Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi Kapolri, Mahfud Sebut Tak Mudah Tangkap Bandar Judi Online yang Kabur ke Luar Negeri

Kompas.com - 16/10/2022, 09:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengapresiasi langkah tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menindak bandar judi online Apin BK.

Mahfud menilai bahwa tidak mudah bagi aparat untuk dapat menangkap seseorang yang terjerat kasus yang kabur ke luar negeri.

“Penangkapan bandar-bandar judi yang dicokot dari luar negeri karena mereka lari dari sana, lari ke sana, lalu diambil, itu kan luar biasa,” kata Mahfud dikutip dari Youtube Kemenko Polhukam, Minggu (16/10/2022).

“Tidak mudah mengambil narapidana itu yang sudah lari ke luar negeri kalau tidak punya kesungguhan dan jaringan yang kuat serta memberi pengertian kepada negara lain untuk mengambil itu,” sambung dia.

Baca juga: Apin BK dan 3 Buron Judi “Online” Ditahan di Bareskrim untuk Diperiksa

Mahfud memaklumi adanya kecemasan dan kritik dari masyarakat karena berbagai permasalahan yang terjadi di tubuh Polri belakangan ini.

Misalnya, kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Kemudian, tragedi Kanjuruhan dan terbaru penangkapan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa Putra karena kasus narkoba.

Meski demikian, Mahfud menilai berbagai kasus tersebut juga harus dipandang dari sisi positif dari ketegasan Kapolri yang sudah melakukan penindakan.

Baca juga: Kapolri Minta Jaringan Judi Online Apin BK Didalami

“Karena semuanya yang terjadi ini justru merupakan langkah-langkah ketegasan Polri untuk mereformasi diri,” ungkap dia.

Mahfud juga menilai kasus Sambo dan Teddy menjadi langkah Kapolri untuk mengingatkan jajarannya bahwa ia mampu bertindak tegas

“Artinya Polri itu punya power untuk melakukan itu dan bisa melakukan itu,” ujar dia.

Terkait arahan Presiden Joko Widodo terhadap Polri, Mahfud mengingatkan agar personel polisi bisa hidup sederhana bersama masyarakat.

“Marilah Polri itu kita bangun sebagai polisinya rakyat yang sederhana bersama kehidupan rakyat, tidak pongah, tidak sewenang-wenang, dan tidak hedonis, dan tidak berlebihan di dalam hidup,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
giliran irjen panca


Terkini Lainnya
KPU Minta Tambahan Anggaran Hampir Rp 1 T, Mayoritas untuk Bayar Pegawai
KPU Minta Tambahan Anggaran Hampir Rp 1 T, Mayoritas untuk Bayar Pegawai
Nasional
Komisi III DPR Minta Polri Adaftif dengan Teknologi: Setiap Rupiah Harus Dipertanggungjawabkan
Komisi III DPR Minta Polri Adaftif dengan Teknologi: Setiap Rupiah Harus Dipertanggungjawabkan
Nasional
17 Perwira Polri Naik Pangkat, Ada Saksi Kasus Ahok dan Kopi Sianida
17 Perwira Polri Naik Pangkat, Ada Saksi Kasus Ahok dan Kopi Sianida
Nasional
Di KTT BRICS, Prabowo Dorong Kemitraan Negara Global South dan Perluas Pemanfaatan NDB
Di KTT BRICS, Prabowo Dorong Kemitraan Negara Global South dan Perluas Pemanfaatan NDB
Nasional
Juliana Tewas di Rinjani, Ketua Komisi V: Negara Lain Anggap RI Lalai
Juliana Tewas di Rinjani, Ketua Komisi V: Negara Lain Anggap RI Lalai
Nasional
Komisi III Dukung Penambahan Anggaran Polri-Kejagung demi Perkuat Penegakan Hukum
Komisi III Dukung Penambahan Anggaran Polri-Kejagung demi Perkuat Penegakan Hukum
Nasional
Banyak Wartawan 'Bodrek' Peras Pemda, Dewan Pers: Akibat Pengangguran
Banyak Wartawan 'Bodrek' Peras Pemda, Dewan Pers: Akibat Pengangguran
Nasional
Sosok Anang Supriatna, Kapuspenkum Kejagung Baru yang Pernah Tersandung Kasus Djoko Tjandra
Sosok Anang Supriatna, Kapuspenkum Kejagung Baru yang Pernah Tersandung Kasus Djoko Tjandra
Nasional
Peringatan BMKG: Hujan Ekstrem Masih Terjadi di Jakarta, Lalu Bergerak ke Indonesia Timur
Peringatan BMKG: Hujan Ekstrem Masih Terjadi di Jakarta, Lalu Bergerak ke Indonesia Timur
Nasional
Disinggung Gibran, Ini Kisah Effendi Simbolon Dipecat PDIP karena RK
Disinggung Gibran, Ini Kisah Effendi Simbolon Dipecat PDIP karena RK
Nasional
Menkomdigi Bakal Sanksi Operator Seluler yang Langgar Aturan 3 SIM Card untuk 1 NIK
Menkomdigi Bakal Sanksi Operator Seluler yang Langgar Aturan 3 SIM Card untuk 1 NIK
Nasional
Gibran: Kritik Pedas Enggak Apa-apa, Kami Evaluasi
Gibran: Kritik Pedas Enggak Apa-apa, Kami Evaluasi
Nasional
Menkomdigi Sebut Pembangunan Infrastruktur Digital Sangat Minim, Banyak Desa Belum Dapat Sinyal
Menkomdigi Sebut Pembangunan Infrastruktur Digital Sangat Minim, Banyak Desa Belum Dapat Sinyal
Nasional
Menkomdigi: KPI Tak Perlu Khawatir soal Gaji Pegawai P3K
Menkomdigi: KPI Tak Perlu Khawatir soal Gaji Pegawai P3K
Nasional
Di KTT BRICS, Prabowo Tegaskan Tolak Perang dan Standar Ganda
Di KTT BRICS, Prabowo Tegaskan Tolak Perang dan Standar Ganda
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau