JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar dirinya tidak dilibatkan dalam urusan pencalonan presiden atau koalisi untuk Pemilu 2024.
Jokowi menyebutkan bahwa pemilihan presiden (Pilpres) itu urusan partai atau gabungan partai.
“Jadi yang namanya pilpres itu urusannya partai, atau gabungan partai, jangan presiden itu diikutkan. Tapi sering ketua partai ini dikit-dikit (bilang) sudah direstui presiden,” ujar Jokowi saat sambutan dalam acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” yang digelar di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).
Baca juga: Jokowi: Dua Minggu Ini gara-gara Urusan Bola, Pusing Betul
Adapun acara silaturahmi itu turut dihadiri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
“Saya kadang-kadang (bertanya), apa hubungannya? Enggak ada hubungannya, apalagi kalau datang ke saya, dalam membangun koalisi, semuanya sudah disetujui presiden. Urusannya apa?” ucap Jokowi.
Namun, Jokowi tidak menampik, apabila ada orang partai menemui dirinya untuk memberi masukan, mantan Wali Kota Surakarta itu tidak menolak.
Baca juga: Parpol Silaturahmi Bareng Jokowi, Seluruh Seluruh Partai KIB Dipastikan Datang, Nasdem Tak Diundang
“Ya kalau saya ditanya saya jawab, 'Pak, bapak setuju enggak, Pak Prabowo jadi capresnya?', ya saya kalau ditanya saya jawab, kalau saya setuju ya saya ngomong setuju, kalau enggak ya enggak,” ujar Jokowi yang kemudian tertawa.
“Kalau setuju, ya setuju, mantap begitu. Jadi kalau saya ditanya. Enggak ditanya ya saya diam-diam saja,” kata dia lagi.
Jokowi juga menyebutkan, koalisi yang terbentuk sekarang karena usaha dari gabungan partai pembentuk, bukan karena restu dirinya.
Baca juga: Cuti Bersama 18 Agustus 2025, Karyawan Swasta: Urusan Libur Saja Pilih-pilih
“KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) itu kan terbentuk karena pertemuannya Pak Airlangga, Pak Zulhas sama Pak Mardiono, terbentuk, baru datang ke saya, “Pak, saya mohon restu', kalau saya ditanya itu ya saya restui,” kata Jokowi.
“Pak Prabowo sama Cak Imin, Gerindra dan PKB, juga sama,” ucap Jokowi.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!News
News
Bola
News
Hype
Tren
Global
Edukasi
News
Money
News
Money