Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deputi Pencegahan KPK Kaget Setengah Mati Tahu Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot

Kompas.com - 31/01/2023, 20:36 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengaku kaget saat mengetahui indeks persepsi korupsi (IKP) Indonesia tahun 2022 hanya mendapatkan skor 34 dari 100.

IKP atau corruption perception index (CPI) mengukur persepsi korupsi di jabatan publik dan politis.

CPI dirilis oleh Transparency International (TI) dengan mengurutkan tingkat korupsi 180 negara di dunia. Negara dengan skor 0 berarti sangat rawan korupsi, sedangkan skor 100 bebas korupsi.

Pahala mengaku mendengar kemerosotan skor IKP Indonesia tersebut dari Deputi Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Wawan Suyatmiko.

“Jadi yang pertama saya ditelepon kemarin kaget setengah mati saya, kok cuma 34,” kata Pahala dalam konferensi pers "Peluncuran Corruption Perceptions Index 2022" di Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada 2022 Merosot 4 Poin Jadi 34

Berdasarkan informasi yang Pahala terima, terdapat nilai tiga indikator yang terjun bebas sehingga mempengaruhi skor IKP.

Adapun perhitungan CPI mengacu pada 9 indikator, yakni political risk service (PRS) international country risk guide, global insight country risk ratings, IMD world competitiveness year book.

Kemudian, economist intelligence unit country ratings, bertelsmann foundation transform index, PERC Asia risk guide, world justice project-rule of law index, dan varieties of democracy project.

Salah satu poin indikator yang merosot adalah political risk service (PRS) international country risk guide dari angka 48 pada 2021 menjadi 35 pada 2022.

Pahala mengatakan, poin country risk Indonesia pernah mencapai 58 kemudian kembali turun hampir 50 persen.

Menurut dia, jika tingkat korupsi di Indonesia tinggi, investor enggan datang.

“Siapa yang datang ke Indonesia kalau country risk-nya sebegitu tinggi? Pasti investor yang nekat,” ujar dia.

Baca juga: Presidensi G20 Indonesia dan Indeks Persepsi Korupsi dalam 7 Klaster

Pahala menuturkan, sejak 2014, skor CPI Indonesia tidak pernah melewati angka 40.

KPK lantas meminta adanya terobosan agar riset CPI tidak hanya menjadi ritual tahunan yang sibuk dibahas dalam beberapa hari namun setelah itu dilupakan.

“Kalau begini terus percayalah enggak akan lewat barrier 40,” kata dia.

Halaman:
Komentar
di kpk jg ado yg korup kok, membalas komentar master bully : korupsi di indonesia makin akut krn sapunya kotor . aparat penegak hukum spt polisi.. jaksa dan hakim makin korup.. polisi selevel kompol bisa beli sedan mewah audi a6.. blm lagi hakim agung yg kena ott kpk.. kapolda sumbar bandar narkoba .. makin kacau


Terkini Lainnya
 16 Tahun Penjara bagi Zarof Ricar Sang Makelar Kasus...
16 Tahun Penjara bagi Zarof Ricar Sang Makelar Kasus...
Nasional
Membenahi Hakim dan Lembaga Peradilan
Membenahi Hakim dan Lembaga Peradilan
Nasional
Alasan Zarof Ricar Tak Divonis 20 Tahun Penjara: Usia, Kesehatan, dan Sisi Kemanusiaan
Alasan Zarof Ricar Tak Divonis 20 Tahun Penjara: Usia, Kesehatan, dan Sisi Kemanusiaan
Nasional
Eks Hakim MK Maruarar Siahaan Jadi Ahli di Sidang Hasto Kristiyanto
Eks Hakim MK Maruarar Siahaan Jadi Ahli di Sidang Hasto Kristiyanto
Nasional
386 WNI di Iran Segera Dievakuasi Setelah KBRI Teheran Umumkan Siaga I
386 WNI di Iran Segera Dievakuasi Setelah KBRI Teheran Umumkan Siaga I
Nasional
Pasrah Ibu Ronald Tannur Dihukum 3 Tahun Penjara…
Pasrah Ibu Ronald Tannur Dihukum 3 Tahun Penjara…
Nasional
Untuk Apa 48 Prajurit TNI AD Ikut Kursus Pelatih Sepak Bola?
Untuk Apa 48 Prajurit TNI AD Ikut Kursus Pelatih Sepak Bola?
Nasional
'Sang Pengadil' Film yang Didanai Makelar Kasus Zarof Ricar dengan Uang Suap
"Sang Pengadil" Film yang Didanai Makelar Kasus Zarof Ricar dengan Uang Suap
Nasional
KBRI Teheran Siaga 1, Pemerintah Mulai Persiapkan Evakuasi Ratusan WNI di Iran
KBRI Teheran Siaga 1, Pemerintah Mulai Persiapkan Evakuasi Ratusan WNI di Iran
Nasional
Beda BGN dan SPPG soal Pembagian MBG Berbahan Mentah di Tangsel
Beda BGN dan SPPG soal Pembagian MBG Berbahan Mentah di Tangsel
Nasional
Agenda Prabowo di St. Petersburg Rusia: Ketemu Putin, ke Makam Pahlawan hingga SPIEF 2025
Agenda Prabowo di St. Petersburg Rusia: Ketemu Putin, ke Makam Pahlawan hingga SPIEF 2025
Nasional
Presiden Prabowo Disambut Meriah Diaspora Indonesia di St. Petersburg Rusia
Presiden Prabowo Disambut Meriah Diaspora Indonesia di St. Petersburg Rusia
Nasional
Berkaca dari Polemik 4 Pulau Aceh: Presiden (Lagi) Pahlawannya?
Berkaca dari Polemik 4 Pulau Aceh: Presiden (Lagi) Pahlawannya?
Nasional
Arkeolog yang Keluar dari Tim Penyusunan Ungkap 5 Kejanggalan Penulisan Ulang Sejarah, Apa Saja?
Arkeolog yang Keluar dari Tim Penyusunan Ungkap 5 Kejanggalan Penulisan Ulang Sejarah, Apa Saja?
Nasional
Presiden Prabowo Tiba di Rusia, Bakal Temui Putin dan Hadiri SPIEF 2025
Presiden Prabowo Tiba di Rusia, Bakal Temui Putin dan Hadiri SPIEF 2025
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau