Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mardiono Sebut Sandi Belum Sampaikan Niat Maju Capres Lewat PPP

Kompas.com - 05/01/2023, 21:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengatakan bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno belum pernah menyampaikan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden lewat PPP.

Hal itu disampaikannya merespons kabar yang berembus bahwa Sandiaga akan merapat ke PPP untuk maju sebagai calon presiden (capres).

"Belum ya. Kami tentu kan sekarang ini sebagai sarana diberi kewajiban oleh konstitusi kita sebagai partai politik diberi kewenangan, ya mencari tokoh-tokoh yang berkompeten," kata Mardiono ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Sandiaga Uno Dinilai Punya Banyak Kans Jadi Cawapres, tapi Tidak Bersama Prabowo

Mardiono mengungkapkan, Sandiaga memang menjadi salah satu tokoh bakal capres yang masuk bursa internal PPP.

Nama Sandiaga memang dibuka oleh PPP kepada publik sebagai tokoh yang dipertimbangkan sebagai capres.

Akan tetapi, Mardiono menuturkan bahwa sosok Sandi bukan satu-satunya yang dipertimbangkan.

Baca juga: Eks Marinir Satria Arta Kumbara Minta Pulang dari Rusia, TNI AL Tak Mau Ikut Campur

Ia pun menyebut nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga dipertimbangkan PPP sebagai capres.

"Bukan hanya Pak Sandi, tentu teman-teman media akan bertanya selanjutnya kan ada Pak Erick menteri BUMN selama ini sering kita undang," ujar dia.

Nama-nama ini, kata dia, tak bisa diusung PPP seorang diri.

Hal ini karena PPP terhalang ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.

Baca juga: Sandiaga Uno Dinilai Tak Realistis Mau Jadi Capres lewat Gerindra, Pengamat: Secepatnya Mundur

Adapun PPP memiliki perolehan suara pada Pemilu 2019 tak sampai ambang batas tersebut.

Oleh karena itu, kata Mardiono, nama-nama itu akan dibawa ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk dipertimbangkan.

"Setelah melalui proses di internal partai, kemudian kita bawa lagi ke KIB," kata eks anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.

Diketahui, belakangan muncul kabar bahwa Sandiaga Uno akan merapat ke PPP dan meninggalkan Partai Gerindra.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mendengar kabar bahwa Sandiaga akan resmi menjadi anggota PPP sebentar lagi.

Baca juga: Soal Sandiaga ke PPP, Mardiono: Tak Etis Kami Cabut Tanaman di Lahan Orang Lain

Dasco mengaku mendengar kabar tersebut dari Fraksi PPP DPR.

"Saya sudah mendengar kabar dari teman-teman Fraksi PPP bahwa Pak Sandi itu sebentar lagi sudah resmi menjadi anggota PPP," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Dasco menyampaikan, jika Sandiaga Uno sudah menjadi anggota PPP, yang berwenang mencalonkan Sandi adalah PPP.

Sebab, Sandiaga Uno telah berulang kali menyatakan dirinya siap maju ke Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
niatnya terlalu tinggi..sandi mgkn punya uang banyak..tp gak semua hal bisa dibeli dgn uang..sandi jg hrs mengukur kapasitas pribadinya..layak apa tidak, jgn hanya andalkan duit.


Terkini Lainnya
Kejagung Duga Eks Direktur Sritex Cairkan Kredit pakai Invoice Fiktif
Kejagung Duga Eks Direktur Sritex Cairkan Kredit pakai Invoice Fiktif
Nasional
Eks Bos Keuangan Sritex Allan Severino Pakai Kredit Bank buat Bayar Utang, Bukan Modal Kerja
Eks Bos Keuangan Sritex Allan Severino Pakai Kredit Bank buat Bayar Utang, Bukan Modal Kerja
Nasional
Kejagung Ungkap Kerugian Keuangan Negara Kasus Sritex Capai Rp 1,08 Triliun
Kejagung Ungkap Kerugian Keuangan Negara Kasus Sritex Capai Rp 1,08 Triliun
Nasional
Eks Direktur Keuangan Sritex Allan Severino Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pemberian Kredit
Eks Direktur Keuangan Sritex Allan Severino Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pemberian Kredit
Nasional
Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Baru Korupsi Kredit Sritex
Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Baru Korupsi Kredit Sritex
Nasional
Pemerintah Siapkan Roadmap AI Nasional, Akan Diuji Publik Bulan Depan
Pemerintah Siapkan Roadmap AI Nasional, Akan Diuji Publik Bulan Depan
Nasional
Kemkomdigi Siapkan Digitalisasi dan Infrastruktur Teknologi Kopdes Merah Putih
Kemkomdigi Siapkan Digitalisasi dan Infrastruktur Teknologi Kopdes Merah Putih
Nasional
PN Jakpus Minta Publik Baca Kasus Tom Lembong Secara Berimbang
PN Jakpus Minta Publik Baca Kasus Tom Lembong Secara Berimbang
Nasional
KPK: PP Muhammadiyah Serahkan Kajian Soal Tata Kelola Tambang
KPK: PP Muhammadiyah Serahkan Kajian Soal Tata Kelola Tambang
Nasional
PN Jakpus Sebut Hakim Kasus Tom Lembong Bebas dari Tekanan dan Intervensi Politik
PN Jakpus Sebut Hakim Kasus Tom Lembong Bebas dari Tekanan dan Intervensi Politik
Nasional
KBRI Pastikan 271 WNI yang Ditangkap di Kamboja Terkait Judi Online Dalam Kondisi Aman dan Baik
KBRI Pastikan 271 WNI yang Ditangkap di Kamboja Terkait Judi Online Dalam Kondisi Aman dan Baik
Nasional
SBY Pulang dari RSPAD, AHY: Terima Kasih atas Doa untuk Ayahanda...
SBY Pulang dari RSPAD, AHY: Terima Kasih atas Doa untuk Ayahanda...
Nasional
MA Tolak Kasasi Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar, tetapi Uang Pengganti Dikurangi Jadi Rp 817 M
MA Tolak Kasasi Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar, tetapi Uang Pengganti Dikurangi Jadi Rp 817 M
Nasional
339 WNI Terjaring Operasi Pemberantasan Judi Online di Kamboja
339 WNI Terjaring Operasi Pemberantasan Judi Online di Kamboja
Nasional
Fakta Eks Marinir Satria: Desersi TNI AL, Gabung Militer Rusia, Kini Minta Pulang ke RI
Fakta Eks Marinir Satria: Desersi TNI AL, Gabung Militer Rusia, Kini Minta Pulang ke RI
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau