Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Perempuan Internasional, Massa Tuntut DPR Sahkan RUU PPRT

Kompas.com - 08/03/2023, 11:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi dari kalangan perempuan terjadi di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/3/2023) siang. Aksi demonstrasi ini dilakukan tepat di Hari Perempuan Internasional.

Dalam aksinya, para peserta aksi menuntut untuk bertemu Ketua DPR RI Puan Maharani dan para pimpinan DPR. Mereka juga meminta agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) segera disahkan.

Pantauan Kompas.com, para peserta aksi membawa atribut berupa spanduk bergambar Puan Maharani yang dibentangkan menempel di pintu gerbang DPR RI dengan tulisan "1000 PeremPuan Mencari Mbak Puan Harapan Kami Ketua & Pimpinan DPR Untuk Segera #InisiatifkanRUUPPRT&SahkanRUUPPRT".

Baca juga: Catatan Perjuangan Panjang Perempuan Iran Menentang Wajib Jilbab Sejak 1979

Selain itu, para demonstran juga membawa peralatan rumah tangga seperti panci dan centong dalam aksi ini.

Dalam orasinya, koordinator aksi Mutiara Ika dari Perempuan Mahardhika mengatakan, aksi yang bertepatan pada Hari Perempuan Internasional ini dilakukan dengan tujuan untuk dukungannya pada RUU PPRT

"Kami berdiri bersama para PRT, karena melukai PRT sama saja melukai kami,” kata Mutiara.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional 2023: Sejarah, Tema, hingga Promo Diskonnya

Adapun aksi ini terlihat diikuti oleh ratusan peserta yang sebagian besar perempuan. Aksi demonstrasi ini juga dikawal aparat kepolisian.

Terlihat, di sekeliling gerbang DPR RI dipasang oleh kawat berduri untuk melindungi Kompleks Parlemen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Prabowo: Ada Bahaya di Negara Berkembang seperti RI, Kolusi antara Pemodal dan Pejabat Pemerintah
Prabowo: Ada Bahaya di Negara Berkembang seperti RI, Kolusi antara Pemodal dan Pejabat Pemerintah
Nasional
Ahli di Sidang Hasto: Tidak Masuk Akal Orang Kena Pasal Perintangan, padahal Perkara Sudah Inkrah
Ahli di Sidang Hasto: Tidak Masuk Akal Orang Kena Pasal Perintangan, padahal Perkara Sudah Inkrah
Nasional
Prabowo: Kesalahan Besar Banyak Negara Asia Tenggara Cenderung Ikut Kekuatan Besar Dunia
Prabowo: Kesalahan Besar Banyak Negara Asia Tenggara Cenderung Ikut Kekuatan Besar Dunia
Nasional
Singgung Konflik Timur Tengah di SPIEF 2025, Prabowo: Harap Segera Capai Resolusi Damai
Singgung Konflik Timur Tengah di SPIEF 2025, Prabowo: Harap Segera Capai Resolusi Damai
Nasional
MA Sunat Hukuman Hakim Agung Gazalba Saleh Jadi 10 Tahun Penjara
MA Sunat Hukuman Hakim Agung Gazalba Saleh Jadi 10 Tahun Penjara
Nasional
Prabowo Undang Rusia Berinvestasi di RI: Kami Tak Minta Bantuan, Kami Ingin Mitra Sejati
Prabowo Undang Rusia Berinvestasi di RI: Kami Tak Minta Bantuan, Kami Ingin Mitra Sejati
Nasional
Prabowo di SPIEF 2025: Rusia dan China Tak Pernah Punya Standar Ganda
Prabowo di SPIEF 2025: Rusia dan China Tak Pernah Punya Standar Ganda
Nasional
Wamendagri Jawab soal Kans Kehadiran Prabowo di Retret Kepala Daerah Gelombang Ke-2
Wamendagri Jawab soal Kans Kehadiran Prabowo di Retret Kepala Daerah Gelombang Ke-2
Nasional
Soal UU TNI Baru, SBY: 80 persen Saya Tenang, Tidak Ada Jalan Menuju Dwifungsi ABRI Lagi
Soal UU TNI Baru, SBY: 80 persen Saya Tenang, Tidak Ada Jalan Menuju Dwifungsi ABRI Lagi
Nasional
Saat Prabowo Ngaku Grogi Jadi Pembicara di SPIEF 2025 di Rusia, Putin Tersenyum dan Tepuk Tangan
Saat Prabowo Ngaku Grogi Jadi Pembicara di SPIEF 2025 di Rusia, Putin Tersenyum dan Tepuk Tangan
Nasional
Keterlibatan Praja IPDN di Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua
Keterlibatan Praja IPDN di Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua
Nasional
Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Pilih ke SPIEF daripada KTT G7: Bukan Saya Tak Menghargai
Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Pilih ke SPIEF daripada KTT G7: Bukan Saya Tak Menghargai
Nasional
Cerita SBY Bertukar Pesan ke Prabowo Bahas Isi RUU TNI
Cerita SBY Bertukar Pesan ke Prabowo Bahas Isi RUU TNI
Nasional
Ahli Pidana Hasto: Bukti yang Diperoleh Tak Sesuai Aturan Tak Punya Nilai
Ahli Pidana Hasto: Bukti yang Diperoleh Tak Sesuai Aturan Tak Punya Nilai
Nasional
Cak Imin Akan Kumpulkan 300 Pesantren Se-Indonesia, Untuk Apa?
Cak Imin Akan Kumpulkan 300 Pesantren Se-Indonesia, Untuk Apa?
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau