Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Apresiasi Mahfud yang Bolehkan Bicara Politik Kebangsaan di Masjid

Kompas.com - 21/03/2023, 22:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut tempat ibadah bisa dijadikan tempat bicara politik, asal berupa politik kebangsaan.

"Bagus, itu yang benar!" ujar Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi, ditemui wartawan di kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

"Selama tentang kebangsaan, bagus, itu yang benar. Jadi memang masjid itu boleh untuk berbicara untuk masalah-masalah tentang kebangsaan, karena hubbul wathan minal iman," ungkapnya.

Baca juga: Jusuf Kalla: Masjid Tempat Ibadah, Bukan Tempat Politik

Adapun "Hubbul wathan minal iman" merupakan kalimat bahasa Arab yang kurang-lebih berarti, mencintai Tanah Air sebagian dari iman.

Aboe menambahkan bahwa akan selalu ada saja pihak yang sensitif mendengar isu tempat ibadah, khususnya masjid, sebagai tempat untuk membicarakan politik.

"Iya kan, jadi silakan-silakan saja, kadang-kadang kita suka baper sih. Sudah lah Pak Mahfud itu cocok kita jadikan narasumber ya," tutur dia.

Baca juga: Mahfud MD Nilai Pemuka Agama Boleh Ceramah Politik di Tempat Ibadah, tapi Bukan Politik Praktis

Sebelumnya diberitakan, selepas menjadi pembicara acara 'Kedamaian Berbangsa Menuju Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama' di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023), Mahfud menegaskan bahwa pembicaraan politik yang dilarang dilakukan di tempat ibadah adalah politik praktis.

"Saya katakan tadi, berceramah agama, berceramah politik, di masjid atau di gereja atau di pesantren boleh apa tidak? Boleh, asalkan politik kebangsaan, politik kenegaraan, dan politik kemanusiaan dan kerakyatan," kata Mahfud.

"Tapi kalau politik praktis, jangan di masjid, jangan di pesantren, jangan di gereja juga," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sudah bingung mau bicara agama, tp agamanya complicated


Terkini Lainnya
Ramai-ramai Soroti Vonis Tom Lembong: Ekonomi Kapitalis, Tak Ada Mens Rea
Ramai-ramai Soroti Vonis Tom Lembong: Ekonomi Kapitalis, Tak Ada Mens Rea
Nasional
Cak Imin Sarankan Warga Tak Mampu yang Tercoret dari PBI JKN Lapor ke Dinsos
Cak Imin Sarankan Warga Tak Mampu yang Tercoret dari PBI JKN Lapor ke Dinsos
Nasional
Bebas dari Myanmar, Selebgram AP Diminta Bijak Saat Berada di Negara Lain
Bebas dari Myanmar, Selebgram AP Diminta Bijak Saat Berada di Negara Lain
Nasional
Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, TNI AL Tegaskan Sudah Diberhentikan Tidak Hormat
Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, TNI AL Tegaskan Sudah Diberhentikan Tidak Hormat
Nasional
Menanti Aksi Aparat Usut Beras Oplosan Usai Prabowo Beri Perintah...
Menanti Aksi Aparat Usut Beras Oplosan Usai Prabowo Beri Perintah...
Nasional
Selebgram AP Sudah Kembali ke Indonesia Setelah Sempat Ditahan di Myanmar
Selebgram AP Sudah Kembali ke Indonesia Setelah Sempat Ditahan di Myanmar
Nasional
5 Hari SBY di RSPAD dan Lukisan yang Menanti Sentuhan Akhir
5 Hari SBY di RSPAD dan Lukisan yang Menanti Sentuhan Akhir
Nasional
8 Tersangka Baru Kasus Pemberian Kredit PT Sritex dan Perannya, Rugikan Negara Rp 1,08 T
8 Tersangka Baru Kasus Pemberian Kredit PT Sritex dan Perannya, Rugikan Negara Rp 1,08 T
Nasional
Kantongi Keterangan Kepala BPKH, KPK Pastikan Penyelidikan Korupsi Kuota Haji Jalan Terus
Kantongi Keterangan Kepala BPKH, KPK Pastikan Penyelidikan Korupsi Kuota Haji Jalan Terus
Nasional
Hari Ini Sidang Kelima UU Hak Cipta Ariel Cs, Dua Musisi Siap Jadi Saksi
Hari Ini Sidang Kelima UU Hak Cipta Ariel Cs, Dua Musisi Siap Jadi Saksi
Nasional
Kemenlu RI Pantau Keberadaan Eks Marinir Satria Arta Kumbara yang Minta Dipulangkan dari Rusia
Kemenlu RI Pantau Keberadaan Eks Marinir Satria Arta Kumbara yang Minta Dipulangkan dari Rusia
Nasional
KPK Batal Periksa Kajari Mandailing Natal Terkait Kasus Proyek Jalan di Sumut, Mengapa?
KPK Batal Periksa Kajari Mandailing Natal Terkait Kasus Proyek Jalan di Sumut, Mengapa?
Nasional
Prabowo Sebut “Indonesia Gelap” Didanai Koruptor, Aktivis Minta Bukti
Prabowo Sebut “Indonesia Gelap” Didanai Koruptor, Aktivis Minta Bukti
Nasional
Inflasi Gelar: Saat Ijazah Tak Lagi Bernilai
Inflasi Gelar: Saat Ijazah Tak Lagi Bernilai
Nasional
Banyak Kecelakaan Kapal Laut, Dasco Mau Tahu Duduk Masalahnya Sebelum Beri Sanksi
Banyak Kecelakaan Kapal Laut, Dasco Mau Tahu Duduk Masalahnya Sebelum Beri Sanksi
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau