisa melanda Indonesia bisa jadi kita menyiapkan vaksin," tegas politisi PDI-P itu.

Lebih lanjut, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diminta melakukan edukasi pada masyarakat terkait penyakit cacar monyet.

Dia menduga, penyakit cacar monyet ini bisa menyebar karena kontak fisik pada kulit, air liur, hingga hubungan seksual.

"Sehingga kita edukasi pada masyarakat, pemerintah untuk mengkampanyekan bagaimana kita menyelam sambil minum air. Artinya satu langkah, tapi beberapa penyakit bisa kita antisipasi caranya pola hidup sehat dan protokol kesehatan," tutup Rahmad.

Baca juga: WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan, Kemenkes: Indonesia Belum Ada Kasus

Diketahui, WHO melaporkan virus cacar monyet sejauh ini telah menginfeksi ribuan orang di 74 negara.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan meluasnya wabah cacar monyet di lebih dari 70 negara adalah situasi luar biasa yang sekarang memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global.

Status keadaan darurat Kesehatan global ini dirancang WHO untuk membunyikan alarm bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan dan dapat membuka pendanaan serta upaya global untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
negara mana yg ketagihan cuan banyak dari penyebaran virus itu? amrik memang bgst


Terkini Lainnya
Urus Saja Rakyat, Tak Perlu Cawe-cawe Penulisan Sejarah Nasional
Urus Saja Rakyat, Tak Perlu Cawe-cawe Penulisan Sejarah Nasional
Nasional
Penangguhan Ditolak, Kapan Paulus Tannos Diekstradisi ke Indonesia?
Penangguhan Ditolak, Kapan Paulus Tannos Diekstradisi ke Indonesia?
Nasional
Gibran Sowan ke Gus Iqdam, Bahas Pesantren hingga UMKM
Gibran Sowan ke Gus Iqdam, Bahas Pesantren hingga UMKM
Nasional
4 Pulau Masuk Aceh, Pemerintah Klaim Serius Jaga Stabilitas Politik
4 Pulau Masuk Aceh, Pemerintah Klaim Serius Jaga Stabilitas Politik
Nasional
Aceh Buka Peluang Kerja Sama Eksplorasi Migas di 4 Pulau, Siap Gaet Investor
Aceh Buka Peluang Kerja Sama Eksplorasi Migas di 4 Pulau, Siap Gaet Investor
Nasional
Teror Bom Pesawat Saudia Airlines, Jemaah Haji Diminta Tetap Tenang dan Tidak Panik
Teror Bom Pesawat Saudia Airlines, Jemaah Haji Diminta Tetap Tenang dan Tidak Panik
Nasional
Sengketa 4 Pulau Aceh Selesai, Jusuf Kalla: Jangan Terulang Lagi
Sengketa 4 Pulau Aceh Selesai, Jusuf Kalla: Jangan Terulang Lagi
Nasional
Wali Nanggroe: Yang Penting 4 Pulau Masuk Teritori Aceh, soal Minyak dan Gas Perkara Lain
Wali Nanggroe: Yang Penting 4 Pulau Masuk Teritori Aceh, soal Minyak dan Gas Perkara Lain
Nasional
Jaksa Bongkar Modus Korupsi Eks Kadis Kebudayaan Jakarta, Bermula dari Acara Milad Ormas
Jaksa Bongkar Modus Korupsi Eks Kadis Kebudayaan Jakarta, Bermula dari Acara Milad Ormas
Nasional
1,5 Jam Bertemu Gus Iqdam, Gibran: Teman Lama dan Guru
1,5 Jam Bertemu Gus Iqdam, Gibran: Teman Lama dan Guru
Nasional
Sengketa 4 Pulau Aceh Selesai, Wali Nanggroe Harap Bendera Aceh Disahkan
Sengketa 4 Pulau Aceh Selesai, Wali Nanggroe Harap Bendera Aceh Disahkan
Nasional
Eks Kadis Kebudayaan Jakarta Didakwa Rugikan Negara Rp 36,3 Miliar
Eks Kadis Kebudayaan Jakarta Didakwa Rugikan Negara Rp 36,3 Miliar
Nasional
Wali Nanggroe Aceh Lega Sengketa Pulau Selesai: Kalau Tidak, Ada Gejolak
Wali Nanggroe Aceh Lega Sengketa Pulau Selesai: Kalau Tidak, Ada Gejolak
Nasional
Raffi Ahmad Beri Motivasi ke ASN: Kita Harus Kerja Cerdas
Raffi Ahmad Beri Motivasi ke ASN: Kita Harus Kerja Cerdas
Nasional
Hadiri Selasar, Menteri Rini dan UKP Raffi Ahmad Sampaikan Pesan Motivasi untuk ASN Muda
Hadiri Selasar, Menteri Rini dan UKP Raffi Ahmad Sampaikan Pesan Motivasi untuk ASN Muda
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau