Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa di Turkiye, Muhammadiyah Siap Kirim Relawan Kesehatan dan Kemanusiaan

Kompas.com - 07/02/2023, 10:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan siap mengirim relawan kesehatan dan kemanusiaan ke Turkiye pasca gempa magnitudo 7,8 mengguncang negara tersebut pada Senin (6/1/2023) pukul 04.17 WS atau 08.17 WIB.

Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan, relawan dikirim untuk membantu evakuasi dan memberikan layanan medis.

"Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) siap memberangkatkan relawan kesehatan dan kemanusiaan untuk membantu melakukan evaluasi dan layanan medis ke Turkiye," kata Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Selasa (7/2/2023).

Selain mengirim relawan, Abdul Mu'ti mengatakan, Muhammadiyah telah melakukan sejumlah hal lain.

Baca juga: Jokowi: Doa Kami untuk Keluarga dan Korban Gempa Turkiye dan Suriah

Saat ini, pihaknya menghimpun bantuan dana untuk disalurkan kepada masyarakat Turkiye yang terdampak gempa melalui Lazismu.

Di sisi lain, sudah ada 16 personil Muhammadiyah yang siap sedia untuk berangkat ke Turki bersama Pemerintah RI.

"Tim terdiri atas 3 dokter emergency, 6 perawat, 2 bidan, 1 apoteker, 2 logistik, 1 Datin, dan 1 LO. Tim masih mungkin ditambah sesuai kebutuhan di lapangan," ujar Abdul Mu'ti.

Lebih lanjut, ia menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam kepada pemerintah Turkiye atas terjadinya bencana alam tersebut.

Baca juga: Gempa Turkiye dan Suriah Sudah Tewaskan 3.823 Orang, Cuaca Dingin Hambat Penyelamatan

Apalagi, korban gempa bumi mencapai ribuan orang, baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka.

"Sebagai bangsa yang besar, bangsa Turkiye akan tetap sabar dan tegar. Sebagai bentuk dukungan spiritual, Muhammadiyah mengimbau umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah untuk memanjakan doa dan shalat Ghaib untuk mereka yang wafat," katanya.

Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan M 7,8 mengguncang Turkiye bagian selatan pada Senin (6/1/2023).

Baca juga: Politik Amien Rais: Gagal di Pilpres, Keluar dari PAN, Kini Digugat Ummat

Pusat gempa terjadi di provinsi Kahramanmaras, sekitar 600 km sebelah tenggara Ankara. Disusul dua gempa lanjutan berkekuatan M 6,4 dan M 6,5 di Provinsi Gaziantep, sekitar 700 km sebelah tenggara Ankara.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan, ada tiga korban Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengalami luka-luka akibat gempa bumi. Tetapi, sejauh ini, dipastikan tidak ada WNI yang meninggal dunia.

"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia. Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI kemlu, Judha Nugraha kepada wartawan, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Joe Biden Janji Kirim Semua Bantuan yang Diperlukan Turkiye untuk Pulih dari Gempa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
iya betul tuh....karena disana banyak yg muslim.!!


Terkini Lainnya
Kuasa Hukum Klaim Bank yang Dekati Sritex untuk Berikan Kredit: Bukan Kami yang Approach
Kuasa Hukum Klaim Bank yang Dekati Sritex untuk Berikan Kredit: Bukan Kami yang Approach
Nasional
Alasan Hakim Tak Vonis Zarof Ricar 20 Tahun Penjara: Usia 63 Tahun
Alasan Hakim Tak Vonis Zarof Ricar 20 Tahun Penjara: Usia 63 Tahun
Nasional
Ada Gagal Transfer Bansos, Kemensos Bakal Koordinasi ke Himbara-PPATK
Ada Gagal Transfer Bansos, Kemensos Bakal Koordinasi ke Himbara-PPATK
Nasional
Bos Sritex Iwan Kurniawan Klaim Hanya Tahu Dana Kredit Dipakai untuk Usaha
Bos Sritex Iwan Kurniawan Klaim Hanya Tahu Dana Kredit Dipakai untuk Usaha
Nasional
Bos Sritex Serahkan Dokumen Saat 7 Jam Diperiksa Kejagung
Bos Sritex Serahkan Dokumen Saat 7 Jam Diperiksa Kejagung
Nasional
Risiko Paparan BPA di Balik Ganula, Galon Guna Ulang Lanjut Usia yang Tidak Memiliki Kedaluwarsa
Risiko Paparan BPA di Balik Ganula, Galon Guna Ulang Lanjut Usia yang Tidak Memiliki Kedaluwarsa
Nasional
Menko AHY Serahkan 1.120 Sertifikat Hak Milik untuk Warga Transmigrasi Lokal Sukabumi
Menko AHY Serahkan 1.120 Sertifikat Hak Milik untuk Warga Transmigrasi Lokal Sukabumi
Nasional
KPK Akan Periksa Deputi Gubernur BI Jadi Saksi Kasus Korupsi Dana CSR
KPK Akan Periksa Deputi Gubernur BI Jadi Saksi Kasus Korupsi Dana CSR
Nasional
Terima Gratifikasi Rp 1 Triliun, Zarof Ricar Divonis Bayar Denda Rp 1 Miliar
Terima Gratifikasi Rp 1 Triliun, Zarof Ricar Divonis Bayar Denda Rp 1 Miliar
Nasional
Arkeolog Heran Istilah Prasejarah Mau Diganti Jadi 'Sejarah Awal': Apa Urgensinya?
Arkeolog Heran Istilah Prasejarah Mau Diganti Jadi "Sejarah Awal": Apa Urgensinya?
Nasional
Terbukti Suap Hakim, Ibu Ronald Tannur Divonis 3 Tahun Penjara
Terbukti Suap Hakim, Ibu Ronald Tannur Divonis 3 Tahun Penjara
Nasional
Budi Gunawan: Penanganan Kasus Ekspor CPO Jadi Contoh Penting Penegakan Hukum
Budi Gunawan: Penanganan Kasus Ekspor CPO Jadi Contoh Penting Penegakan Hukum
Nasional
Tangis Hakim Pecah Saat Bacakan Vonis Zarof Ricar, Keserakahan Bikin Nama Baik MA Tercoreng
Tangis Hakim Pecah Saat Bacakan Vonis Zarof Ricar, Keserakahan Bikin Nama Baik MA Tercoreng
Nasional
Rincian Gratifikasi Rp 1 Triliun yang Buat Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara
Rincian Gratifikasi Rp 1 Triliun yang Buat Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara
Nasional
Marcella Santoso Bantah Pernah Buat Konten Negatif soal RUU TNI dan Indonesia Gelap
Marcella Santoso Bantah Pernah Buat Konten Negatif soal RUU TNI dan Indonesia Gelap
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau