Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Jajaki Pembelian "Drone" hingga Senjata "Sniper" Modern untuk Marinir

Kompas.com - 15/11/2022, 15:09 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) tengah menjajaki pembelian drone hingga senjata sniper yang akan digunakan untuk para infanteri Korps Marinir.

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Madya Ahmadi Heri Purwono mengatakan, senjata sniper yang diincar tersebut merupakan salah satu yang paling modern.

Selain itu, Heri mengungkapkan, TNI AL juga sedang menjajaki pengadaan senjata perorangan untuk prajurit pasukan khusus, yakni Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Intai Amfibi (Taifib).

“Kita juga sedang membeli alat peroangan senjata untuk melengkapi pasukan khusus kita, yaitu Denjaka dan Taifib, juga perorangan pasukan-pasukan infanteri (Marinir) kita, ada sniper yang paling modern, ada drone,” ujar Heri usai memimpin upacara peringatan HUT ke-77 Korps Marinir di Sarang Petarung Marinir, Cilandak, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: TNI AL Siapkan Prosedur Evakuasi Delegasi G20 melalui Jalur Laut

Heri mengakui bahwa upaya mendatangkan drone untuk Korps Baret Ungu tak lepas dari kecamuk peperangan antara Rusia dan Ukraina.

Heri mengatakan, peperangan kedua negara banyak melibatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) drone.

Untuk itu, prajurit berjuluk “Hantu Laut” pun tengah dirancang untuk mengarah pada penggunaan alutsista tersebut.

“Insya Allah di 2023-2024 nanti kita akan mengambil senjata itu, perlu proses, ada negosiasi, ada penawar, ada syarat-syarat bagaimana bisa memiliki senjata tersebut dan sebagainya, Insya Allah tahun 2023 nanti,” ungkap dia.

Baca juga: TNI AL Akan Terapkan Pengamanan Siap Tempur di G20 Bali

Selain itu, Heri mengungkapkan, TNI AL saat ini tengah memodernisasi sistem kendali senjata dan alat bidik dua jenis tank amfibi milik marinir buatan Rusia, yakni BMP-3F dan PT-76.

Dari hasil modernisasi ini, nantinya BMP-3F bisa mengunci 5 hingga 15 sasaran sekaligus pada posisi kanan maupun kiri.

Dari bidikan tersebut, BMP-3F dapat melancarkan tembakan secara otomatis dan berturut-turut.

Baca juga: Pasukan Elite TNI AL Denjaka dan Kopaska Dikerahkan Amankan G20 Bali

Ia menargetkan upaya modernisasi tersebut akan rampung pada pertengahan 2023.

“Insya Allah pertengahan 2023 akan selesai, minimal kita punya 57 tank BMP-3F yang siap tempur, siap digunakan untuk suatu saat,” ujarnya.

“Juga kita berusaha mengajukan kepada teman-teman Kemenhan untuk pengadaan BMP-3F yang selama ini masih tertunda jumlahnya, untuk sambil menunggu itu dilaksanakan adalah modernisasi tadi,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Cerita Pegawai Perusahaan BUMN Disebut Bodoh oleh Atasan karena Susun Daftar Risiko Tinggi
Cerita Pegawai Perusahaan BUMN Disebut Bodoh oleh Atasan karena Susun Daftar Risiko Tinggi
Nasional
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Makanan Tambahan Balita dan Ibu Hamil di Kemenkes
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Makanan Tambahan Balita dan Ibu Hamil di Kemenkes
Nasional
Riza Chalid Disebut Terbang dari Soetta ke Malaysia Februari 2025, Masuk Singapura Agustus 2024
Riza Chalid Disebut Terbang dari Soetta ke Malaysia Februari 2025, Masuk Singapura Agustus 2024
Nasional
KPK Sita 13 Kendaraan dan 26 Tanah dari Pegawai Kemenaker Tersangka Kasus Pemerasan TKA
KPK Sita 13 Kendaraan dan 26 Tanah dari Pegawai Kemenaker Tersangka Kasus Pemerasan TKA
Nasional
Ketua KPK: RUU KUHAP Berpotensi Kurangi Tugas dan Fungsi Pemberantasan Korupsi
Ketua KPK: RUU KUHAP Berpotensi Kurangi Tugas dan Fungsi Pemberantasan Korupsi
Nasional
KPK Tak Dilibatkan dalam Pembahasan DIM RUU KUHAP Pemerintah
KPK Tak Dilibatkan dalam Pembahasan DIM RUU KUHAP Pemerintah
Nasional
Komisaris Tolak Alasan Dirut BUMN Akuisisi Perusahaan karena Anak Pemiliknya Meninggal
Komisaris Tolak Alasan Dirut BUMN Akuisisi Perusahaan karena Anak Pemiliknya Meninggal
Nasional
Cari Keberadaan Riza Chalid, Imigrasi Koordinasi dengan Otoritas Malaysia
Cari Keberadaan Riza Chalid, Imigrasi Koordinasi dengan Otoritas Malaysia
Nasional
Ketua KPU Sebut Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu Ringankan Beban Kerja Penyelenggara
Ketua KPU Sebut Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu Ringankan Beban Kerja Penyelenggara
Nasional
Dipanggil Jadi Saksi, Telkom Belum Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Chromebook
Dipanggil Jadi Saksi, Telkom Belum Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Chromebook
Nasional
Imigrasi Sebut Riza Chalid Pergi ke Malaysia, Berdasarkan Data Perlintasan Terakhir
Imigrasi Sebut Riza Chalid Pergi ke Malaysia, Berdasarkan Data Perlintasan Terakhir
Nasional
Kata Ketua KPU atas Putusan MK soal Pemisahan Pemilu: Upaya Perbaikan Sistem Kita
Kata Ketua KPU atas Putusan MK soal Pemisahan Pemilu: Upaya Perbaikan Sistem Kita
Nasional
Jadi Tahanan Kota, Ibrahim Arief Dipasangi Gelang Pendeteksi Lokasi
Jadi Tahanan Kota, Ibrahim Arief Dipasangi Gelang Pendeteksi Lokasi
Nasional
Menakar Peluang Jokowi Bergabung dengan PSI, Bakal Jadi Dewan Pembina?
Menakar Peluang Jokowi Bergabung dengan PSI, Bakal Jadi Dewan Pembina?
Nasional
KPK: Uang Hasil Pemerasan Izin TKA Rp 53,7 Miliar, Baru Dikembalikan Rp 8,51 Miliar
KPK: Uang Hasil Pemerasan Izin TKA Rp 53,7 Miliar, Baru Dikembalikan Rp 8,51 Miliar
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau