Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Dulu Saya Rivalnya, Sekarang Saya Bangga Bergabung dengan Presiden Jokowi

Kompas.com - 17/03/2023, 13:48 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan bangga bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan di acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) Jumat (17/3/2023). Presiden Jokowi juga hadir dalam acara tersebut.

"Saudara sekalian, sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Pak Joko Widodo, saya ingin menyampaikan bahwa saya merasa tidak salah saya bergabung dengan Presiden Joko Widodo," ujar Prabowo sebagaimana dilansir dari rekaman pidato yang dibagikan asisten pribadinya pada Jumat.

"Bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo," lanjutnya.

Baca juga: Wacana Duet Prabowo-Ganjar Disebut Jadi Pukulan Telak Cak Imin

Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian menuturkan pengalamannya saat menjadi lawan Jokowi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Prabowo menyebut hubungannya dengan Jokowi saat itu sebagai rival politik.

"Saya sebagaimana kalian mungkin ketahui, masa tidak tahu ? Tahu kan, saya dulu rivalnya Pak Jokowi. Tapi itulah, itulah, di situ bangsa lain negara lain bingung lihat bangsa Indonesia, bingung," tuturnya.

Baca juga: Prabowo Putuskan 4 Pulau yang Disengketakan Masuk Wilayah Aceh

"Bagaimana bisa dua rival, dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu, di negara lain sulit-sulit," kata Prabowo.

Dia lantas menceritakan kondisi di Amerika Serikat (AS) yang disebut-sebut sebagai sesepuh sistem demokrasi.

Di negara itu, dua partai besar, yakni Partai Demokrat dan Partai Republik saat ini tak bisa akur bersama.

Baca juga: Jika PDI-P dan Gerindra Berkoalisi Usung Ganjar-Prabowo, Partai-partai Lain Diprediksi Merapat

"Sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan. Tidak mau duduk bersama," katanya.

Oleh karenanya Indonesia ingin memberikan contoh sebaliknya. Sebab saat ini banyak negara yang melihat situasi di Indonesia.

Baca juga: Resmi, Rincian Tarif Listrik Subsidi dan Rumah Tangga per kWh mulai 16 Juni 2025

"Kita memberi contoh sekarang, banyak negara-negara lihat ke kita, kalau sudah untuk kepentingan rakyat, kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," tutur Prabowo.

"Saya saksi, saya melihat komitmen Pak Jokowi untuk rakyat luar biasa, beliau berpikirnya selalu untuk rakyat kecil. Saya tuh akhirnya harus mengakui dalam hal memimpin negara saya harus belajar dari Pak Joko Widodo," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tergantung motivasi bapak, kalau hanya semata kekuasaan wajar, akan lebih bijak bila bapak masuk terut juga memperjuangkan janji2 kampanye oke lah. ini pendukung konplik dg buzzzeer sj bapak diam. ya sdh selayaknya kita tinggal


Terkini Lainnya
4 Pulau Masuk Aceh, Pemerintah Klaim Serius Jaga Stabilitas Politik
4 Pulau Masuk Aceh, Pemerintah Klaim Serius Jaga Stabilitas Politik
Nasional
Aceh Buka Peluang Kerja Sama Eksplorasi Migas di 4 Pulau, Siap Gaet Investor
Aceh Buka Peluang Kerja Sama Eksplorasi Migas di 4 Pulau, Siap Gaet Investor
Nasional
Teror Bom Pesawat Saudia Airlines, Jemaah Haji Diminta Tetap Tenang dan Tidak Panik
Teror Bom Pesawat Saudia Airlines, Jemaah Haji Diminta Tetap Tenang dan Tidak Panik
Nasional
Sengketa 4 Pulau Aceh Selesai, Jusuf Kalla: Jangan Terulang Lagi
Sengketa 4 Pulau Aceh Selesai, Jusuf Kalla: Jangan Terulang Lagi
Nasional
Wali Nanggroe: Yang Penting 4 Pulau Masuk Teritori Aceh, soal Minyak dan Gas Perkara Lain
Wali Nanggroe: Yang Penting 4 Pulau Masuk Teritori Aceh, soal Minyak dan Gas Perkara Lain
Nasional
Jaksa Bongkar Modus Korupsi Eks Kadis Kebudayaan Jakarta, Bermula dari Acara Milad Ormas
Jaksa Bongkar Modus Korupsi Eks Kadis Kebudayaan Jakarta, Bermula dari Acara Milad Ormas
Nasional
1,5 Jam Bertemu Gus Iqdam, Gibran: Teman Lama dan Guru
1,5 Jam Bertemu Gus Iqdam, Gibran: Teman Lama dan Guru
Nasional
Sengketa 4 Pulau Aceh Selesai, Wali Nanggroe Harap Bendera Aceh Disahkan
Sengketa 4 Pulau Aceh Selesai, Wali Nanggroe Harap Bendera Aceh Disahkan
Nasional
Eks Kadis Kebudayaan Jakarta Didakwa Rugikan Negara Rp 36,3 Miliar
Eks Kadis Kebudayaan Jakarta Didakwa Rugikan Negara Rp 36,3 Miliar
Nasional
Wali Nanggroe Aceh Lega Sengketa Pulau Selesai: Kalau Tidak, Ada Gejolak
Wali Nanggroe Aceh Lega Sengketa Pulau Selesai: Kalau Tidak, Ada Gejolak
Nasional
Raffi Ahmad Beri Motivasi ke ASN: Kita Harus Kerja Cerdas
Raffi Ahmad Beri Motivasi ke ASN: Kita Harus Kerja Cerdas
Nasional
Hadiri Selasar, Menteri Rini dan UKP Raffi Ahmad Sampaikan Pesan Motivasi untuk ASN Muda
Hadiri Selasar, Menteri Rini dan UKP Raffi Ahmad Sampaikan Pesan Motivasi untuk ASN Muda
Nasional
Menteri Komdigi Bicara Prasyarat Pemerataan AI di Indonesia
Menteri Komdigi Bicara Prasyarat Pemerataan AI di Indonesia
Nasional
Istana Sebut Ada Sinyal Positif Usai Prabowo-Trump Teleponan
Istana Sebut Ada Sinyal Positif Usai Prabowo-Trump Teleponan
Nasional
JK Sebut Sengketa 4 Pulau Aceh Pembelajaran bagi Pemerintah untuk Paham Sejarah
JK Sebut Sengketa 4 Pulau Aceh Pembelajaran bagi Pemerintah untuk Paham Sejarah
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau