Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PSSI: Presiden Tak Mau Indonesia Terkucilkan dari Peta Sepak Bola Dunia

Kompas.com - 31/03/2023, 15:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin Indonesia terkucilkan dari peta sepak bola dunia.

Hal itu disampaikan Ketua Umun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir usai bertemu Presiden Jokowi pada Jumat (31/3/2023).

Menurit Erick Thohir, dalam pertemuan itu Presiden memerintahkan agar segera kembali membuka pembicaraan dengan FIFA.

"Untuk kita tetap menjadi bagian keluarga besar FIFA. Yang kita tahu anggota FIFA ada 216 negara, termasuk kita," ujar Erick Thohir, Jumat.

"Bisa diartikan bahwa Presiden tidak mau kita terkucilkan dari peta persepakbolaan dunia. Karena itu, saya tentu akan berusaha keras memastikan transformasi sepak bola Indonesia ini terjadi, bukan wacana, tapi benar- terjadi," katanya lagi.

Baca juga: Respons Jokowi soal Ganjar-Koster Tolak Timnas Israel: Ini Negara Demokrasi, tapi...

Erick lantas berjanji akan bekerja keras untuk kembali berunding dengan FIFA. Tujuannya agar dapat menghindari sanksi yang bisa terjadi.

Menurutnya, dari pihak FIFA sendiri tentu mengharapkan pemberian sanksi.

"Tetapi tentu kalau kita lihat dari suratnya itu jelas bahwa FIFA sedang mempelajari dan mempertimbangkan sanksi utk indonesia," ujar Erick.

Baca juga: Kotak Pandora Politik dan Olahraga

"Oleh karena itu, saya sedang menunggu undangan kembali dari FIFA setelah mereka ada rapat FIFA council yang terjadi beberapa hari ke depan. Sekarang saya bersiap kembali bertemu FIFA," katanya melanjutkan.

Diberitakan sebelumnya, FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023. Bahkan, Indonesia pun terancam terkena sanksi.

Baca juga: Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U20, Waketum PSSI Minta Maaf dan Cemaskan Sanksi FIFA

FIFA membuat keputusan tersebut setelah Presiden FIFA, Gianni Infantino, bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, FIFA memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah,” demikian dikutip dari pernyataan resmi FIFA pada Rabu malam.

FIFA mengungkapkan bahwa pihaknya bakal segera mengumumkan pengganti Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Dalam pernyataannya, FIFA menjelaskan bahwa Indonesia bakal menerima ancaman sanksi imbas dari penghapusan status sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah,” kata FIFA.

“Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” ujar pernyataan FIFA lagi.

Baca juga: Jokowi Akan Bahas Antisipasi Sanksi FIFA dengan Erick Thohir

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Komentar
setuju.... membela negara orang.... negara sendiri dikorbankan.... merasa palestina dari palestina.... kok gak sekalian pindah ke palestina...... wkwkwkkkkk, membalas komentar jaspa : wajarlah indonesia dikucilkan dari peta olahraga internasional, karena indonesia telah menunjukkan kepada dunia internasional bahwa indonesia ini bukanlah sebuah negara yang aman buat perhelatan olahraga.


Terkini Lainnya
Kemlu RI: Mikrofon Prabowo di PBB Mati karena Pidato Melebihi Batas Waktu
Kemlu RI: Mikrofon Prabowo di PBB Mati karena Pidato Melebihi Batas Waktu
Nasional
Ini Pidato Lengkap Prabowo di KTT PBB, Dukung Kemerdekaan Palestina
Ini Pidato Lengkap Prabowo di KTT PBB, Dukung Kemerdekaan Palestina
Nasional
Mikrofon Prabowo Sempat Mati Saat Pidato di KTT PBB soal Palestina-Israel
Mikrofon Prabowo Sempat Mati Saat Pidato di KTT PBB soal Palestina-Israel
Nasional
Bergaya Kasual, Prabowo Sapa Diaspora Indonesia Usai Hadiri Kegiatan di PBB
Bergaya Kasual, Prabowo Sapa Diaspora Indonesia Usai Hadiri Kegiatan di PBB
Nasional
Pemerintah Didesak Jelaskan Istilah Baru 'Ibu Kota Politik' untuk IKN
Pemerintah Didesak Jelaskan Istilah Baru "Ibu Kota Politik" untuk IKN
Nasional
Anggota DPR soal Garuda: Suntik Dana tanpa Perubahan Budaya, Sulit Sehat Lagi
Anggota DPR soal Garuda: Suntik Dana tanpa Perubahan Budaya, Sulit Sehat Lagi
Nasional
Mahfud MD Nilai Djamari Chaniago Representasi Prabowo di Bidang Polkam
Mahfud MD Nilai Djamari Chaniago Representasi Prabowo di Bidang Polkam
Nasional
Eks Ketua Pansus UU IKN Pertanyakan Arti Ibu Kota Politik
Eks Ketua Pansus UU IKN Pertanyakan Arti Ibu Kota Politik
Nasional
Di Majelis Umum PBB, Prabowo Ajak Dunia Akhiri Tragedi di Gaza
Di Majelis Umum PBB, Prabowo Ajak Dunia Akhiri Tragedi di Gaza
Nasional
Badan Gizi Tak Ingin Ganti MBG dengan Bantuan Uang Tunai: Sudah Ada BLT
Badan Gizi Tak Ingin Ganti MBG dengan Bantuan Uang Tunai: Sudah Ada BLT
Nasional
Janji TNI dan Polri Tertibkan Sirene Tot Tot Wuk Wuk
Janji TNI dan Polri Tertibkan Sirene Tot Tot Wuk Wuk
Nasional
Usai Sedekade Menanti, Bakal Ada Lagi Presiden RI Tampil di Sidang Umum PBB
Usai Sedekade Menanti, Bakal Ada Lagi Presiden RI Tampil di Sidang Umum PBB
Nasional
Mahfud MD Setuju Gabung Komite Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo
Mahfud MD Setuju Gabung Komite Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo
Nasional
Mendagri Ingatkan Pemda Realisasikan APBD Sesuai Target untuk Dorong Ekonomi
Mendagri Ingatkan Pemda Realisasikan APBD Sesuai Target untuk Dorong Ekonomi
Nasional
Mahfud MD Ungkap Pertemuan dengan Seskab Teddy, Setuju Gabung Komite Reformasi Kepolisian
Mahfud MD Ungkap Pertemuan dengan Seskab Teddy, Setuju Gabung Komite Reformasi Kepolisian
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Daftar Negara dengan Koneksi Internet Tercepat 2025, Indonesia Urutan Berapa?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau