Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pesan Pers Jangan Hanya Bicara soal Kebebasan, tetapi Juga Tanggung Jawab

Kompas.com - 06/02/2023, 15:47 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berpesan kepada insan pers agar tidak hanya berbicara soal kebebasan pers, tetapi juga tentang pers yang bertanggung jawab.

Hal ini disampaikan Jokowi ketika menerima audiensi Dewan Pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/2/2023).

"Itu catatan yang saya kira perlu di-highlight ya oleh temen-temen media bahwa Bapak Presiden mengatakan jangan cuma ngomong kebebasan pers, tapi pers yang bertanggung jawab," kata Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu seusai pertemuan.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Dewan Pers Laporkan Ada 690 Aduan Soal Pemberitaan

Ninik mengakui, publik selama ini kerap menuntut kebebasan pers, tetapi lupa bahwa pers juga harus bertanggung jawab.

Ia pun mengingatkan bahwa pers mesti bertanggung jawab karena memiliki fungsi memberikan pendidikan kepada publik, kontrol sosial, serta memberikan informasi.

Ninik mengatakan, bentuk tanggung jawab pers antara lain dengan mematuhi kode etik serta pedoman yang sudah dimiliki serta mengikutsertakan awak media pada uji kompetensi agar memiliki kapasitas.

Baca juga: Pengertian Pers dalam Arti Sempit dan Luas

"Apa sih substansi tanggung jawab itu? Ya kode etik jurnalistik, pedoman pemberitaan yang berperspektif keberagaman misalnya, mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indinesia misalnya, kan itu sudah enggak bisa ditawar-tawar," ujar Ninik.

Ia menambahkan, Dewan Pers mencatat bahwa pihaknya menerima 690 laporan sepanjanh tahun 2022 lalu dengan substansi yang beragam.

Di satu sisi, banyaknya jumlah pengaduan itu dapat menandakan bahwa masyarakat semakin kritis terhadap pemberitaan.

Baca juga: 3 Tujuan Konferensi Pers

"Yang kedua adalah bisa jadi nilai pemberitaan juga semakin menurun karena tidak diikuti dengan kredibilitas yang baik terutama pada perspektif dan pendekatan kode etik jurnalistik, kode etik keberagaman dan yang lainnya," kata Ninik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Rekrutmen Guru untuk Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Berikut Kualifikasinya
Rekrutmen Guru untuk Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Berikut Kualifikasinya
Nasional
Revisi UU Pemilu dan UU Pilkada Tak Pakai Sistem Omnibus Law
Revisi UU Pemilu dan UU Pilkada Tak Pakai Sistem Omnibus Law
Nasional
Kumpulkan Rosan hingga Tito, Prabowo Bahas Pembangunan Tanggul Laut di Pulau Jawa
Kumpulkan Rosan hingga Tito, Prabowo Bahas Pembangunan Tanggul Laut di Pulau Jawa
Nasional
Pemerintah Cabut IUP 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Sekjen APNI: Bukan Anggota Kami
Pemerintah Cabut IUP 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Sekjen APNI: Bukan Anggota Kami
Nasional
Kejagung Buka Suara Usai Nadiem Bilang Pengadaan Chromebook Didampingi Jamdatun
Kejagung Buka Suara Usai Nadiem Bilang Pengadaan Chromebook Didampingi Jamdatun
Nasional
Danantara Akan Dilibatkan dalam Proyek Pengelolaan Sampah “Waste to Energy”
Danantara Akan Dilibatkan dalam Proyek Pengelolaan Sampah “Waste to Energy”
Nasional
Kepala BP Haji Sebut Ada Wacana Kuota Haji 2026 Dikurangi 50 Persen
Kepala BP Haji Sebut Ada Wacana Kuota Haji 2026 Dikurangi 50 Persen
Nasional
Depinas SOKSI Dukung Langkah Pemerintah Hentikan Aktivitas Tambang Nikel di Raja Ampat
Depinas SOKSI Dukung Langkah Pemerintah Hentikan Aktivitas Tambang Nikel di Raja Ampat
Nasional
Kemensos Resmi Buka 1.554 Loker untuk Guru Sekolah Rakyat, Ini Syaratnya
Kemensos Resmi Buka 1.554 Loker untuk Guru Sekolah Rakyat, Ini Syaratnya
Nasional
PKS Ingin Temui Prabowo, Sampaikan Komitmen Dukung Pemerintah
PKS Ingin Temui Prabowo, Sampaikan Komitmen Dukung Pemerintah
Nasional
Nadiem Pastikan Tak Ada Monopoli dalam Proses Pengadaan Laptop Chromebook
Nadiem Pastikan Tak Ada Monopoli dalam Proses Pengadaan Laptop Chromebook
Nasional
Korupsi Pengadaan Lahan, Jaksa Tuntut Eks Dirut Sarana Jaya 5,5 Tahun Bui
Korupsi Pengadaan Lahan, Jaksa Tuntut Eks Dirut Sarana Jaya 5,5 Tahun Bui
Nasional
Penjelasan Mendagri Soal 4 Pulau di Aceh Ditetapkan Masuk Sumut
Penjelasan Mendagri Soal 4 Pulau di Aceh Ditetapkan Masuk Sumut
Nasional
Daftar 7 Kloter Jemaah Haji yang Pulang ke Indonesia pada 11 Juni
Daftar 7 Kloter Jemaah Haji yang Pulang ke Indonesia pada 11 Juni
Nasional
Anggota Komisi XII: Cabut Izin Tambang Saja Belum Cukup
Anggota Komisi XII: Cabut Izin Tambang Saja Belum Cukup
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau