Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Kasus Polio, Mantan Penjabat WHO: Galakkan Vaksinasi

Kompas.com - 21/11/2022, 15:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama mengimbau pemerintah untuk melakukan vaksinasi polio massal kepada penduduk, usai ditemukannya kasus infeksi polio di Aceh.

Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara ini mengatakan, vaksinasi massal bisa dilakukan di Aceh maupun juga daerah lain.

"Perlu penggalakkan vaksinasi, dalam dua bentuknya, ORI (outbreak response immunization), dan vaksinasi massal penduduk," kata Tjandra dalam siaran pers, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Siapa yang Berisiko Terinfeksi Penyakit Polio?

Selain vaksinasi massal, dia juga menyebut perlu dilakukan surveilans, setidaknya dalam 2 bentuk yaitu surveilans AFP (acute flaccid paralysis) untuk menemukan kemungkinan kasus, dan surveilans lingkungan untuk mencari vaccine derived polio virus (VDPV) di lingkungan.

"Mencari VDPV seperti yang ditemukan di Inggris walaupun tidak ada kasus pada manusia," ucap Tjandra.

Tjandra mengatakan, keadaan lumpuh layuh (polio) ini memang dapat terjadi akibat virus dari vaksin oral yang kemudian ke luar ke lingkungan dan bermutasi.

Baca juga: Hanya 1 Kasus Ditemukan, Mengapa Polio Ditetapkan KLB? Ini Alasannya

Nama virusnya kata Tjandra adalah VDPV karena asalnya dari vaksin, bukan seperti virus polio liar. Kendati begitu, VDPV ini juga dapat berhubungan dengan virus tipe 1, 2 dan 3.

Penyakit akibat VDPV inilah yang kini ada di banyak negara, laporan kasus terakhir juga dari Amerika Serikat, serta yang di Inggris adalah ditemukannya VDPV di lingkungan tapi tidak ditemukan kasus pada manusia.

Kejadian di Aceh pun diduga karena VDPV. Sebelumnya pada tahun 2019, kejadian serupa juga ada di Papua pada 2 anak.

Kasus tersebut ditemukan ketika Indonesia sudah mendapat sertifikat eradikasi polio atau bebas polio sejak tahun 2014.

Baca juga: Kenali Apa itu Imunisasi Polio, Jenis, sampai Pemberiannya

"Jadi sesudah 2014 maka setidaknya sudah ada 2 kali KLB Polio di kita, yang keduanya VDPV, bukan virus polio liar," ungkap Tjandra.

Lebih lanjut dia menjabarkan, sesuai aturan WHO, keadaan dikatakan sudah terjadi penularan di masyarakat atau disebut ‘circulating’ vaccine-derived poliovirus type 2(cVDPV2) kalau ditemukan VDPV di setidaknya 2 tempat berbeda.

Kemudian, ditemukan dalam jarak waktu setidaknya 2 bulan atau lebih, dan virus-virus itu secara genetik berhubungan (genetically-linked).

"Artinya untuk kejadian di Aceh memang harus diperiksa amat seksama di sekitarnya," jelas Tjandra.

Baca juga: Wapres Minta Polio Segera Diatasi agar Tak Jadi Pandemi

Sebelumnya diberitakan, terdapat satu kasus polio di Pidie, Aceh pada seorang anak berusia 7 tahun. Temuan satu kasus ini lantas ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kemenag Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 untuk 21.490 Mahasiswa
Kemenag Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 untuk 21.490 Mahasiswa
Nasional
Kasus Kekerasan Seksual 9 Santri di Sumenep, Menteri PPPA: Langgar Nilai Kemanusiaan
Kasus Kekerasan Seksual 9 Santri di Sumenep, Menteri PPPA: Langgar Nilai Kemanusiaan
Nasional
Konflik Thailand-Kamboja, Komisi I Harap Adanya Gencatan Senjata
Konflik Thailand-Kamboja, Komisi I Harap Adanya Gencatan Senjata
Nasional
Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Pergi Ke Luar Negeri
Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Pergi Ke Luar Negeri
Nasional
Sorot Pembangunan IKN, Anggota DPR: Jangan Jadi Ambisi dan Beban Jangka Panjang
Sorot Pembangunan IKN, Anggota DPR: Jangan Jadi Ambisi dan Beban Jangka Panjang
Nasional
Anggota Komisi I: Indonesia Bisa Jembatani Komunikasi Thailand-Kamboja
Anggota Komisi I: Indonesia Bisa Jembatani Komunikasi Thailand-Kamboja
Nasional
Kemenag Diminta Perluas Akses Pendidikan di Daerah Sulit Terjangkau
Kemenag Diminta Perluas Akses Pendidikan di Daerah Sulit Terjangkau
Nasional
Menkomdigi Ingatkan Tidak Semua Platform Digital Layak Diakses Anak
Menkomdigi Ingatkan Tidak Semua Platform Digital Layak Diakses Anak
Nasional
HUT Ke-78, Menaker Ingin Jadikan Kemenaker sebagai Ruang Bertumbuh
HUT Ke-78, Menaker Ingin Jadikan Kemenaker sebagai Ruang Bertumbuh
Nasional
Peringati Hari Anak Nasional, Pertamina Bagikan Seragam Sekolah untuk Anak-anak Balikpapan
Peringati Hari Anak Nasional, Pertamina Bagikan Seragam Sekolah untuk Anak-anak Balikpapan
Nasional
Gerebek Markas Anjing Polisi Terbesar di Indonesia | Brigade Podcast
Gerebek Markas Anjing Polisi Terbesar di Indonesia | Brigade Podcast
Nasional
Ketua Komisi VIII DPR Minta Kemenag Bentuk Ditjen Pondok Pesantren
Ketua Komisi VIII DPR Minta Kemenag Bentuk Ditjen Pondok Pesantren
Nasional
Hari Anak Nasional, Ketum TP-PKK Tekankan Penguatan Pendidikan Anak untuk Sambut Indonesia Emas 2045
Hari Anak Nasional, Ketum TP-PKK Tekankan Penguatan Pendidikan Anak untuk Sambut Indonesia Emas 2045
Nasional
Transfer Data RI ke AS, Anggota DPR: Berpotensi Langgar Privasi
Transfer Data RI ke AS, Anggota DPR: Berpotensi Langgar Privasi
Nasional
Kementerian Imipas Buka Seleksi Pejabat Eselon I, TNI dan Polri Bisa Daftar
Kementerian Imipas Buka Seleksi Pejabat Eselon I, TNI dan Polri Bisa Daftar
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau