Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Proporsional Tertutup Dinilai Merugikan, Tiga Kader Golkar Ajukan Diri sebagai Pihak Terkait ke MK

Kompas.com - 13/01/2023, 16:40 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga kader Partai Golkar mengajukan diri sebagai pihak terkait ke Mahkamah Konstitusi (MK) dalam gugatan uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang mempersoalkan sistem pemilu proporsional terbuka.

Ketiganya adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Derek Loupatty, kader dari Jawa Barat Achmad Taufan, serta kader dari Papua Martinus Anthon Werimon. Permohonan itu diberikan di Gedung Mahkmah Konstitusi, Gambir, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

“Kalau (pemilu proporsional tertutup) pengalaman dahulu, caleg-caleg itu di-dropping dari DPP,” ujar Derek pada wartawan.

Baca juga: Dukung Proporsional Tertutup, PBB Ajukan Jadi Pihak Terkait ke MK

Menurutnya, situasi itu tak menguntungkan kader yang bakal mengikuti pemilihan legislatif (pileg).

Sebab masyarakat tak mengenal berbagai caleg yang bakal mengikuti kontestasi, karena dalam sistem proporsional tertutup konstituen hanya mencoblos logo partai politik (parpol).

Maka ia mendorong agar pemilu tetap berlangsung dengan sistem proporsional terbuka.

“Karena bagi kami sistem terbuka itu, kami mewakili rakyat, makanya namanya dewan perwakilan rakyat, bukan dewan perwakilan partai,” sebut dia.

Baca juga: AHY Kritisi KUHP, Perppu Ciptaker, hingga Sistem Proporsional Tertutup

Ia mengatakan sistem proporsional terbuka bakal membuat masyarakat memiliki penilaian pada masing-masing caleg.

Sehingga keputusan untuk memilih, memang didasarkan atas penilaiannya apakah caleg tersebut mampu memperjuangkan aspirasi ke depan atau tidak.

“Rakyat mengenal siapa yang layak, dan mampu memperjuangkan. Bukan gambar yang dipilih, tapi siapa orang-orang yang dikenal oleh rakyat,” imbuhnya.

Diketahui saat ini MK tengah memproses gugatan uji materi soal sistem pemilu proporsional terbuka.

Gugatan diajukan oleh 6 pemohon, salah satunya adalah Demas Brian Wicaksono yang merupakan kader PDI-P.

Saat ini tercatat PDI-P dan Partai Bulan Bintang (PBB) mendukung agar pemilu kembali dijalankan dengan proporsional tertutup.

Sementara 8 parpol penghuni Parlemen RI yakni Golkar, Gerindra, PKB, Nasdem, Demokrat, PKS, PPP, dan PAN menolak sistem pemilu kembali tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
setuju, tolak yg tertutup karena sangat berpotensi menyuburkan kkn


Terkini Lainnya
Gibran: Pengembangan Ekonomi Syariah Dorong Ekonomi yang Lebih Adil
Gibran: Pengembangan Ekonomi Syariah Dorong Ekonomi yang Lebih Adil
Nasional
Gibran: Sertifikasi Halal Dipercepat, UMKM Diberi Kemudahan
Gibran: Sertifikasi Halal Dipercepat, UMKM Diberi Kemudahan
Nasional
Wapres Gibran: Indonesia Belum Jadi Pemain Utama Rantai Pasok Halal Dunia
Wapres Gibran: Indonesia Belum Jadi Pemain Utama Rantai Pasok Halal Dunia
Nasional
Wapres Gibran: Kita Tak Boleh Tertinggal Manfaatkan Pasar Syariah Global
Wapres Gibran: Kita Tak Boleh Tertinggal Manfaatkan Pasar Syariah Global
Nasional
Aksi Skuad Garuda di Rumah Prabowo Saat Nyanyikan 'Gemu Fa Mi'
Aksi Skuad Garuda di Rumah Prabowo Saat Nyanyikan "Gemu Fa Mi"
Nasional
Gibran: Kekuatan Pasar Muslim RI Tak Cukup tanpa Kemandirian Ekonomi Halal
Gibran: Kekuatan Pasar Muslim RI Tak Cukup tanpa Kemandirian Ekonomi Halal
Nasional
Gibran Bicara Ekonomi Syariah: Kekuatan Pasar Muslim Ada di Tangan Kita
Gibran Bicara Ekonomi Syariah: Kekuatan Pasar Muslim Ada di Tangan Kita
Nasional
Di ILC Ke-113 Jenewa, Kemenaker Dukung Penguatan Kerja Layak di Sektor Digital dan Perlindungan Pelaut
Di ILC Ke-113 Jenewa, Kemenaker Dukung Penguatan Kerja Layak di Sektor Digital dan Perlindungan Pelaut
Nasional
Komjak Ungkap Jaksa di Bandung Tertekan Ormas, Penanganan Korupsi Terhambat
Komjak Ungkap Jaksa di Bandung Tertekan Ormas, Penanganan Korupsi Terhambat
Nasional
Jumlah Jaksa di Daerah Terbatas, Komjak Nilai Pelibatan TNI Diperlukan
Jumlah Jaksa di Daerah Terbatas, Komjak Nilai Pelibatan TNI Diperlukan
Nasional
Potret Prabowo Jamu Skuad Garuda di Hari Idul Adha, Salami Romeny-Kluivert
Potret Prabowo Jamu Skuad Garuda di Hari Idul Adha, Salami Romeny-Kluivert
Nasional
Prabowo Ke Timnas Jelang Lawan Jepang: Jangan Minder, Kita Bangsa Besar!
Prabowo Ke Timnas Jelang Lawan Jepang: Jangan Minder, Kita Bangsa Besar!
Nasional
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Perkenalkan 'Bank Sampah Abhipraya'
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pertamina Perkenalkan "Bank Sampah Abhipraya"
Nasional
Kluivert Ungkap Pesan Prabowo untuk Timnas yang Akan Melawan Jepang
Kluivert Ungkap Pesan Prabowo untuk Timnas yang Akan Melawan Jepang
Nasional
Menteri Imipas Dukung KPK Usut Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Ke TKA
Menteri Imipas Dukung KPK Usut Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Ke TKA
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau