Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Arteria Dahlan Pertanyakan Data Mahfud dengan Singgung Status Rafael Alun: Sudah Tersangka Belum?

Kompas.com - 30/03/2023, 14:53 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Data kejanggalan transaksi keuangan Rp 349 triliun yang dibeberkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendapatkan banyak cercaan dari anggota Komisi III DPR RI.

Salah satunya muncul dari anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI-P Arteria Dahlan, pada rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (29/3/2023) malam.

Awalnya, Mahfud mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada Komisi XI DPR RI dalam rapat kerja, Senin (27/3/2023), adalah salah.

Alasannya, Sri Mulyani tidak menyampaikan data dugaan tindak pidana pencucian uang secara utuh, melainkan hanya mengambil satu bagian saja.

Baca juga: Debat Panas 8 Jam Mahfud Versus Everybody di Komisi III DPR yang Berujung Salaman

Mahfud lantas memberi contoh perkara mantan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo.

“Berapa yang terlibat, ini yang terlibat di sini jumlah entitasnya dari Kementerian Keuangan 491 orang,” kata Mahfud, Rabu.

“Jangan bicara Rafael, misalnya. Rafael sudah ditangkap, selesai. Loh di laporan ini ada jaringannya, bukan Rafael-nya. Rafael selesai, sudah ditangkap, itu kan (terkait) tindak pidananya, bukan tindak pencucian uang,” ujarnya lagi.

Ia juga mengatakan terdapat uang senilai Rp 35 triliun yang dicurigai merupakan hasil pencucian uang para oknum di internal Kemenkeu.

Jumlahnya, kata Mahfud, begitu besar karena dalam pencucian uang seseorang pasti mengalirkan dananya ke orang lain atau perusahaan.

“Kalau saya ketangkap korupsi, loh (uang mengalir lewat) istri saya, anak saya, ayah saya, perusahaan cangkang. Kan banyak entitas,” kata Mahfud.

Baca juga: 8 Jam Mahfud Rapat dengan Komisi III, Beberkan Asal-usul Transaksi Janggal Rp 349 Triliun di Kemenkeu

Namun, jelang akhir rapat, keterangan Mahfud itu tak dipercaya oleh Arteria. Ia mengaku lebih mempercayai data dari Sri Mulyani.

Arteria Dahlan mempertanyakan validitas data Mahfud yang didapatkan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Pasalnya, Mahfud mengatakan Rafael Alun Trisambodo sudah ditangkap. Padahal, status Rafael belum ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kita bicara akurasi, tadi bapak mengatakan, 'saya begini, begini karena RAT sudah tersangka, Pak Misbakhun'. RAT sudah tersangka?” kata Arteria Dahlan.

Kemudian, Mukhamad Misbakhun yang hadir dalam rapat tersebut menyatakan Rafael belum berstatus tersangka.

“(Rafael) Belum (tersangka) Pak (Mahfud). Itu saja (data) sudah keliru,” ujar Arteria lagi.

Baca juga: Mahfud Tantang Arteria Dahlan Ancam Kepala BIN Terkait Informasi Intelijen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kpk perlu memeriksa orang ini krna sepertinya gerah dgn pak mahfud yg ingin membongkar transaksi bernilai fantastis itu.


Terkini Lainnya
Prabowo Temui Vladimir Putin, Didampingi Seskab Teddy dan Menlu Sugiono
Prabowo Temui Vladimir Putin, Didampingi Seskab Teddy dan Menlu Sugiono
Nasional
Kemlu RI: Evakuasi WNI di Iran dan Israel Bersifat Sukarela
Kemlu RI: Evakuasi WNI di Iran dan Israel Bersifat Sukarela
Nasional
Canda Kusnadi soal Kabar Sempat Diculik: Nyulik Saya Itu Rugi
Canda Kusnadi soal Kabar Sempat Diculik: Nyulik Saya Itu Rugi
Nasional
Hampir 8 Jam Diperiksa KPK, Kusnadi: Dana Hibah Jatim Dilaksanakan Kepala Daerah
Hampir 8 Jam Diperiksa KPK, Kusnadi: Dana Hibah Jatim Dilaksanakan Kepala Daerah
Nasional
KPK Usut Korupsi Kuota Haji 2024, BP Haji: Amanat Presiden, Haji Harus Transparan
KPK Usut Korupsi Kuota Haji 2024, BP Haji: Amanat Presiden, Haji Harus Transparan
Nasional
Dari 1,3 Juta Warga yang Gagal Dapat Bansos, 580.000 Telah Menerima
Dari 1,3 Juta Warga yang Gagal Dapat Bansos, 580.000 Telah Menerima
Nasional
Lantik Pengurus ADKASI, Tito Tegaskan Peran DPRD dalam Percepatan Realisasi PSN
Lantik Pengurus ADKASI, Tito Tegaskan Peran DPRD dalam Percepatan Realisasi PSN
Nasional
Bursa Calon Ketum PSI dan Personalisasi Politik
Bursa Calon Ketum PSI dan Personalisasi Politik
Nasional
TNI AU Siap Kerahkan Prajurit Bantu Evakuasi WNI di Iran
TNI AU Siap Kerahkan Prajurit Bantu Evakuasi WNI di Iran
Nasional
Jaksa Sebut Izin Impor Eks Mendag Enggartiasto akan Dibuktikan di Sidang 
Jaksa Sebut Izin Impor Eks Mendag Enggartiasto akan Dibuktikan di Sidang 
Nasional
ASN Boleh 'Work From Anywhere', DPR: Jangan Sampai Hilangkan Tugas Pelayanan Publik
ASN Boleh "Work From Anywhere", DPR: Jangan Sampai Hilangkan Tugas Pelayanan Publik
Nasional
Mengintip Barak Praja IPDN, Tempat Tidur Kepala Daerah pada Retreat Gelombang Kedua
Mengintip Barak Praja IPDN, Tempat Tidur Kepala Daerah pada Retreat Gelombang Kedua
Nasional
Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi dari Kemensos Mencapai Rp 5,3 Miliar
Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi dari Kemensos Mencapai Rp 5,3 Miliar
Nasional
Indonesia dan 22 Negara Kecam Keras Serangan Israel ke Iran
Indonesia dan 22 Negara Kecam Keras Serangan Israel ke Iran
Nasional
BGN Diminta Tak Paksakan MBG Saat Libur Sekolah Hanya agar Anggaran Terserap
BGN Diminta Tak Paksakan MBG Saat Libur Sekolah Hanya agar Anggaran Terserap
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau