Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Madiun Jadi Tersangka, Berperan Bikin Grup Telegram Bjorkanism

Kompas.com - 16/09/2022, 15:41 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan, pemuda di Madiun, Jawa Timur, berinisial MAH yang kini menjadi tersangka merupakan komplotan dari hacker Bjorka.

Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Ade Yaya Suryana mengatakan, MAH berperan membuat akun Telegram dengan nama channel Bjorkanism.

"Peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel Telegram, dengan nama channel Bjorkanism," kata Ade di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Pria yang Ditangkap di Madiun Terkait Bjorka Kini Jadi Tersangka

Menurut Ade, tersangka MAH juga pernah membuat tiga unggahan terkait Bjorka dalam akun Telegram itu.

Pada 8 September 2022, MAH mengunggah soal Bjorka berjudul "Stop Being Idiot".

Kemudian, pada 9 September 2022, MAH membuat unggahan soal "the next leaks will come from the president of Indonesia".

"Tanggal 10 September 2022, 'to support people who has struggling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish my Pertamina database soon'," ucap Ade.

Baca juga: 4 Pesan Bjorka Terbaru, Salah Satunya Sebut Menkominfo Bakal Dicopot

Menurut Ade, motif tersangka MAH adalah membantu Bjorka agar dapat menjadi terkenal dan mendapatkan uang.

Dalam penangkapan ini, tim terpadu juga telah mengamankan beberapa barang bukti, yaitu satu sim card telepon seluler, dua ponsel milik tersangka, dan satu lembar KTP atas nama inisial MAH.

Kendati demikian, Ade belum mengumumkan pasal yang menjerat MAH karena masih didalami tim khusus.

Ia juga menyebutkan bahwa MAH masih belum ditahan, meski sudah menjadi tersangka.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Penjual Es di Madiun Diduga Bjorka, Diciduk oleh 4 Polisi, Ibu: Semoga Cepat Pulang

"Jadi atas hal tersebut kepolisian negara republik Indonesia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar masyarakat jangan mengikuti perbuatan dari Bjorka dalam menyebar data yang bersifat pribadi," ujar dia.

Diketahui, tim terpadu yang dibuat khusus untuk mengusut Bjorka terdiri dari Polri, Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara, serta Badan Intelijen Negara.

Bjorka merupakan peretas sejumlah instansi pemerintahan. Peretasan itu menyasar sejumlah instansi dan pejabat negara sehingga menjadi sorotan dengan aksi hacker yang menggunakan identitas Bjorka di dunia maya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ngawur dan serampangan, subject hukumnya siapa yg ditangkap siapa ... tdk kompeten


Terkini Lainnya
Mensos Tegaskan Penyaluran Bansos Kali Ini Harus Lebih Prudent
Mensos Tegaskan Penyaluran Bansos Kali Ini Harus Lebih Prudent
Nasional
Menteri LH Akan Tertibkan Perusahaan Tambang Nikel Daerah Lain Selain Raja Ampat
Menteri LH Akan Tertibkan Perusahaan Tambang Nikel Daerah Lain Selain Raja Ampat
Nasional
Penyaluran Bansos Tahap 2 Terkendala Pemadanan Data Tunggal
Penyaluran Bansos Tahap 2 Terkendala Pemadanan Data Tunggal
Nasional
Bansos Tahap 2 Sudah Tersalur 70 Persen, Mensos Pastikan Rampung Pekan Depan
Bansos Tahap 2 Sudah Tersalur 70 Persen, Mensos Pastikan Rampung Pekan Depan
Nasional
Anggota DPR Sebut Kasus Chromebook Kemendikbud Coreng Dunia Pendidikan
Anggota DPR Sebut Kasus Chromebook Kemendikbud Coreng Dunia Pendidikan
Nasional
Nadiem Bantah Ubah Kajian untuk Loloskan Laptop Chromebook
Nadiem Bantah Ubah Kajian untuk Loloskan Laptop Chromebook
Nasional
Ungkap Dampak Impor Gula di Sidang Tom Lembong, Petani Tebu: Pendapatan Kami Jadi Berkurang
Ungkap Dampak Impor Gula di Sidang Tom Lembong, Petani Tebu: Pendapatan Kami Jadi Berkurang
Nasional
Dorong Investasi Industri Otomotif, Menperin Sambut Baik Pabrik Baru Mercedes-Benz di Cikarang
Dorong Investasi Industri Otomotif, Menperin Sambut Baik Pabrik Baru Mercedes-Benz di Cikarang
Nasional
Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan di NTT, Anggota DPR: Pecat dan Adili!
Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan di NTT, Anggota DPR: Pecat dan Adili!
Nasional
Mensesneg: 'Reshuffle' sampai Hari Ini Belum Ada
Mensesneg: "Reshuffle" sampai Hari Ini Belum Ada
Nasional
Menteri LH Akan Audit Tambang Nikel di Pulau Gag Raja Ampat
Menteri LH Akan Audit Tambang Nikel di Pulau Gag Raja Ampat
Nasional
Nadiem Ungkap Alasan Pengadaan Laptop Chromebook: Lebih Murah
Nadiem Ungkap Alasan Pengadaan Laptop Chromebook: Lebih Murah
Nasional
Lamhot Sinaga Apresiasi Langkah Tegas Presiden Prabowo dan Menteri ESDM Cabut Izin 4 Tambang di Raja Ampat
Lamhot Sinaga Apresiasi Langkah Tegas Presiden Prabowo dan Menteri ESDM Cabut Izin 4 Tambang di Raja Ampat
Nasional
Kemenag: Pemulangan Jemaah Haji Dimulai Besok, 11 Juni 2025
Kemenag: Pemulangan Jemaah Haji Dimulai Besok, 11 Juni 2025
Nasional
Wamendagri soal Pemda Rapat di Hotel: Kalau Tidak Perlu, Enggak Usah Dibuat Perlu
Wamendagri soal Pemda Rapat di Hotel: Kalau Tidak Perlu, Enggak Usah Dibuat Perlu
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau