Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Forum R20, Paus Fransiskus Singgung Ekstremisme dan Maraknya Pelanggaran atas Nama Agama

Kompas.com - 02/11/2022, 13:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menyinggung soal ekstremisme dan berbagai permusuhan sebagai hal yang perlu diatasi secara konkret oleh para pemuka agama sedunia.

Pemimpin Vatikan itu menyampaikan hal tersebut melalui surat resmi yang dibacakan dalam forum oleh Nunsius Apostolik/Dubes Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo dalam forum agama G20 "Religion 20 (R20)" di Bali, Rabu (2/11/2022).

Selain kedua hal tersebut, Sri Paus juga menyebut soal aneka pelanggaran yang dilakukan atas nama agama.

Baca juga: Paus Fransiskus di R20: Agama Tak Dapat Menghindar dari Dinamika Dunia

"Dunia semakin ditandai dengan pengabaian Tuhan dan pelanggaran yang dilakukan atas nama-Nya," kata Sri Paus.

"Kita harus menegaskan bahwa ekstremisme, radikalisme, terorisme dan semua dorongan lain yang menciptakan kebencian, permusuhan, kekerasan dan perang, apa pun motivasi atau tujuannya, tidak berkaitan dengan semangat autentik agama dan harus ditolak dengan cara yang paling tegas," lanjutnya.

Mantan Uskup Agung Buenos Aires, Argentina itu, menegaskan bahwa sudah menjadi tanggung jawab para pemuka agama, sebagai pemimpin masing-masing agama, untuk mendorong jalan dialog yang mengarah pada rekonsiliasi dan perdamaian.

Baca juga: R20 dan Arah Politik NU

Agama, lanjutnya, tidak boleh menjadi penyebab berbagai krisis dunia, melainkan perlu berperan sebagai solusi.

Ia juga bicara soal kewajiban moral untuk mencintai lingkungan dan merawat bumi serta perlunya perhatian serius bagi kelompok marjinal sebagai salah satu bentuk konkret agama untuk menjadi solusi masalah dunia.

"Namun, pada saat yang sama, kita tidak dapat menyatakan kesetiaan sejati kepada Allah jika kita tidak menunjukkan kasih kepada sesama manusia, khususnya kepada kaum papa dan paling rentan," ungkap Sri Paus.

Baca juga: Tak Ada Perwakilan Iran dan Taliban dalam Forum R20 NU, Mengapa?

 

"Dalam hal ini, saya mendorong upaya Anda untuk mempromosikan pembangunan manusia seutuhnya pada setiap perempuan dan laki-laki, membela hak-hak dasar dan martabat mereka," imbuhnya.

Forum keagamaan Religion 20 (R20) resmi dimulai mulai hari ini, Rabu (2/11/2022), di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali, untuk membahas bagaimana konflik berbasis agama harus berakhir dan bagaimana agama mengambil peran dalam solusi masalah dunia.

Forum ini diprakarasai Nahdlatul Ulama (NU), bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia, dihadiri oleh para pemuka agama dan sekte dari berbagai belahan dunia, mendahului Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dalam waktu dekat.

Baca juga: NU Klaim Forum R20 Bakal Berdampak Konkret Atasi Krisis Dunia

NU mengeklaim bahwa sedikitnya 430 perwakilan dari 20 negara lebih telah mengonfirmasi hadir, dengan 30 lebih pembicara.

Namun, helatan ini pun tak lepas dari kontroversi karena diundangnya Varanasi Ram Madhav, pemimpin Bharatiya Janata Party sekaligus pemuka Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi sayap kanan India yang dikaitkan dengan kasus-kasus antikeragaman di Anak Benua.

NU mengeklaim bahwa diundangnya RSS tak terlepas dari status India sebagai presidensi R20 berikutnya dan ormas itu dianggap representatif, serta bahwa forum R20 akan menjadi ajang yang tepat untuk mendiskusikan masalah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Gibran Siap Ditugaskan Prabowo ke Mana Saja: Kita Ikut Perintah
Gibran Siap Ditugaskan Prabowo ke Mana Saja: Kita Ikut Perintah
Nasional
Menag Bandingkan Jumlah Korban Perang dengan Korban Perubahan Iklim
Menag Bandingkan Jumlah Korban Perang dengan Korban Perubahan Iklim
Nasional
Roy Suryo Beberkan Analisisnya soal Ijazah Jokowi, Wajah Tak Cocok dan Nama Gelar Janggal
Roy Suryo Beberkan Analisisnya soal Ijazah Jokowi, Wajah Tak Cocok dan Nama Gelar Janggal
Nasional
Momen Ma'ruf Amin 6 Kali Berkantor di Papua, Bakal Dilanjutkan Gibran?
Momen Ma'ruf Amin 6 Kali Berkantor di Papua, Bakal Dilanjutkan Gibran?
Nasional
KPK Periksa Khofifah di Polda Jatim Besok, Apa Alasannya?
KPK Periksa Khofifah di Polda Jatim Besok, Apa Alasannya?
Nasional
Legislator PDIP: Aspirasi Pemakzulan Gibran Memungkinkan secara Konstitusi
Legislator PDIP: Aspirasi Pemakzulan Gibran Memungkinkan secara Konstitusi
Nasional
Gibran soal Berkantor di Papua: Bukan Hal Baru, Sudah sejak Era Ma'ruf Amin
Gibran soal Berkantor di Papua: Bukan Hal Baru, Sudah sejak Era Ma'ruf Amin
Nasional
Pisahkan Pemilu, MK Dinilai Tak Percaya dengan Kinerja DPR
Pisahkan Pemilu, MK Dinilai Tak Percaya dengan Kinerja DPR
Nasional
MA Usulkan Tambahan Anggaran Rp 7,6 Triliun untuk Bayar Gaji dan Bangun Rumah Hakim
MA Usulkan Tambahan Anggaran Rp 7,6 Triliun untuk Bayar Gaji dan Bangun Rumah Hakim
Nasional
Menhan Sarankan Mayjen Rizal Pensiun dari TNI Sebelum Jabat Dirut Bulog
Menhan Sarankan Mayjen Rizal Pensiun dari TNI Sebelum Jabat Dirut Bulog
Nasional
Mensesneg Rapat Tertutup dengan Komisi XIII DPR, Butuh Banyak Penyesuaian Anggaran
Mensesneg Rapat Tertutup dengan Komisi XIII DPR, Butuh Banyak Penyesuaian Anggaran
Nasional
Menteri PANRB Pastikan Sekolah Rakyat Berjalan Berkelanjutan lewat Penguatan Kelembagaan dan SDM
Menteri PANRB Pastikan Sekolah Rakyat Berjalan Berkelanjutan lewat Penguatan Kelembagaan dan SDM
Nasional
Besok, KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim Terkait Kasus Dana Hibah
Besok, KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim Terkait Kasus Dana Hibah
Nasional
MK, MA, dan KY Kompak Minta Tambahan Anggaran untuk 2026
MK, MA, dan KY Kompak Minta Tambahan Anggaran untuk 2026
Nasional
Ogah Tunjukkan Ijazah Jokowi, Kuasa Hukum: Percaya Puslabfor atau Roy Suryo?
Ogah Tunjukkan Ijazah Jokowi, Kuasa Hukum: Percaya Puslabfor atau Roy Suryo?
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau