Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Gerindra: Prabowo Di-bully dan Dimaki karena Gabung Jokowi

Kompas.com - 03/02/2023, 05:38 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di-bully hingga dimaki karena keputusannya memilih bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat menghadiri rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis (2/2/2023).

Prabowo diketahui lawan Jokowi di Pemilu 2019. Tetapi, ia masuk ke dalam kabinet Jokowi sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Awalnya, Muzani mengatakan, perjuangan dalam berpolitik harus mengutamakan kebaikan.

Baca juga: Sekjen Gerindra: Prabowo Kesampingkan Egonya demi Jaga Persatuan Bangsa

Ia lantas menyebut Prabowo menginstruksikan agar setiap kader Gerindra harus menebar kebaikan bagi rakyat, bangsa, dan negara.

"Inilah yang mambuat Partai Gerindra bertambah kuat di usia 15 tahun, karena orang-orang ikhlas yang berjuang untuk bangsa dan negaranya tidak pernah lelah, tidak pernah memikirkan jasa apa yang akan dia dapatkan setelah berjuang," ujar Muzani dalam keterangannya.

Menurut Muzani, persatuan dan kesatuan adalah segala-galanya bagi Partai Gerindra.

Muzani mengklaim Partai Gerindra menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia.

Baca juga: Sandiaga Uno Jelaskan soal Perjanjian Politik antara Dirinya, Prabowo dan Anies

Ia kemudian mengungkit ada banyak pihak yang salah paham aras keputusan Prabowo untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintah.

"Meskipun keputusan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi banyak disalahpahami, disalahmengerti, bahkan di-bully, dimaki, tapi kita enggak ada urusan. Karena beliau meyakini keputusan itu untuk kebaikan bangsa dan negara," kata Muzani.

Muzani mengungkapkan, pembelahan yang terjadi setelah Pemilu 2019 begitu terasa di masyarakat, bahkan sampai ke lingkungan keluarga.

Menurutnya, Prabowo juga merasa bahwa situasi pembelahan masyarakat seperti itu tidak boleh berlarut-larut.

Oleh karenanya, Prabowo mengesampingkan harga diri dan egonya demi meredam itu semua dengan memutuskan untuk menerima ajakan Jokowi membangun bangsa Indonesia bersama-sama.

Baca juga: Gerindra Bakal Lanjutkan IKN jika Prabowo Terpilih Jadi Presiden

"Ada yang kecewa, ada yang sudah berjuang merasa tidak dihormati. Tapi membangun persatuan bangsa ini justru dimulai dari harga diri para pemimpin. Membangun persatuan bangsa ini kalau pemimpin terus memelihara harga dirinya, egonya, semua hal-hal yang bersifat ketersinggungan, maka tidak pernah akan ada persatuan kesatuan. Tidak akan ada pembangunan," kata Muzani.

Maka dari itu, kata Muzani, Partai Gerindra bertekad akan terus menegakkan kesatuan dan persatuan.

Sikap itu lah yang akan menjadi jati diri Partai Gerindra dalam upaya meraih kekuasan untuk memenangkan Prabowo sebagai Presiden di tahun 2024.

"Kemenangan Pak Prabowo di Kalsel itu karena kepercayaan besar dari rakyat, dorongan para guru, ulama, kiai, habib, ustaz dan ustazah, seluruh kader dan organisasi sayap, termasuk relawan dan para caleg. Dan untuk 2024 seluruh komponen itu akan kembali berjuang memenangkan Prabowo," ujar Muzani.

"Kita berjuang untuk menjadi partai pemenang di Pemilu 2024. Jangan gentar, jangan berkecil hati, partai ini adalah partai rakyat yang tumbuh dari bawah," katanya lagi.

Baca juga: Hasil Musra Relawan Jokowi di Yogyakarta, Prabowo Capres Paling Dipilih, Mahfud MD Cawapres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mereka yg suka perang dan sengketa karena pemilu sdh selesai adalah mereka yg sakit jiwa tak tertahankan. , membalas komentar maliki maliki : lebih terhormat jadi oposisi . penyeimbang politik kekuasaan. ini malah ikut pemerintahan kena jebakan partai kebo kan. skr lawan ya anies baswedan lah tokoh antitesa rezim skr lah


Terkini Lainnya
Desakan Pidana untuk Aipda PS yang Perkosa Korban Pemerkosaan di NTT
Desakan Pidana untuk Aipda PS yang Perkosa Korban Pemerkosaan di NTT
Nasional
Naikkan Gaji Hakim, Prabowo: Itu Tak Memanjakan, daripada Uang Negara Dicuri
Naikkan Gaji Hakim, Prabowo: Itu Tak Memanjakan, daripada Uang Negara Dicuri
Nasional
Lelang KPK: Kemeja Sutra Dibuka di Harga Rp 5.000, Laku Rp 5,6 Juta
Lelang KPK: Kemeja Sutra Dibuka di Harga Rp 5.000, Laku Rp 5,6 Juta
Nasional
Bukan Ikut Demo, 2 WNI yang Tertangkap di Los Angeles karena Pelanggaran Keimigrasian
Bukan Ikut Demo, 2 WNI yang Tertangkap di Los Angeles karena Pelanggaran Keimigrasian
Nasional
Sinergi Pertamina dan Selvi Gibran, Dukung UMKM Mendunia lewat Pelatihan Branding di Lombok Timur
Sinergi Pertamina dan Selvi Gibran, Dukung UMKM Mendunia lewat Pelatihan Branding di Lombok Timur
Nasional
Kegiatan Belajar Sekolah Rakyat Akan Mulai pada Juli 2025 di 100 Titik
Kegiatan Belajar Sekolah Rakyat Akan Mulai pada Juli 2025 di 100 Titik
Nasional
Banyak Laporan Kesehatan Jemaah Haji Tidak Jujur, Sampai Diprotes Arab Saudi
Banyak Laporan Kesehatan Jemaah Haji Tidak Jujur, Sampai Diprotes Arab Saudi
Nasional
Wamenhan Sebut Indonesia Belum Beli Jet Tempur KAAN dari Turkiye, Masih Rencana
Wamenhan Sebut Indonesia Belum Beli Jet Tempur KAAN dari Turkiye, Masih Rencana
Nasional
Sorakan Meriah Calon Hakim Usai Prabowo Umumkan Gaji Hakim Naik
Sorakan Meriah Calon Hakim Usai Prabowo Umumkan Gaji Hakim Naik
Nasional
Prabowo Naikkan Gaji Hakim: Kita Butuh Hakim yang Tak Bisa Dibeli
Prabowo Naikkan Gaji Hakim: Kita Butuh Hakim yang Tak Bisa Dibeli
Nasional
BGN Dapat Anggaran Rp 217 T, Anggota DPR: Jangan Jadi Ladang Bancakan
BGN Dapat Anggaran Rp 217 T, Anggota DPR: Jangan Jadi Ladang Bancakan
Nasional
Mendes Luruskan Isu Miring “Bagi-bagi Duit” di Program Kopdes Merah Putih
Mendes Luruskan Isu Miring “Bagi-bagi Duit” di Program Kopdes Merah Putih
Nasional
Gubernur Malut Sherly Tjoanda Temui Jaksa Agung, Minta Kawal Proyek Strategis
Gubernur Malut Sherly Tjoanda Temui Jaksa Agung, Minta Kawal Proyek Strategis
Nasional
Hasto Soroti Penyidik KPK Jadi Saksi Fakta, Sebut Ada Kepentingan Non-Hukum di Persidangan
Hasto Soroti Penyidik KPK Jadi Saksi Fakta, Sebut Ada Kepentingan Non-Hukum di Persidangan
Nasional
Hasto Sebut Sidangnya Bawa Berkah bagi Pedagang di Sekitar Pengadilan
Hasto Sebut Sidangnya Bawa Berkah bagi Pedagang di Sekitar Pengadilan
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau