Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Raja "Conflict of Interest" Itu Moeldoko, Ada di Pusat Istana

Kompas.com - 31/01/2023, 19:11 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengkritik benturan  konflik kepentingan atau conflict of interest sejumlah anak buah Presiden Joko Widodo yang berkelindan dengan posisi strategis di dunia bisnis.

Dua di antara sejumlah pejabat itu adalah Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Menteri Koordinator Bidang maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Pernyataan ini Faisal kemukakan saat menjadi pemateri dalam acara "Peluncuran Corruption Perception Index 2022 oleh Transparency International Indonesia (TII)".

“Raja conflict of interest itu adalah Moeldoko. Ada di pusat Istana,” kata Faisal di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Hasil Musra Kalsel: Mahfud MD, Moeldoko, dan Sandiaga Uno Jadi Figur Cawapres Favorit

Faisal bahkan menyebut, di lingkungan istana, Moeldoko mengurus Online Single Submission (OSS).

Adapun OSS merupakan sistem perizinan berbasis teknologi informasi. Sistem ini mengintegrasikan perizinan di daerah dan pusat.

Kemudian, Moeldoko juga menangani pengadaan barang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP).

“Itu kan yang namanya petty corruption,” ujar Faisal.

Ia juga menyoroti jabatan Moeldoko sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).

Selain itu, Faisal mempersoalkan posisi Luhut yang memiliki perusahaan penghasil kendaraan motor berbasis tenaga listrik.

Baca juga: Urutan Ketiga di Survei LSI, Demokrat Singgung Keberhasilan AHY Hadapi Moeldoko

Menurut dia, dalam waktu dekat pemerintah akan memberikan subsidi Rp 7 juta per mobil. Di sisi lain, kata Faisal, Luhut juga meminta pajak 11 persen diturunkan.

“Coba subsidi untuk kendaraan listrik itu Rp 7 triliun, pada saat yg sama subsidi KRL akan dipangkas dari yang hanya Rp 2 triliunan jadi Rp 1 triliunan,” ujar dia.

Menurut Faisal, dalam hal ini kepentingan masyarakat telah dikorbankan demi segelintir orang.

Padahal, menurut dia, persoalan tersebut tidak berkaitan dengan kepentingan publik.

“Itu buat saya sudah to much, enough is enough, jadi rakyat itu betul-betul dikorbankan,” ujar Faisal.

Halaman:
Komentar
kelompok militer tetap yg di korbankan rakyat biasa, sementara militer yg sangat menguntungkan.


Terkini Lainnya
Ketika Pejabat Tidak Punya Rasa Malu (Lagi)
Ketika Pejabat Tidak Punya Rasa Malu (Lagi)
Nasional
Debut Perdana Indonesia di KTT BRICS 2025
Debut Perdana Indonesia di KTT BRICS 2025
Nasional
Serba-serbi 'Fit and Proper Test' Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman
Serba-serbi "Fit and Proper Test" Calon Dubes: Ada Adik Luhut dan Eks Menko Kemaritiman
Nasional
Kemensos Sebut Fasilitas Sekolah Rakyat Unggulan, Disebut Sama dengan Tarnus
Kemensos Sebut Fasilitas Sekolah Rakyat Unggulan, Disebut Sama dengan Tarnus
Nasional
KemenHAM soal Penangguhan Tersangka Perusakan Rumah Retreat Sukabumi: Baru Usulan
KemenHAM soal Penangguhan Tersangka Perusakan Rumah Retreat Sukabumi: Baru Usulan
Nasional
Kisah Samuel Yawan, Tinggalkan Jabatan Kepala Sekolah Negeri demi Mengabdi di Sekolah Rakyat
Kisah Samuel Yawan, Tinggalkan Jabatan Kepala Sekolah Negeri demi Mengabdi di Sekolah Rakyat
Nasional
Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia di Brasil
Prabowo Disambut Hangat Diaspora Indonesia di Brasil
Nasional
Kemensos Buka Peluang Pelajaran AI dan Coding di Sekolah Rakyat
Kemensos Buka Peluang Pelajaran AI dan Coding di Sekolah Rakyat
Nasional
Sekolah Rakyat Akan Dilengkapi Dapur Standar MBG, Mensos: Tunggu Kuota Penuh
Sekolah Rakyat Akan Dilengkapi Dapur Standar MBG, Mensos: Tunggu Kuota Penuh
Nasional
Mengapa DPR Gelar Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Dubes Saat Weekend?
Mengapa DPR Gelar Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Dubes Saat Weekend?
Nasional
Komisi I DPR Sebut Kapasitas 12 Calon Dubes Sangat Mumpuni
Komisi I DPR Sebut Kapasitas 12 Calon Dubes Sangat Mumpuni
Nasional
Jelang Pembukaan Sekolah Rakyat, Komdigi Cek Koneksi Internet di Bandung
Jelang Pembukaan Sekolah Rakyat, Komdigi Cek Koneksi Internet di Bandung
Nasional
DPR Akan Bersurat ke Prabowo agar Dubes RI untuk AS Segera Ditunjuk, Mengapa?
DPR Akan Bersurat ke Prabowo agar Dubes RI untuk AS Segera Ditunjuk, Mengapa?
Nasional
Usai dari Arab Saudi, Prabowo Tiba di Brazil untuk Hadiri KTT BRICS
Usai dari Arab Saudi, Prabowo Tiba di Brazil untuk Hadiri KTT BRICS
Nasional
1,9 Juta Data Penerima Bansos Dikoreksi, Mensos Gus Ipul Minta Maaf
1,9 Juta Data Penerima Bansos Dikoreksi, Mensos Gus Ipul Minta Maaf
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau