Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Tanggapi Pertemuan Projo-Prabowo, Hasto PDI-P: Yang Saya Tanggapi Parpol

Kompas.com - 11/11/2022, 12:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto enggan menanggapi pertemuan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Kamis (10/11/2022).

"Yang saya tanggapi parpol (partai politik), kalau relawan-relawan itu kan cair bisa berubah sesuai arah angin," kata Hasto ditemui di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/11/2022).

Hasto baru akan berkomentar apabila pertemuan itu dilakukan antar-partai politik.

Baca juga: Projo: Pak Jokowi Dukung Pak Prabowo, Kita Dukung

Ia kemudian menjelaskan perbedaan antara parpol dan relawan.

"Kalau relawan bisa berubah. Parpol kan kokoh, ketua umum kokoh, struktur kokoh, pergerakan kokoh," ujar dia.

Adapun Budi Arie bertemu Prabowo di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis.

Budi mengungkapkan, pihaknya akan mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menentukan sosok yang didukung sebagai calon presiden.

Budi menyebutkan, Projo bakal mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden jika Jokowi juga mendukung Menteri Pertahanan tersebut.

"Pokoknya kita ikut Pak Jokowi. Pak Jokowi dukung Pak Prabowo, kita dukung," kata Budi setela bertemu Prabowo.

Baca juga: Prabowo jadi Capres Paling Diinginkan di Musra Palembang, Projo: Pak Jokowi Senyum

Pertemuan antara Budi dan Prabowo turut diikuti sejumlah anggota panitia Musyawarah Rakyat (Musra) dan elite Partai Gerindra.

Dalam keterangan pers setelah pertemuan, Budi pun menyebut bahwa Prabowo merupakan seorang patriot.

"Tanggal 10 November ini Hari Pahlawan, jadi memang Pak Prabowo itu kan patriot. Kita ingin belajar oleh Pak Prabowo tentang patriotisme," kata Budi.

Dalam pertemuan itu, ia menuturkan, Prabowo juga berpesan agar persatuan nasional harus terus dijaga di setiap perhelatan maupun dinamika politik.

Budi menyebutkan, jika bangsa Indonesia berasatu maka Indonesia akan menjadi negara besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Menkes: 7,8 Juta Masyarakat Sudah Dapat Cek Kesehatan Gratis
Menkes: 7,8 Juta Masyarakat Sudah Dapat Cek Kesehatan Gratis
Nasional
Kejagung Periksa Pejabat Bank BNI di Kasus Korupsi Sritex
Kejagung Periksa Pejabat Bank BNI di Kasus Korupsi Sritex
Nasional
Natalius Pigai Minta Mahasiswa Papua Laporkan Konflik di Intan Jaya ke Komnas HAM
Natalius Pigai Minta Mahasiswa Papua Laporkan Konflik di Intan Jaya ke Komnas HAM
Nasional
Dukung Penulisan Ulang Sejarah Tone Positif, Natalius Pigai: Peristiwa Kan Up and Down
Dukung Penulisan Ulang Sejarah Tone Positif, Natalius Pigai: Peristiwa Kan Up and Down
Nasional
7 Kasus Covid-19 di Indonesia, Hasan Nasbi: Kita Harus Mulai Waspada
7 Kasus Covid-19 di Indonesia, Hasan Nasbi: Kita Harus Mulai Waspada
Nasional
Ada Paguyuban Korban Investasi Abal-abal, Kuasanya Honorer Pidum di Kejari Jakbar
Ada Paguyuban Korban Investasi Abal-abal, Kuasanya Honorer Pidum di Kejari Jakbar
Nasional
Kajari Jakbar Ngaku Kumpulkan Perwakilan Korban Investasi Bodong demi Transparansi Pengembalian Barang Bukti
Kajari Jakbar Ngaku Kumpulkan Perwakilan Korban Investasi Bodong demi Transparansi Pengembalian Barang Bukti
Nasional
Komisi III Belum Dapatkan Informasi soal Pergantian Kapolri
Komisi III Belum Dapatkan Informasi soal Pergantian Kapolri
Nasional
Menkes Jawab Isu “Reshuffle” Kabinet Prabowo: Itu Haknya Beliau
Menkes Jawab Isu “Reshuffle” Kabinet Prabowo: Itu Haknya Beliau
Nasional
Mendikdasmen Ingatkan Dedi Mulyadi yang Atur Pelajar Masuk Sekolah Jam 6
Mendikdasmen Ingatkan Dedi Mulyadi yang Atur Pelajar Masuk Sekolah Jam 6
Nasional
KPK Hentikan Kasus TPPU Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba yang Meninggal Dunia
KPK Hentikan Kasus TPPU Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba yang Meninggal Dunia
Nasional
Sorot 'Tone' Positif Penulisan Sejarah, PDIP: Potensi Sejarah Terpeleset
Sorot "Tone" Positif Penulisan Sejarah, PDIP: Potensi Sejarah Terpeleset
Nasional
Temui Dirjen WTO, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Multilateralisme yang Adil dan Inklusif
Temui Dirjen WTO, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Multilateralisme yang Adil dan Inklusif
Nasional
Istana Bantah Angka Pengangguran RI Tertinggi Kedua di Asia: Justru Turun, Lapangan Kerja Banyak
Istana Bantah Angka Pengangguran RI Tertinggi Kedua di Asia: Justru Turun, Lapangan Kerja Banyak
Nasional
Jika Kapolri Diganti, Prabowo Diharapkan Tunjuk Sosok yang Paham Dinamika Polri
Jika Kapolri Diganti, Prabowo Diharapkan Tunjuk Sosok yang Paham Dinamika Polri
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau