Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI Denny JA, Ganjar Teratas, Diikuti Prabowo, Anies, Ridwan Kamil, dan Airlangga

Kompas.com - 21/12/2022, 11:44 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei LSI Denny JA mengungkapkan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul elektabilitas dibandingkan calon presiden (capres) lainnya.

Kader PDI-P itu memiliki elektabilitas sebesar 25,8 persen, menungguli sejumlah capres yang masuk dalam survei tersebut.

"Lima capres elektabilitas tertinggi adalah, pertama, Ganjar Pranowo dengan angka elektabilitas 25,8 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Suara Anjlok di Survei SMRC, PAN: Jika Hasilnya Akurat dan Valid, Mestinya Tak Lolos Parlemen Sejak 2004

Elektabilitas capres posisi kedua diduduki oleh Ketua Umum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 23,9 persen.

"Ketiga, Anies Baswedan dengan angka elektabilitas 17,8 persen," lanjut Fitri.

Kemudian, posisi empat elektabilitas capres diisi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 9,4 persen.

Posisi lima elektabilitas capres diduduki oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebesar 5 persen.

Lebih lanjut, LSI Denny JA juga melakukan simulasi pasangan calon (paslon) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres).

Baca juga: Survei SMRC: PDI-P Teratas, Golkar-Gerindra-Demokrat Bersaing Ketat

Terdapat tiga paslon yang disimulasikan yaitu Ganjar-Airlangga, Anies-AHY, dan Prabowo-Muhaimin.

Jika tiga paslon ini bertanding, hasil survei menunjukkan paslon Ganjar-Airlangga dengan elektabilitas 28,7 persen.

Sementara itu, paslon Anies-AHY mendapatkan elektabilitas 22,4 persen, sedangkan Prabowo-Muhaimin 21,6 persen.

Adapun survei dilakukan pada 10-19 Oktober 2022 dengan melakukan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden. Sedangkan, margin of error survei sebesar lebih kurang 2,9 persen.

Survei nasional ini juga dilengkapi dengan riset kualitatif terbaru di bulan Desember 2022. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview. dan riset kualitatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com