Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Mania Tarik Dukungan buat Ganjar Maju Capres, karena Tak Dirangkul PDI-P?

Kompas.com - 08/02/2023, 14:50 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menduga, tidak terakomodirnya kepentingan elite relawan menjadi alasan utama penarikan dukungan Ganjar Pranowo (GP) Mania terhadap Ganjar untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Boleh jadi, GP Mania merasa tak dirangkul Ganjar maupun oleh PDI Perjuangan sebagai partai yang menaungi Gubernur Jawa Tengah itu.

"Bagi saya GP Mania bubar bisa jadi karena personal-personalnya merasa tidak diakomodasi, baik oleh calon maupun partai," kata Ari kepada Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Bubarnya GP Mania Sebelum Benar-benar Berjuang untuk Ganjar Pranowo...

Ganjar diduga tidak mampu merangkul relawan-relawannya mengingat dia belum mendapat restu pencapresan dari PDI-P.

Namun demikian, menurut Ari, PDI-P juga tidak bisa disalahkan karena dianggap tak merangkul relawan Ganjar. Sebab, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memang belum mengambil keputusan apa pun soal capres, pun belum ada pembentukan tim sukses resmi.

Ari menduga, terjadi sumbatan komunikasi antara GP Mania dengan Ganjar maupun PDI-P sehingga relawan berencana menarik dukungan.

"Relawan seakan akan tidak sabaran dengan proses politik yang terjadi di partai. Harusnya relawan paham akan hal itu, relawan adalah penguat kerja politik dari partai di lapangan," ujarnya.

Menurut Ari, penarikan atau pengalihan dukungan relawan terhadap kandidat calon presiden merupakan hal biasa dalam politik. Sebab, dukungan relawan terbilang rapuh.

Berbeda dengan partai politik yang mempunyai infrastruktur organisasi dari pusat hingga ranting dengan mekanisme kepemimpinan terstruktur, relawan sangat tidak terorganisir dan hanya mengandalkan kerja personal.

Sifat organisasi relawan pun disebut sangat cair. Dukungan bisa beralih ke siapa pun sesuai kepentingan elite relawan.

"Saya kok tidak yakin GP Mania bubar karena kepentingan yang begitu idealis, pasti ada keinginan elite relawan yang tidak tersalurkan," ucap Ari.

Baca juga: Potret Ganjar Pranowo Nyempil di Tengah Para Pejabat Saat Resepsi 1 Abad NU

Namun demikian, Ari berpendapat, penarikan dukungan GP Mania tak akan mengurangi potensi Ganjar dicalonkan sebagai presiden PDI-P untuk Pemilu 2024.

Sebab, keputusan pencalonan presiden PDI-P ada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi partai yang menaungi Ganjar.

"Ganjar dicapreskan atau tidak bukan karena relawan, tetapi karena insting dan pertimbangan Ibu Megawati Soekarnoputri berdasarkan banyak pertimbangan," kata Ari.

Peluang Gubernur Jawa Tengah itu menjadi capres dinilai sama besarnya dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, maupun kader-kader PDI-P lain yang disebut-sebut berpotensi dijagokan partai wong cilik tersebut.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Pimpinan DPR Sebut KPK Bisa Panggil Gus Yaqut Terkait Korupsi Kuota Haji
Pimpinan DPR Sebut KPK Bisa Panggil Gus Yaqut Terkait Korupsi Kuota Haji
Nasional
Kapolri Cium Tangan Megawati, PDI-P: Memang Hubungannya Baik, meski Kerap Dikritik
Kapolri Cium Tangan Megawati, PDI-P: Memang Hubungannya Baik, meski Kerap Dikritik
Nasional
Anies Hadiri Sidang Tom Lembong, Disambut Lambaian Tangan
Anies Hadiri Sidang Tom Lembong, Disambut Lambaian Tangan
Nasional
Lemhannas Tetap Kaji Dampak Perang Iran-Israel Tiap Pekan meski AS Umumkan Gencatan Senjata
Lemhannas Tetap Kaji Dampak Perang Iran-Israel Tiap Pekan meski AS Umumkan Gencatan Senjata
Nasional
Kursi Dubes untuk AS Kosong Sejak 2023, Istana: Hanya Soal Siapa Ditempatkan
Kursi Dubes untuk AS Kosong Sejak 2023, Istana: Hanya Soal Siapa Ditempatkan
Nasional
Gibran Sebut Cek Kesehatan Gratis Berjalan Baik, tapi Akan Terus Dievaluasi
Gibran Sebut Cek Kesehatan Gratis Berjalan Baik, tapi Akan Terus Dievaluasi
Nasional
Ada Usul Jokowi Jadi Saksi di Sidang Tom Lembong, Kejagung: Itu Kewenangan Hakim
Ada Usul Jokowi Jadi Saksi di Sidang Tom Lembong, Kejagung: Itu Kewenangan Hakim
Nasional
APBN Diyakini Cukup untuk Sediakan SD-SMP Gratis Sesuai Putusan MK
APBN Diyakini Cukup untuk Sediakan SD-SMP Gratis Sesuai Putusan MK
Nasional
Istana Bongkar Sikap Prabowo soal Perang Iran-Israel
Istana Bongkar Sikap Prabowo soal Perang Iran-Israel
Nasional
RUU KUHAP: DPR-Pemerintah Siap Bahas, Target Selesai Sebelum 2026
RUU KUHAP: DPR-Pemerintah Siap Bahas, Target Selesai Sebelum 2026
Nasional
Kata Istana soal Netizen Brasil Serbu IG Prabowo Minta Evakuasi Pendaki yang Jatuh di Rinjani
Kata Istana soal Netizen Brasil Serbu IG Prabowo Minta Evakuasi Pendaki yang Jatuh di Rinjani
Nasional
Tom Lembong Tolak Hasil Audit BPKP, Ini Tiga Alasannya
Tom Lembong Tolak Hasil Audit BPKP, Ini Tiga Alasannya
Nasional
Ada Perang Iran-Israel, Bahlil: Jangan Kita Ribut Sendiri
Ada Perang Iran-Israel, Bahlil: Jangan Kita Ribut Sendiri
Nasional
Pimpinan DPR Persilakan KPK Pakai Laporan Pansus untuk Usut Korupsi Kuota Haji
Pimpinan DPR Persilakan KPK Pakai Laporan Pansus untuk Usut Korupsi Kuota Haji
Nasional
Sore Ini, Gelombang Pertama WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Indonesia
Sore Ini, Gelombang Pertama WNI yang Dievakuasi dari Iran Tiba di Indonesia
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau