Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pleidoi Kuat Ma'ruf: Demi Allah, Saya Bukan Orang Sadis Tega Bunuh Yosua!

Kompas.com - 24/01/2023, 10:51 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Kamil,
Adhyasta Dirgantara,
Achmad Nasrudin Yahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Kuat Ma'ruf menyatakan dirinya bukan orang sadis yang tega membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Terlebih, Kuat mengenal Yosua sebagai sosok yang baik. Bahkan, ia pernah mendapat pertolongan dari Yosua.

Hal ini disampaikan Kuat dalam pleidoi atau nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).

"Demi Allah, saya bukan orang sadis tega dan tidak punya hati untuk ikut membunuh orang (Yosua), apalagi orang yang saya kenal baik dan pernah menolong saya," kata Kuat di hadapan majelis hakim.

Baca juga: Suara Kuat Maruf Bergetar Saat Ceritakan Kebaikan Yosua: Dia Bantu Bayar Biaya Sekolah Anak Saya

Dalam kesempatan tersebut, Kuat merasa dituduh mengetahui perencanaan pembunuhan terhadap Yosua ketika menjalani proses penyidikan di kepolisian.

Oleh karena itu, Kuat menegaskan tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi terhadap Yosua pada periode 8 Juli 2022.

"Tetapi dimulai dari proses penyidikan saya, seakan-akan dianggap dan bahkan dituduh mengetahui perencanaan pembunuhan terhadap almarhum Yosua," tegas Kuat.

Baca juga: Kuat Maruf: Saya Dituduh Selingkuh dengan Putri Candrawathi di Medsos, Parah...

Kuat mengatakan, dalam dakwaan jaksa penuntut umum, ia dianggap sudah menyiapkan pisau sejak di Magelang, Jawa Tengah.

Bahkan, ia dituding membawa pisau tersebut ke rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Padahal di dalam persidangan sangat jelas terbukti saya tidak pernah membawa tas atau pisau yang didukung dari keterangan para saksi dan hasil video rekaman yang ditampilkan," ujar Kuat.

Baca juga: Pleidoi Kuat Maruf: Saya Dituduh Mengetahui Perencanaan Pembunuhan Yosua!

Kuat juga menyampaikan bahwa dirinya dianggap bersekongkol dengan Sambo dalam merencanakan pembunuhan terhadap Yosua.

Akan tetapi, kata dia, tudingan tersebut tidak terbukti sebagaimana hasil persidangan selama ini.

Ia menegaskan, dalam persidangan, tidak ada satu pun saksi, video rekaman atau bukti lainnya yang menyatakan dirinya bertemu Sambo di rumah pribadinya, Saguling, Jakarta Selatan.

Baca juga: Jeritan Warga Saat Rekeningnya Diblokir PPATK: Dari Tabungan Darurat hingga Rekening Anak

Selain itu, Kuat juga merasa dirinya dituduh turut merencanakan pembunuhan ini hanya karena aksinya menutup pintu dan menyalakan lampu.

Padahal, kata dia, dua kegiatan tersebut merupakan rutinitas yang dijalaninya sebagai asisten rumah tangga (ART).

Halaman:
Komentar
para biadab rame rame minta dibebasken, alasan urang bloon ini, dah direkonstruksi disebut bawa pisau waktu yosua sedang dieksekusi sekarang ngaku bukan orang sadis segala terus nyerocos pulak anaknya dibayarin uang sekolah oleh yosua. ckckck


Terkini Lainnya
Menteri PPPA Sebut Bocah Korban Kekerasan di Kebayoran Lama Mulai Membaik
Menteri PPPA Sebut Bocah Korban Kekerasan di Kebayoran Lama Mulai Membaik
Nasional
LPSK Terima 2.373 Permohonan Perlindungan Korban TPPO dalam 5 Tahun Terakhir
LPSK Terima 2.373 Permohonan Perlindungan Korban TPPO dalam 5 Tahun Terakhir
Nasional
Pertamina Tegaskan NZE sebagai Strategi Utama untuk Ketahanan Energi Nasional
Pertamina Tegaskan NZE sebagai Strategi Utama untuk Ketahanan Energi Nasional
Nasional
Suryadharma Ali Akan Dimakamkan di Pondok Pesantren, Menag: Agar Selalu Didoakan
Suryadharma Ali Akan Dimakamkan di Pondok Pesantren, Menag: Agar Selalu Didoakan
Nasional
KPK Periksa Eks Direktur Gas PT Pertamina Terkait Kasus LNG
KPK Periksa Eks Direktur Gas PT Pertamina Terkait Kasus LNG
Nasional
Rahayu Saraswati Singgung Maraknya Prostitusi di IKN, Sudah Lapor Kabareskrim
Rahayu Saraswati Singgung Maraknya Prostitusi di IKN, Sudah Lapor Kabareskrim
Nasional
Bukan di TMP Kalibata, Jenazah Suryadharma Ali Dimakamkan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bekasi
Bukan di TMP Kalibata, Jenazah Suryadharma Ali Dimakamkan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bekasi
Nasional
KPK Periksa Pegawai BPK Jadi Saksi Terkait Kasus Bank BJB
KPK Periksa Pegawai BPK Jadi Saksi Terkait Kasus Bank BJB
Nasional
Wapres Gibran Minta Dana BSU 2025 Tak Digunakan untuk Judi 'Online'
Wapres Gibran Minta Dana BSU 2025 Tak Digunakan untuk Judi "Online"
Nasional
Melayat Suryadharma Ali, Menag: Beliau Memang Kurang Sehat Selama Ini
Melayat Suryadharma Ali, Menag: Beliau Memang Kurang Sehat Selama Ini
Nasional
Perusakan Rumah Doa di Padang, Menag: Sudah Selesai, Itu Kriminal Murni
Perusakan Rumah Doa di Padang, Menag: Sudah Selesai, Itu Kriminal Murni
Nasional
Suryadharma Tutup Usia, Hatta Rajasa: Kami Kehilangan Seorang Sahabat
Suryadharma Tutup Usia, Hatta Rajasa: Kami Kehilangan Seorang Sahabat
Nasional
Keponakan Prabowo Minta Direktorat PPA PPO Polri Diperlakukan Sama Seperti Unit Lain
Keponakan Prabowo Minta Direktorat PPA PPO Polri Diperlakukan Sama Seperti Unit Lain
Nasional
Implementasi PP Tunas, Menkomdigi: Kami Beri Waktu Platform Perbaiki Fitur agar Ramah Anak
Implementasi PP Tunas, Menkomdigi: Kami Beri Waktu Platform Perbaiki Fitur agar Ramah Anak
Nasional
Jimly Asshiddiqie Ungkap Prabowo Marah kepada MK Akibat Putusannya
Jimly Asshiddiqie Ungkap Prabowo Marah kepada MK Akibat Putusannya
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau