Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Dampak Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Vertical Rescue

Kompas.com - 21/11/2022, 16:29 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Puluhan dai dari Sekolah Dai Pemberdayaan Dompet Dhuafa melaksanakan pelatihan vertical rescue di markas besar Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu (19/11/2022).

Chief Executive DMC Dompet Dhuafa Haryo Majapahit mengatakan, peran dai dalam penanggulangan bencana sangatlah besar.

Diketahui sebanyak 53 persen masyarakat percaya kepada pemerintah sebagai sumber informasi soal lingkungan dan 35 persen masyarakat percaya kepada pemuka agama.

“Dengan besarnya peran dai di tengah masyarakat memungkinkan mereka menjadi seorang relawan penanggulangan bencana di Indonesia. Ketika situasi darurat akibat bencana alam terjadi, mereka dapat menjadi koordinator dalam mengarahkan warga untuk melakukan evakuasi.

"Diharapkan, mereka mampu meminimalisir jumlah jiwa yang terdampak akibat dampak kerusakan dari bencana alam,” ungkap Haryo dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/11/2022).

Baca juga: DMC Dompet Dhuafa dan Sejumlah Pihak Tanam 2.050 Pohon Mangrove di Pantai Soge dan Teban

Pada kesempatan yang sama, salah satu peserta pelatihan asal Kendari, Sulawesi Tenggara bernama Muhammad Ardi mengatakan, pelatihan penanganan vertical rescue yang diberikan oleh DMC Dompet Dhuafa begitu luar biasa.

Berkat pelatihan itu, ia bisa memahami bagaimana menggunakan peralatan penyelamatan korban.

“Kami melihat paparan dari teman-teman DMC mengenai bagaimana memberikan penyelamatan di tempat-tempat bencana. Pelatihan ini sangat luar biasa, saya dan teman-teman juga merasakan bagaimana praktik menggunakan peralatan penyelamatan korban yang canggih dan ini menjadi pengalaman yang pertama dalam menggunakan alat tersebut,” ujar Ardi.

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah terjadi 3.208 kejadian bencana alam di Indonesia terhitung sejak Jumat (18/11/2022). Berbagai bencana alam ini menelan 4 juta korban jiwa.

Baca juga: DMC Dompet Dhuafa Kirim 300 Paket Hygiene Kit untuk Penyintas Banjir di Pakistan

Dengan demikian, peningkatan kapasitas evakuasi bencana pun perlu dilakukan agar masyarakat bisa meminimalisasi korban jiwa.

Salah satunya peran pemuka agama atau dai dalam penanggulangan bencana sangatlah besar. Masyarakat diketahui lebih percaya kepada pemerintah dan dai sebagai penyampai pesan terpercaya dalam isu penanggulangan bencana dari aspek lingkungan.

Selain itu, Indonesia juga menempati peringkat ke-17 sebagai negara paling religius, tepat di bawah Thailand, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Maka dari itu, diharapkan agama dengan segala perangkat kemasyarakatan yang lekat dengan kehidupan masyarakat dapat menjadi perpanjangan tangan dalam usaha penanggulangan bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com