Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU Klaim Forum R20 Bakal Berdampak Konkret Atasi Krisis Dunia

Kompas.com - 01/11/2022, 18:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Nahdlatul Ulama (NU) meyakini forum Religion 20 (R20) yang mereka gagas dapat berdampak konkret mengatasi krisis dunia, meskipun forum ini tidak menerbitkan sejenis kesepakatan untuk diratifikasi oleh para delegasinya.

Juru bicara NU untuk forum R20, Muhammad Najib Azca, menyampaikan bahwa menurut sudut pandang mereka, dampak konkret dari forum global tak melulu berbentuk gerakan politik.

"Kami percaya R20 sebagai bagian dari gerakan spiritual dan kultural yang tidak kurang pentingnya daripada politik," kata Najib dalam jumpa pers di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Gandeng Liga Muslim Dunia, Gus Yahya Berharap Forum R20 Bisa Jadi Gerakan Dunia

"Tentu saja gerakan spiritual dan kultural R20 punya dampak dan dimensi politik dan kami sangat menyadari ini," lanjutnya.

Dimensi politik dari R20 yang diklaim sebagai "gerakan spiritual dan kultural" dianggap berasal dari pengaruh para pemimpin agama dan aneka sekte dunia yang hadir dalam forum yang akan dihelat pada 2-3 November 2022 ini.

Total negara negara yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20 sebanyak 32 negara dengan 464 partisipan.

Baca juga: Jokowi: Presidensi G20 adalah Kepercayaan bagi Indonesia

Forum tersebut akan menghadirkan 40 pembicara dari lima benua, termasuk di antaranya Sri Paus Fransiskus yang akan hadir secara virtual dari Vatikan.

"Kenyataan bahwa R20 menjadi engagement event G20 tentu bermakna bahwa kita tidak terisolasi sebagai gerakan keagamaan belaka, tapi kita berkaitan dan berhubungan baik dengan pemerintah serta kekuatan politik lain," jelas Najib yang juga Wakil Sekretaris Jenderal PBNU.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyebut bahwa gagasan R20 telah lahir sejak Desember 2021.

Sejumlah tokoh kenamaan NU, seperti Yahya dan pamannya yang juga Mustasyar PBNU, Ahmad Mustofa Bisri, kini ambil peran dalam lembaga swadaya Center of Shared Civilizational Value (CSCV) berbasis di Amerika Serikat yang bakal jadi kesekretariatan permanen R20.

Baca juga: Heru Budi Bertemu Gus Yahya, Jajaki Peluang Kerja Sama antara Pemprov DKI dengan PBNU

Gelaran R20 berikutnya akan menyesuaikan dengan tuan rumah helatan G20, di mana India akan menjadi presidensi berikutnya setelah Indonesia.

Akan tetapi, helatan ini tak lepas dari kontroversi karena diundangnya Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi sayap kanan India yang berkaitan dengan kasus-kasus antikeragaman di Anak Benua, dalam forum R20 di Bali.

Yahya dkk mengeklaim bahwa diundangnya RSS tak terlepas dari status India sebagai presidensi R20 berikutnya dan ormas itu dianggap representatif, serta bahwa forum R20 akan menjadi ajang yang tepat untuk mendiskusikan masalah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tumpang gelak. kah kah kah...
Baca tentang


Terkini Lainnya
Puan Bakal Diskusi dengan Pimpinan DPR soal Pendelegasian Pembahasan RUU Pemilu
Puan Bakal Diskusi dengan Pimpinan DPR soal Pendelegasian Pembahasan RUU Pemilu
Nasional
Puan Harap Sekolah Rakyat Tak Jadi Pesaing Sekolah Eksisting, tapi Pelengkap Sistem Pendidikan
Puan Harap Sekolah Rakyat Tak Jadi Pesaing Sekolah Eksisting, tapi Pelengkap Sistem Pendidikan
Nasional
Eks Stafsus Menaker Hanif Dhakiri Bungkam Usai Diperiksa KPK Terkait Pemerasan Izin TKA
Eks Stafsus Menaker Hanif Dhakiri Bungkam Usai Diperiksa KPK Terkait Pemerasan Izin TKA
Nasional
Satgas Pangan Polri Sudah Periksa 22 Saksi Dugaan Beras Oplosan
Satgas Pangan Polri Sudah Periksa 22 Saksi Dugaan Beras Oplosan
Nasional
PSI Bakal Resmi Umumkan Logo Baru Saat Kongres di Solo
PSI Bakal Resmi Umumkan Logo Baru Saat Kongres di Solo
Nasional
Pengacara Dahlan Tantang Jawa Pos Tunjukkan Bukti Pembayaran PT DNP ke Dahlan Iskan
Pengacara Dahlan Tantang Jawa Pos Tunjukkan Bukti Pembayaran PT DNP ke Dahlan Iskan
Nasional
Bansos Seumur Hidup untuk ODGJ dan Lansia, Legislator Tekankan Validasi Data
Bansos Seumur Hidup untuk ODGJ dan Lansia, Legislator Tekankan Validasi Data
Nasional
Soal Marak Beras Oplosan, Puan: DPR Tentu Akan Lakukan Pengawasan
Soal Marak Beras Oplosan, Puan: DPR Tentu Akan Lakukan Pengawasan
Nasional
MA Sebut Perlindungan Hukum Bagi Jaksa Harus Dibatasi
MA Sebut Perlindungan Hukum Bagi Jaksa Harus Dibatasi
Nasional
Makna 'Mawar' di Logo PSI Saat Ini, Apakah Bakal Diganti Gajah?
Makna "Mawar" di Logo PSI Saat Ini, Apakah Bakal Diganti Gajah?
Nasional
Puan Minta Menbud Jelaskan Penetapan Hari Kebudayaan Nasional, Jangan Timbulkan Polemik
Puan Minta Menbud Jelaskan Penetapan Hari Kebudayaan Nasional, Jangan Timbulkan Polemik
Nasional
Puan Bantah Revisi KUHAP Terburu-buru dan Minim Partisipasi Publik
Puan Bantah Revisi KUHAP Terburu-buru dan Minim Partisipasi Publik
Nasional
Saksi Ungkap Dampak Perusahaan Sawit Surya Darmadi: Setiap Hari Konflik
Saksi Ungkap Dampak Perusahaan Sawit Surya Darmadi: Setiap Hari Konflik
Nasional
Komisi X Bakal Evaluasi SPMB akibat Sekolah Hanya Diisi 1-2 Murid
Komisi X Bakal Evaluasi SPMB akibat Sekolah Hanya Diisi 1-2 Murid
Nasional
DPR Minta Pemerintah Mulai Pikirkan Nasib Siswa Sekolah Rakyat Setelah Lulus
DPR Minta Pemerintah Mulai Pikirkan Nasib Siswa Sekolah Rakyat Setelah Lulus
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau