Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Usung Ganjar Jadi Capres, Sandiaga Uno: Kita Ucapkan Selamat

Kompas.com - 21/04/2023, 22:13 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang masih menjadi politisi Partai Gerindra, Sandiaga Uno menyampaikan selamat kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo yang ditunjuk menjadi calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Tentunya kita ucapkan selamat, itu saja," kata Sandiaga, di Masjid Istiqlal, Jakarta, usai mengikuti kegiatan Gema Takbir Akbar Nasional, pada Jumat (21/4/2023).

Namun, Sandiaga enggan berkomentar banyak soal keputusan pencapresan PDI-P.

Baca juga: Waktu Pencapresan Ganjar oleh PDI-P Dinilai Tepat, Saat Silaturahmi Lebaran Akan Jadi Buah Bibir

"Tentunya ini masjid ya, kita hormati masjid untuk tidak berkomentar politik," ujar Sandiaga.

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga belum mau menyampaikan kapan dirinya akan resmi bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dia hanya menegaskan akan menyampaikan informasi tersebut jika sudah tepat.

"Sekali lagi ini di penghujung bulan suci Ramadhan mari kita fokus pada ibadah kita dan teman-teman sabar, ini pada saat yang tepat nanti akan disampaikan secara langsung," kata dia.

Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyatakan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk mengikuti Pilpres 2024.

Baca juga: BaraJP: Jokowi Dukung Ganjar pada Pemilu 2024

Hal ini ditetapkan dan diumumkan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023) sore.

Setelahnya, Megawati memakaikan peci hitam Bung Karno kepada Ganjar Pranowo.

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo memuji sosok bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Halaman:
Komentar
godmother megawati , mantap !!! ganjar capres '24, dukung total -takbirrr merdekaaa !!!


Terkini Lainnya
Apresiasi Prabowo untuk Timnas: Jam Rolex Mewah dari Kantong Sendiri
Apresiasi Prabowo untuk Timnas: Jam Rolex Mewah dari Kantong Sendiri
Nasional
Diperiksa Kejagung 13 Jam, Eks Stafsus Nadiem Ditanya soal Tupoksi
Diperiksa Kejagung 13 Jam, Eks Stafsus Nadiem Ditanya soal Tupoksi
Nasional
Eks Stafsus Nadiem Bungkam Usai 13 Jam Diperiksa soal Korupsi Chromebook
Eks Stafsus Nadiem Bungkam Usai 13 Jam Diperiksa soal Korupsi Chromebook
Nasional
Kejagung Bantah Pernah Sebut Nama Eks Menteri di Kasus Korupsi Chromebook
Kejagung Bantah Pernah Sebut Nama Eks Menteri di Kasus Korupsi Chromebook
Nasional
Hotman Paris Klaim Proyek Laptop Nadiem Sesuai Audit BPKP
Hotman Paris Klaim Proyek Laptop Nadiem Sesuai Audit BPKP
Nasional
Nadiem Ungkap 97 Persen Laptop Chromebook Telah Terdistribusi Tahun 2023
Nadiem Ungkap 97 Persen Laptop Chromebook Telah Terdistribusi Tahun 2023
Nasional
Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan, Komisi III: Pelaku Harus Diadili
Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan, Komisi III: Pelaku Harus Diadili
Nasional
Nadiem Mengaku Siap Klarifikasi Soal Korupsi Chromebook, Ini Kata Kejagung
Nadiem Mengaku Siap Klarifikasi Soal Korupsi Chromebook, Ini Kata Kejagung
Nasional
Kebijakan Baru Haji 2026, Kepala BP Haji: Maksimal 2 Syarikah
Kebijakan Baru Haji 2026, Kepala BP Haji: Maksimal 2 Syarikah
Nasional
Jamdatun Rekomendasikan Laptop Windows ke Nadiem, tetapi yang Dibeli Chromebook
Jamdatun Rekomendasikan Laptop Windows ke Nadiem, tetapi yang Dibeli Chromebook
Nasional
Kemendagri Akan Surati Kepala Daerah yang Belum Siapkan Lahan untuk Lokasi Dapur MBG
Kemendagri Akan Surati Kepala Daerah yang Belum Siapkan Lahan untuk Lokasi Dapur MBG
Nasional
Bos Sritex Masih Tunggu Panggilan Pemeriksaan Lanjutan Kejagung
Bos Sritex Masih Tunggu Panggilan Pemeriksaan Lanjutan Kejagung
Nasional
Jatam Minta Pemerintah Juga Setop Tambang di Pulau Gag Raja Ampat
Jatam Minta Pemerintah Juga Setop Tambang di Pulau Gag Raja Ampat
Nasional
Hampir 12 Jam Bos Sritex Diperiksa Kejagung Soal Korupsi Pemberian Kredit
Hampir 12 Jam Bos Sritex Diperiksa Kejagung Soal Korupsi Pemberian Kredit
Nasional
Pengamat: Polisi yang Lecehkan Korban Pemerkosaan di NTT Tak Cukup Diperiksa Etik
Pengamat: Polisi yang Lecehkan Korban Pemerkosaan di NTT Tak Cukup Diperiksa Etik
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau