Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mei Ini, Kapal Pemburu Ranjau Pesanan Indonesia Meluncur dari Jerman

Kompas.com - 18/03/2023, 18:32 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

3

CIANJUR, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa satu kapal pemburu ranjau buatan Jerman segera datang ke Indonesia.

Rencananya, satu kapal yang akan memperkuat TNI AL itu diberangkatkan dari Jerman pada Mei 2023.

“Kalau kapal pemburu ranjau Mei baru diluncurkan dari Jerman,” ujar Ali saat ditemui di sela-sela bakti sosial korban gempa di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Indonesia-Singapura Mulai Patkor Indosin-23, TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang

Ali menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan memesan dua kapal pemburu ranjau.

“Tapi satu dulu mungkin ya (yang datang). Nanti satu menyusul, tapi selisihnya hanya beberapa bulan,” kata Ali.

Terkait ketibaan satu kapal pemburu ranjau itu, Kepala Dinas Penerangan AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) Julius Widjojono mengatakan bahwa itu tergantung cuaca dan banyaknya pelabuhan singgah.

“Dulu saya pernah bawa KRI (kapal perang Republik Indonesia) dari Jerman ke Indonesia lebih kurang dua bulan,” kata Julius saat dikonfirmasi secara terpisah.

Terdapat sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) tambahan yang akan memperkuat TNI AL pada tahun ini.

Baca juga: Alutsista Tambahan TNI AL Tahun Ini: Dari Kapal Korvet KRI Bung Karno hingga Pemburu Ranjau

Pertama, kapal jenis korvet KRI Bung Karno-369 yang akan siap digunakan pada pertengahan 2023.

"Nanti ada korvet Bung Karno yang khusus untuk VIP, kemungkinan pertengahan tahun ini akan siap," ujar Ali di sela-sela Rapim TNI AL di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, 13 Februari 2023.

Kemudian, dua kapal patroli cepat 60 meter yang kini sedang diproduksi. Keduanya juga siap digunakan tahun ini.

"(Lalu) kapal pemburu ranjau, agak beda sedikit. Ini cukup modern yang kapal pemburu ranjau ini, mungkin akhir tahun (tiba)," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

3
Komentar
we just listen


Terkini Lainnya
Pemerintah Siapkan Roadmap AI Nasional, Akan Diuji Publik Bulan Depan
Pemerintah Siapkan Roadmap AI Nasional, Akan Diuji Publik Bulan Depan
Nasional
Kemkomdigi Siapkan Digitalisasi dan Infrastruktur Teknologi Kopdes Merah Putih
Kemkomdigi Siapkan Digitalisasi dan Infrastruktur Teknologi Kopdes Merah Putih
Nasional
PN Jakpus Minta Publik Baca Kasus Tom Lembong Secara Berimbang
PN Jakpus Minta Publik Baca Kasus Tom Lembong Secara Berimbang
Nasional
KPK: PP Muhammadiyah Serahkan Kajian Soal Tata Kelola Tambang
KPK: PP Muhammadiyah Serahkan Kajian Soal Tata Kelola Tambang
Nasional
PN Jakpus Sebut Hakim Kasus Tom Lembong Bebas dari Tekanan dan Intervensi Politik
PN Jakpus Sebut Hakim Kasus Tom Lembong Bebas dari Tekanan dan Intervensi Politik
Nasional
KBRI Pastikan 271 WNI yang Ditangkap di Kamboja Terkait Judi Online Dalam Kondisi Aman dan Baik
KBRI Pastikan 271 WNI yang Ditangkap di Kamboja Terkait Judi Online Dalam Kondisi Aman dan Baik
Nasional
SBY Pulang dari RSPAD, AHY: Terima Kasih atas Doa untuk Ayahanda...
SBY Pulang dari RSPAD, AHY: Terima Kasih atas Doa untuk Ayahanda...
Nasional
MA Tolak Kasasi Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar, tetapi Uang Pengganti Dikurangi Jadi Rp 817 M
MA Tolak Kasasi Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar, tetapi Uang Pengganti Dikurangi Jadi Rp 817 M
Nasional
339 WNI Terjaring Operasi Pemberantasan Judi Online di Kamboja
339 WNI Terjaring Operasi Pemberantasan Judi Online di Kamboja
Nasional
Fakta Eks Marinir Satria: Desersi TNI AL, Gabung Militer Rusia, Kini Minta Pulang ke RI
Fakta Eks Marinir Satria: Desersi TNI AL, Gabung Militer Rusia, Kini Minta Pulang ke RI
Nasional
Revisi KUHAP Atur TNI Jadi Penyidik Tindak Pidana Umum, Dinilai Hidupkan Dwifungsi ABRI
Revisi KUHAP Atur TNI Jadi Penyidik Tindak Pidana Umum, Dinilai Hidupkan Dwifungsi ABRI
Nasional
KPK Cecar Istri Topan Ginting soal Temuan Uang Rp 2,8 M Dalam Kasus Proyek Jalan di Sumut
KPK Cecar Istri Topan Ginting soal Temuan Uang Rp 2,8 M Dalam Kasus Proyek Jalan di Sumut
Nasional
AHY Usul Reformasi Aturan Dana Kampanye Buntut Marak Politik Uang
AHY Usul Reformasi Aturan Dana Kampanye Buntut Marak Politik Uang
Nasional
Wamenkomdigi: Hoaks yang Dihasilkan oleh AI Kini Super Realistik
Wamenkomdigi: Hoaks yang Dihasilkan oleh AI Kini Super Realistik
Nasional
KPK Tetapkan Bos Jembatan Nusantara Jadi Tahanan Rumah Terkait Kasus Korupsi PT ASDP
KPK Tetapkan Bos Jembatan Nusantara Jadi Tahanan Rumah Terkait Kasus Korupsi PT ASDP
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau