Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aremania Ngadu ke DPR, Korban Kanjuruhan Tak Dapat Dukungan dari Pemerintah

Kompas.com - 09/11/2022, 05:26 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan suporter klub sepak bola Arema, Aremania, datang ke Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, untuk rapat bersama Komisi X DPR, pada Selasa (8/11/2022).

Aremania mengadu ke DPR lantaran keluarga maupun korban dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang tidak mendapatkan dukungan sama sekali dari pemerintah.

Awalnya, salah satu perwakilan Aremania, Salahudin Manggalani, berterima kasih kepada DPR karena turut berduka atas kejadian di Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Dua Korban Tragedi Kanjuruhan Diautopsi Selama Sekitar 7 Jam, Aremania: Kami Kawal sampai Proses Lebih Tinggi

Salahudin menjelaskan, sejak kejadian berdarah itu terjadi, solidaritas antar suporter sepak bola terpampang nyata.

Akan tetapi, Salahudin menyayangkan, pemerintah yang justru kurang memperhatikan keluarga dan korban Tragedi Kanjuruhan.

"Ini mohon maaf ini, koreksi untuk pemerintah dan Bapak, Ibu Anggota Dewan. Perhatian dari pemerintah ini masih sangat kurang ya dibandingkan dengan teman-teman kami sesama suporter," ujar Salahudin di ruang rapat Komisi X DPR.

"Bahkan teman-teman Bonek yang merupakan rival utama kami juga sangat perhatian. Datang dalam setiap kegiatan peringatan ini. Ikut mengusut tuntas, mengawal teman-teman suporter yang lain," sambungnya.

Baca juga: Menanti Otopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, 20 Dokter Bakal Terlibat, Aremania Dipersilakan Datang

Salahudin memaparkan, persentase pemerintah dalam menjembatani rasa keadilan bagi korban dan keluarga Tragedi Kanjuruhan belum mencapai 10 persen.

Menurutnya, hingga saat ini, masih ada puluhan korban yang menjalani pengobatan dengan rawat jalan.

"Dan ini harus kami katakan tidak ada dukungan sama sekali. Yang mendukung justru penggemar K-Pop, penggemar Korea yang mendukung secara langsung selain teman-teman kami suporter ini," tutur Salahudin.

"Dari pemerintah mana? Tidak ada. Padahal Menko-nya orang Malang, Mensos-nya orang Jawa Timur," ujarnya.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Kemanusiaan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma berasal dari Jawa Timur (Jatim).

Baca juga: Tim Hukum Aremania Kawal Berkas Perkara, Tuntut Rekonstruksi Ulang Tragedi Kanjuruhan

Kemudian, Salahudin juga mengeluhkan pengusutan yang dilakukan aparat terhadap dugaan intimidasi yang dialami Aremania usai kejadian.

"Mohon Bapak, Ibu Anggota Dewan menjalankan fungsi pengawasan lebih memperhatikan usut tuntas ini. Terima kasih atas perhatiannya," ucap Salahudin.

Aremania lainnya, Andreas, turut menyampaikan keluhannya mengenai tidak adanya dukungan pemerintah daerah terhadap antusiasme Aremania dalam mendukung Arema di Malang.

Halaman:
Komentar
yh tangkep dulu itu supporter yg bikin ricuh yg masuk2 ke lapangan..karna tindakan merekalah yg memancing kericuhan...nontn bola kalah malah bikin ricuh
Baca tentang


Terkini Lainnya
Penerima Bansos Terindikasi Main Judi Online, Puan: Itu Menyimpang
Penerima Bansos Terindikasi Main Judi Online, Puan: Itu Menyimpang
Nasional
Kritik Rekayasa Hukum, Hasto Singgung Kasus Gama dan Antasari Azhar
Kritik Rekayasa Hukum, Hasto Singgung Kasus Gama dan Antasari Azhar
Nasional
Penerima Bansos Juga Terindikasi Terlibat Korupsi dan Terorisme
Penerima Bansos Juga Terindikasi Terlibat Korupsi dan Terorisme
Nasional
Mendikdasmen Minta Tambah Anggaran Rp 71,11 Triliun
Mendikdasmen Minta Tambah Anggaran Rp 71,11 Triliun
Nasional
Hasto Sebut KPK Temukan 2 Senpi di Rumah Saeful Bahri, Jadi Alat Menekan
Hasto Sebut KPK Temukan 2 Senpi di Rumah Saeful Bahri, Jadi Alat Menekan
Nasional
Kutip Ahli, Hasto: Tindakan Penyidik Geledah Kusnadi Bisa Dilaporkan ke Polisi
Kutip Ahli, Hasto: Tindakan Penyidik Geledah Kusnadi Bisa Dilaporkan ke Polisi
Nasional
Dalam Pleidoi, Hasto Sebut Dugaan Hasyim Asy’ari Ditekan lewat Sewa 'Private Jet' KPU
Dalam Pleidoi, Hasto Sebut Dugaan Hasyim Asy’ari Ditekan lewat Sewa "Private Jet" KPU
Nasional
Mikrofon Hasto Tiba-tiba Mati, Jaksa KPK Bergegas Bawakan Mikrofon Lain
Mikrofon Hasto Tiba-tiba Mati, Jaksa KPK Bergegas Bawakan Mikrofon Lain
Nasional
Hasto: Berita Harun Masiku Makin Masif Usai PDI-P Kritik Putusan Batas Usia Capres-Cawapres
Hasto: Berita Harun Masiku Makin Masif Usai PDI-P Kritik Putusan Batas Usia Capres-Cawapres
Nasional
Hasto Sebut Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Diintimidasi KPK
Hasto Sebut Eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan Diintimidasi KPK
Nasional
Baca Pleidoi, Hasto Merasa Ditekan Usai Tolak Timnas Israel Ke Indonesia
Baca Pleidoi, Hasto Merasa Ditekan Usai Tolak Timnas Israel Ke Indonesia
Nasional
Kejagung Serahkan WN Rusia Alexander Vladimirovich untuk Diekstradisi ke Negara Asal
Kejagung Serahkan WN Rusia Alexander Vladimirovich untuk Diekstradisi ke Negara Asal
Nasional
Lebih dari 30 Persen Anak Putus Sekolah, Mensos Tegaskan Urgensi Sekolah Rakyat
Lebih dari 30 Persen Anak Putus Sekolah, Mensos Tegaskan Urgensi Sekolah Rakyat
Nasional
Cetak Biru Pembangunan Keagamaan Indonesia
Cetak Biru Pembangunan Keagamaan Indonesia
Nasional
Bacakan Pleidoi, Hasto: Di Sini Saya Berdiri dengan Semangat untuk Tak Tunduk pada Ketidakadilan
Bacakan Pleidoi, Hasto: Di Sini Saya Berdiri dengan Semangat untuk Tak Tunduk pada Ketidakadilan
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau