Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Sopir Ambulans yang Antar Jenazah Brigadir J: Bawa ke IGD hingga Tak Diizinkan Pulang

Kompas.com - 08/11/2022, 06:53 WIB
Irfan Kamil,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul menceritakan proses penjemputan jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Hal itu disampaikan Syahrul saat menjadi saksi kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).

Baca juga: 8 Kesaksian Sopir Ambulans saat Evakuasi Jenazah Brigadir J

Syahrul mengungkapkan bahwa ia awalnya mendapat telepon dari call center tempatnya bekerja di PT Bintang Medika sekitar pukul 19.08 WIB untuk penjemputan orang sakit.

“Lalu, saya prepare untuk jemput ke lokasi. Saya belum tahu (tempat penjemputan) saat itu, lokasinya maps,” kata Syahrul.

Setelah siap, Syahrul mengatakan, sekitar pukul 19.13 WIB ada nomor tidak dikenal mengirimkan pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp (WA) untuk menanyakan lokasinya.

“Saudara dari mana?" tanya hakim ketua Wahyu Iman Santosa.

“Pancoran Barat 7,” jawab Syahrul.

Baca juga: Sopir Ambulans Sebut Mulanya Diminta Jemput Pasien, Berujung Bawa Jenazah Brigadir J

Kemudian, Syahrul menuju titik penjemputan di Duren Tiga melalui jalan Tegal Parang. Namun, sampai di Rumah Sakit Siloam Duren Tiga, ada orang yang mengetuk kaca mobilnya.

"Mas, sini, Mas, saya yang pesan ambulans, beliau naik motor,” papar Syahrul.

Selanjutnya, ia mengaku diarahkan masuk ke Kompleks Polri Duren Tiga. Sampai di gapura perumahan tersebut, mobilnya diberhentikan oleh anggota Provos.

“Di situ ada anggota Provos, lalu saya disetop. ‘Mau ke mana dan tujuan apa?',” katanya menirukan suara petugas dari Provos.

Syahrul lantas menunjukkan lokasi titik penjemputan di rumah di dalam Kompleks Duren Tiga tersebut. Akan tetapi ia diminta masuk tanpa menyalakan rotator mobil yang dikendarainya itu.

“Katanya (anggota Provos), 'Ya sudah, Mas, masuk saja lurus, minta sirene ambulansnya dimatikan',” ujar Syahrul menirukan percakapannya kala itu.

Terkejut jemput Jenazah

Sampai di titik penjemputan, Syahrul mengaku berhenti di pintu belakang rumah tersebut lantaran di depan rumah itu telah terparkir dua mobil.

“Sampai di dalam rumah saya kaget karena ramai dan banyak juga kamera,” kata Syahrul.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com