Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Buron Kasus E-KTP Paulus Tannos Kantongi Paspor Baru dari Negara Lain

Kompas.com - 08/02/2023, 20:04 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan bahwa buron kasus megakorupsi e-KTP, Paulus Tannos mendapatkan paspor baru dari negara lain.

Paspor itu Paulus Tannos dapatkan dengan identitas barunya. Dalam situs resmi daftar pencarian orang (DPO) KPK, ia disebut telah berganti nama menjadi Tahian Po Tjhin (TPT).

“Ya betul, tentu ada paspor yang berubah dari negara lain,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: KPK: Red Notice Terlambat Terbit karena Paulus Tannos Ganti Nama

Meski demikian, Ali tidak bisa mengungkap negara mana yang menerbitkan paspor untuk tersangka kasus megakorupsi itu.

“Kami tidak bisa sebutkan saat ini ya, negara mana yang kemudian menerbitkan paspor dari tersangka KPK yang saat ini DPO,” ujar Ali.

Ia mengatakan, perubahan identitas Paulus Tannos ini menjadi catatan penting bagi KPK.

Menurut dia, pengejaran tersangka korupsi memang diwarnai dinamika.

“Itu menjadi evaluasi kedepan tentunya ketika melakukan pengejaran terhadap para DPO KPK khususnya,” kata Ali.

Sebelumnya, Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto mengungkapkan, pihaknya bisa menangkap Paulus Tannos di Thailand jika saja red notice dari Interpol tidak terlambat terbit.

Pada Jumat (27/1/2023), Ali mengatakan bahwa red notice itu terlambat karena Paulus Tannos berganti nama. Hal ini membuat KPK harus mencari tersangka korupsi itu dengan identitas barunya.

Paulus Tannos merupakan Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra. Perusahaan itu terlibat dalam pengadaan proyek e-KTP yang merugikan negara triliunan rupiah.

Baca juga: Dirjen Imigrasi Silmy Karim Mengaku Tahu Data Perlintasan DPO Paulus Tannos sampai Harun Masiku

Namanya masuk DPO pada 22 Agustus 2022. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kpk yg skrg adalah kpk dagelan


Terkini Lainnya
Kejagung Dalami Kaitan Investasi Google ke Gojek dengan Kasus Chromebook
Kejagung Dalami Kaitan Investasi Google ke Gojek dengan Kasus Chromebook
Nasional
Puan Respons Anies soal Presiden Sering Absen di Forum PBB: Itu di Periode yang Lalu
Puan Respons Anies soal Presiden Sering Absen di Forum PBB: Itu di Periode yang Lalu
Nasional
Puan Minta Fadli Zon Jelaskan Alasan Menetapkan 17 Oktober Sebagai Hari Kebudayan Nasional
Puan Minta Fadli Zon Jelaskan Alasan Menetapkan 17 Oktober Sebagai Hari Kebudayan Nasional
Nasional
Titiek Soeharto Kritik Beras Oplosan: Zaman Sekarang Masih Ada, Harus Ditindak
Titiek Soeharto Kritik Beras Oplosan: Zaman Sekarang Masih Ada, Harus Ditindak
Nasional
Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Pemerintah Diminta Lakukan Evaluasi Berkala
Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Pemerintah Diminta Lakukan Evaluasi Berkala
Nasional
Bakamla Sebut Penyelundupan Orang hingga Narkoba Jadi Ancaman di Perairan ASEAN
Bakamla Sebut Penyelundupan Orang hingga Narkoba Jadi Ancaman di Perairan ASEAN
Nasional
Kapalnya Bersandar 3 Hari, Ini Kegiatan Coast Guard Singapura di Jakarta
Kapalnya Bersandar 3 Hari, Ini Kegiatan Coast Guard Singapura di Jakarta
Nasional
KPK Panggil 3 Direktur Perusahaan Jadi Saksi Kasus Korupsi Bansos Presiden 2020
KPK Panggil 3 Direktur Perusahaan Jadi Saksi Kasus Korupsi Bansos Presiden 2020
Nasional
Anggota DPR Ajak Masyarakat Manfaatkan Visa Schengen Multi Entry untuk WNI
Anggota DPR Ajak Masyarakat Manfaatkan Visa Schengen Multi Entry untuk WNI
Nasional
Puan Sebut Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Salahi Aturan UUD
Puan Sebut Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Salahi Aturan UUD
Nasional
Kapal Coast Guard Singapura Kunjungi Jakarta, Ada Apa?
Kapal Coast Guard Singapura Kunjungi Jakarta, Ada Apa?
Nasional
Adang Daradjatun Gantikan Aboe Bakar Al-Habsyi Jadi Wakil Ketua MKD DPR
Adang Daradjatun Gantikan Aboe Bakar Al-Habsyi Jadi Wakil Ketua MKD DPR
Nasional
Petinggi Tokopedia Melissa Siska Juminto Diperiksa di Kasus Chromebook
Petinggi Tokopedia Melissa Siska Juminto Diperiksa di Kasus Chromebook
Nasional
DPR Serahkan Hasil 'Fit and Proper Test' 24 Calon Dubes ke Prabowo
DPR Serahkan Hasil "Fit and Proper Test" 24 Calon Dubes ke Prabowo
Nasional
Momen Prabowo Hadir Jamuan Makan Malam Privat Bareng Presiden Macron di Istana Elysee
Momen Prabowo Hadir Jamuan Makan Malam Privat Bareng Presiden Macron di Istana Elysee
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau