Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIB Dekati PKS dan Demokrat, PAN: Kan Belum Tentu Siapa Capresnya

Kompas.com - 10/11/2022, 13:16 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengakui tengah mendekati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengungkapkan, komunikasi terus berlangsung selama calon presiden (capres) yang sah belum ditentukan.

“Semua kita goda lah. PKS, Demokrat, semua kita goda, masa enggak kita goda? Insya Allah tergoda,” ujar Yandri ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (10/11/2022).

Namun, ia menampik komunikasi politik pada dua partai politik (parpol) oposisi pemerintah itu bertujuan untuk menjegal langkah Anies Baswedan mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Kita enggak ke sana. Kita mau koalisi. Kan belum tentu siapa capresnya,” katanya.

Baca juga: PAN Sebut KIB Pertimbangkan Usung Ganjar, Airlangga: Itu Kan Katanya PAN

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Dalam pandangannya, Anies belum bisa resmi disebut sebagai capres. Pasalnya, pendaftaran capres belum dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kemudian, Partai Nasdem yang mengusungnya tidak memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden, dan tengah menjajaki pembentukan koalisi bersama PKS dan Demokrat.

“Kalau masih deklarasi masih wacana-wacana, belum fix. Fix kalau didaftarkan ke KPU dengan syarat 20 persen dukungan. Baru itu sah,” ujarnya.

Terakhir, Yandri menegaskan bahwa komunikasi politik antar parpol untuk saling menggoda bukan suatu pelanggaran.

Sebaliknya, menurutnya, situasi itu justru baik untuk iklim demokrasi.

“Bukan karena berbeda, kita bermusuhan, atau kalau kita beda calon (presiden) bukan berarti kita tidak berkoordinasi. Tapi, kalau bisa sama-sama kan bagus,” kata Yandri.

Baca juga: Soal Pengusungan Capres, Zulhas: KIB Hati-hati, Enggak Grasak-grusuk

Diketahui, sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku ingin membuat KIB menjadi koalisi besar.

Upayanya adalah mengajak parpol lain untuk bergabung, termasuk Partai Demokrat.

Namun, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menolak tawaran tersebut.

"Kalaupun pada saat ini komunikasi tetap berjalan, tapi tampaknya sampai di saat tahap politik saat ini, ini sedang berbeda jalan," ujar Andi Arief saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2022).

Untuk diketahui, KIB saat ini dihuni oleh PAN, Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sedangkan Demokrat dan PKS tengah berupaya membangun Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan dalam kontestasi perebutan kursi RI-1.

Baca juga: Tunggu Partai Lain Gabung Koalisi, Zulhas: Kita Akan Umumkan KIB Plus-plus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
pks jgn mudah digoyah pendiriannya. berikan contoh teladan kpd semua pendukungnya yg berharap besar bisa berkoalisi dgn nasdem dan demokrat. sikap istiqomah dan tdk plinplan.


Terkini Lainnya
Dukung Pemerintah Coret Penerima Bansos yang Main Judol, MUI: Judi Buat Orang Jadi Malas dan Miskin
Dukung Pemerintah Coret Penerima Bansos yang Main Judol, MUI: Judi Buat Orang Jadi Malas dan Miskin
Nasional
Muzani Minta Kader Gerindra Tak Sombong meski Prabowo Jadi Presiden
Muzani Minta Kader Gerindra Tak Sombong meski Prabowo Jadi Presiden
Nasional
Di China, Megawati Nikmati Makanan Tradisional Yunnan Bareng Foodblogger Dianxi Xiaoge
Di China, Megawati Nikmati Makanan Tradisional Yunnan Bareng Foodblogger Dianxi Xiaoge
Nasional
MUI Dukung Pemerintah Coret Penerima Bansos yang Terlibat Judi
MUI Dukung Pemerintah Coret Penerima Bansos yang Terlibat Judi
Nasional
Dari Belgia, Prabowo Pimpin Ratas Bahas Cuaca Ekstrem hingga Kopdes Merah Putih
Dari Belgia, Prabowo Pimpin Ratas Bahas Cuaca Ekstrem hingga Kopdes Merah Putih
Nasional
Menulis Sejarah Tak Boleh Tergesa-gesa, Arkeolog UGM: Guru dan Siswa Bisa Eksplorasi
Menulis Sejarah Tak Boleh Tergesa-gesa, Arkeolog UGM: Guru dan Siswa Bisa Eksplorasi
Nasional
Kelakar Cak Imin: Mari Selamatkan Bumi, Daripada Pindah Planet
Kelakar Cak Imin: Mari Selamatkan Bumi, Daripada Pindah Planet
Nasional
Pimpinan Komisi X Minta Sekolah Terdampak Banjir di Mataram Segera Diperbaiki agar KBM Tak Tertunda
Pimpinan Komisi X Minta Sekolah Terdampak Banjir di Mataram Segera Diperbaiki agar KBM Tak Tertunda
Nasional
Wamensos Agus Jabo: Guru di Sekolah Rakyat Harus Menjadi Pengajar Sekaligus Orangtua
Wamensos Agus Jabo: Guru di Sekolah Rakyat Harus Menjadi Pengajar Sekaligus Orangtua
Nasional
Produsen Beras Diduga Tipu Rakyat Indonesia, dari Kurangi Takaran hingga Dioplos
Produsen Beras Diduga Tipu Rakyat Indonesia, dari Kurangi Takaran hingga Dioplos
Nasional
Harlah Ke-27 PKB Diharap jadi Ajang Evaluasi Kinerja Agar Sesuai Perkembangan Zaman
Harlah Ke-27 PKB Diharap jadi Ajang Evaluasi Kinerja Agar Sesuai Perkembangan Zaman
Nasional
Guru Besar Arkeologi UGM Sebut Menulis Sejarah Tak Boleh Tergesa-gesa
Guru Besar Arkeologi UGM Sebut Menulis Sejarah Tak Boleh Tergesa-gesa
Nasional
Cak Imin Lelang Jaket Miliknya di Blok M, Uangnya Dipakai untuk Sumbang Gerakan Lingkungan
Cak Imin Lelang Jaket Miliknya di Blok M, Uangnya Dipakai untuk Sumbang Gerakan Lingkungan
Nasional
Ikuti Korea Import Fair 2025, Puluhan UMKM Binaan Pertamina Hadirkan 152 Produk Indonesia
Ikuti Korea Import Fair 2025, Puluhan UMKM Binaan Pertamina Hadirkan 152 Produk Indonesia
Nasional
Pimpinan Komisi X: SD-SMP Gratis Disediakan Bertahap Mulai 2026
Pimpinan Komisi X: SD-SMP Gratis Disediakan Bertahap Mulai 2026
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau