Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Gerindra Sindir Kader yang Mau Jadi Presiden, tetapi Tak Pernah Besarkan Partai

Kompas.com - 02/09/2022, 05:56 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyindir kadernya yang tidak berkontribusi tapi ingin maju menjadi calon presiden (capres) di Pemilu 2024 

Dia mengatakan, seseorang yang tak pernah membesarkan partai, tak layak mengajukan diri sebagai calon presiden (capres).

“Kalau ada orang yang mau jadi presiden, tidak pernah membesarkan partai, enggak pernah mendatangi kantor partai, tidak pernah pasang bendera spanduk, tiba-tiba nongol mau jadi presiden ketemu pasal berapa?” papar Muzani dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Muzani Tegaskan Hanya Ada Satu Capres dari Gerindra: Prabowo!

Ia menyebutkan, pencapaian Partai Gerindra saat ini sebagai partai politik (parpol) terbesar kedua merupakan berkat kerja keras ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Karena itu, ia menegaskan, seluruh kader Partai Gerindra satu suara mendukung Prabowo sebagai capres dalam kontestasi elektoral 2024.

Jika ada yang tak mematuhi putusan tersebut, lanjut dia, lebih baik mengundurkan diri sebagai kader.

“Jika ada kader Gerindra yang tidak ingin ikut rombongan kereta. Saya minta untuk turun sebelum kereta ini jalan,” tuturnya.

Muzani lantas meminta agar tidak ada pihak yang mengganggu soliditas kader Partai Gerindra untuk mendorong agar Prabowo menjadi presiden.

“Jangan coba-coba ganggu kami untuk memecah belah jati diri kami. Seluruh kader Gerindra akan tetap berdiri di belakang Prabowo Subianto,” ujarnya.

Baca juga: Sandiaga Ingin Jadi Capres 2024, Gerindra: Kami Tak Bisa Larang, tetapi Ada Etika

Adapun pernyataan Muzani disampaikan tak jauh berselang dari peristiwa Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan siap menjadi capres untuk Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Sandi kala menemui sejumlah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Bantul, Yogyakarta, Selasa (30/8/2022).

Akan tetapi, Sandi belum memutuskan apakah bakal tetap menjadi bagian dari partai besutan Prabowo itu atau tidak, jika keinginannya terwujud.

“Ya tentunya politik dinamis, sangat dinamis, dan kita fokus urusan ekonomi. Dan di politik itu saya belajar jangan terlalu berandai-andai. Enggak boleh terlalu baperan, semuanya dijalankan penuh keikhlasan,” ujar dia.

Baca juga: Sandiaga Ingin Jadi Capres 2024, Dasco: Boleh, tapi di Gerindra Sudah Final Prabowo

Di sisi lain saat ini Partai Gerindra telah membangun koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Keduanya sepakat bekerja sama untuk meraih kemenangan pada Pilpres 2024.

Salah satu kesepakatan dua parpol itu adalah penentuan capres-cawapres diputuskan oleh Prabowo dan Ketua PKB Muhaimin Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
politik itu licik. coba aja intropeksi


Terkini Lainnya
Menteri Rini: ASN Punya Peran Aktif dalam Pengelolaan Konflik Kepentingan
Menteri Rini: ASN Punya Peran Aktif dalam Pengelolaan Konflik Kepentingan
Nasional
Menag Sebut Skema Tanazul Dibatalkan demi Keselamatan Jemaah
Menag Sebut Skema Tanazul Dibatalkan demi Keselamatan Jemaah
Nasional
Siap Memimpin Dekarbonisasi Maritim, PIS Ungkap Strategi Menuju Nol Emisi 2050
Siap Memimpin Dekarbonisasi Maritim, PIS Ungkap Strategi Menuju Nol Emisi 2050
Nasional
Apa Isi Surat Pemakzulan Gibran yang Dikirim Purnawirawan TNI ke DPR?
Apa Isi Surat Pemakzulan Gibran yang Dikirim Purnawirawan TNI ke DPR?
Nasional
Wamen PU Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Korupsi Rumah Eks Pejuang Timor Timur
Wamen PU Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Korupsi Rumah Eks Pejuang Timor Timur
Nasional
Negosiasi Berhasil, Menag Pastikan Klinik Haji RI di Makkah Beroperasi
Negosiasi Berhasil, Menag Pastikan Klinik Haji RI di Makkah Beroperasi
Nasional
Golkar: Gibran Tak Lakukan Hal yang Bisa Menjadi Alasan Pemakzulan
Golkar: Gibran Tak Lakukan Hal yang Bisa Menjadi Alasan Pemakzulan
Nasional
Menko PMK Bentuk Gugus Tugas untuk Percepatan Implementasi AI di RI
Menko PMK Bentuk Gugus Tugas untuk Percepatan Implementasi AI di RI
Nasional
TNI AD Nyatakan Berhasil Bantu 1,4 Juta Orang Mendapatkan Air Bersih
TNI AD Nyatakan Berhasil Bantu 1,4 Juta Orang Mendapatkan Air Bersih
Nasional
PDIP soal Purnawirawan TNI Kirim Surat Pemakzulan Gibran: Bentuk Perhatian
PDIP soal Purnawirawan TNI Kirim Surat Pemakzulan Gibran: Bentuk Perhatian
Nasional
DPR Didesak Makzulkan Gibran, Sahroni: Tak Semudah yang Kita Bayangkan
DPR Didesak Makzulkan Gibran, Sahroni: Tak Semudah yang Kita Bayangkan
Nasional
Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD
Perkuat Komitmen Indonesia Aksesi OECD, Menko Airlangga Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD
Nasional
Periksa Eks Kepala Departemen BI, KPK Dalami Proses Pencairan Dana CSR
Periksa Eks Kepala Departemen BI, KPK Dalami Proses Pencairan Dana CSR
Nasional
BGN Akan Bangun 1.542 Dapur MBG, Ditargetkan Selesai pada Agustus 2025
BGN Akan Bangun 1.542 Dapur MBG, Ditargetkan Selesai pada Agustus 2025
Nasional
Sosok 4 Jenderal Purnawirawan TNI yang Usulkan Pemakzulan Gibran
Sosok 4 Jenderal Purnawirawan TNI yang Usulkan Pemakzulan Gibran
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prabowo: Asing Tak Suka Indonesia Berjaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau