Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei SMRC Terbaru, PAN dan PPP Berada di Zona Tak Aman untuk Lolos ke Senayan

Kompas.com - 20/03/2023, 12:47 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) mengungkapkan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) tidak lolos ke parlemen apabila Pemilu 2024 dilaksanakan hari ini.

Sebab, elektabilitas mereka saat ini tidak mencapai syarat parliamentary threshold sebesar 4 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, suara PPP dan PAN turun jika dibandingkan dengan suara yang diperoleh pada Pemilu 2019.

PPP mulanya mendapatkan suara 4,5 persen pada Pemilu 2019. Namun, bulan ini, elektabilitas PPP menurun ke angka 2,4 persen.

Baca juga: SMRC: Tanpa Koalisi, PDI-P Bisa Kalah pada Pilpres 2024

Sementara itu, PAN juga mengalami penurunan suara dari 6,8 persen menjadi 1,9 persen.

"Partai parlemen PPP dan PAN seperti temuan kita sebelumnya, berada di zona yang belum aman untuk bisa masuk ke parlemen, karena suaranya masih di bawah 4 persen," ujar Deni, seperti dilihat dalam akun YouTube SMRC, Senin (20/3/2023).

Deni memaparkan, partai-partai non-parlemen juga masih harus bekerja keras apabila ingin lolos ke DPR pada Pemilu 2024.

Dalam temuan survei kali ini, SMRC mendapati bukan hanya suara PAN dan PPP yang turun, melainkan juga partai lain, di antaranya Golkar, Nasdem, Demokrat, serta PKS.

Sedangkan PDI-P, Gerindra, dan PKB mengalami kenaikan suara.

Baca juga: SMRC: Publik Tak Akan Pilih Jokowi kalau Maju Lagi pada 2024

 

"PDI-P mendapat dukungan paling banyak yaitu 23,4 persen. Kemudian disusul oleh Gerindra 14,1 persen, PKB 10,3 persen," imbuhnya.

Survei SMRC sendiri dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023.

Total sampel responden yang diwawancarai secara valid berjumlah 1.061 orang.

Adapun margin of error survei diperkirakan lebih kurang 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen menggunakan asumsi simple random sampling.

Baca juga: Survei SMRC: Ganjar Bakal Beradu Ketat dengan Anies jika Pilpres Dua Putaran

Pada 3-11 Desember 2022, SMRC mendapati elektabilitas Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) anjlok di bawah 4 persen.

Saat itu, Direktur Riset SMRC Deni Irvani memaparkan, perolehan suara Nasdem 3,2 persen, PPP 2,9 persen, sedangkan PAN 1,9 persen.

Diketahui, ketiganya lolos ke DPR pada Pemilu 2019. Namun, elektabilitas ketiganya kini berada di bawah Perindo yang notabene partai non-parlemen.

"Perindo 4,6 persen, Nasdem 3,2 persen, PPP 2,9 persen, PAN 1,9 persen. Dan partai-partai lain elektabilitas di bawah 1 persen. Ini saya kira menarik ya," ujar Deni, seperti dilihat di akun YouTube SMRC, Senin (19/12/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tenang, santai aje... . . pemilu masih tinggal 10 bulan lagi. masih ada kesempatan untuk bergerilya. ibarat kata sedikit2 lama2 menjadi gunung everst. memang begitu sifat ppp. pelan2 menunggu kuping orang2 sesat mana yang akan dijewer...!!
Baca tentang


Terkini Lainnya
RI Didorong Jembatani Perdamaian Konflik Thailand-Kamboja
RI Didorong Jembatani Perdamaian Konflik Thailand-Kamboja
Nasional
BP Haji Harap Keberadaan Pansus Tak Ganggu Jadwal Pengesahan UU Haji
BP Haji Harap Keberadaan Pansus Tak Ganggu Jadwal Pengesahan UU Haji
Nasional
Kasus Keracunan MBG di NTT, BGN Didesak Evaluasi Penyedia Makanan
Kasus Keracunan MBG di NTT, BGN Didesak Evaluasi Penyedia Makanan
Nasional
Natalius Pigai: Pertukaran Data dengan AS Tak Melanggar HAM
Natalius Pigai: Pertukaran Data dengan AS Tak Melanggar HAM
Nasional
Ma'ruf Amin: Kalau Ada Perpecahan, Program Apapun Tidak Bisa Dilaksanakan
Ma'ruf Amin: Kalau Ada Perpecahan, Program Apapun Tidak Bisa Dilaksanakan
Nasional
Pemerintah RI Diharapkan Proaktif Damaikan Konflik Thailand-Kamboja
Pemerintah RI Diharapkan Proaktif Damaikan Konflik Thailand-Kamboja
Nasional
Ma'ruf Amin: MUI Jangan Berhenti Doakan Pemerintah
Ma'ruf Amin: MUI Jangan Berhenti Doakan Pemerintah
Nasional
Dukung Program Pemerintah yang Baik, Ma'ruf Amin: Tak Usah Takut Dikatakan Antek
Dukung Program Pemerintah yang Baik, Ma'ruf Amin: Tak Usah Takut Dikatakan Antek
Nasional
Ma'ruf Amin Puji Prabowo yang Mau Terima Kritik, Asal Jangan Nyinyir
Ma'ruf Amin Puji Prabowo yang Mau Terima Kritik, Asal Jangan Nyinyir
Nasional
UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS
UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS
Nasional
Jasa Raharja Gelar Peringatan Hari Anak Nasional 2025, Jadikan 3.000 Anak sebagai Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas
Jasa Raharja Gelar Peringatan Hari Anak Nasional 2025, Jadikan 3.000 Anak sebagai Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas
Nasional
Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda, Bahas Ekonomi dan Teknologi hingga 5 Jam
Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda, Bahas Ekonomi dan Teknologi hingga 5 Jam
Nasional
Kemenag Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 untuk 21.490 Mahasiswa
Kemenag Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 untuk 21.490 Mahasiswa
Nasional
Kasus Kekerasan Seksual 9 Santri di Sumenep, Menteri PPPA: Langgar Nilai Kemanusiaan
Kasus Kekerasan Seksual 9 Santri di Sumenep, Menteri PPPA: Langgar Nilai Kemanusiaan
Nasional
Konflik Thailand-Kamboja, Komisi I Harap Adanya Gencatan Senjata
Konflik Thailand-Kamboja, Komisi I Harap Adanya Gencatan Senjata
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau