Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi di Sidang, Lukas Enembe Kerap Jawab Tak Tahu Saat Dicecar Jaksa

Kompas.com - 16/05/2023, 20:16 WIB
Irfan Kamil,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe kerap menjawab tidak tahu saat menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu terjadi ketika Lukas Enembe dihadirkan Jaksa KPK menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap yang menjerat Direktur PT Tabi Bangun Papua Rijatono Lakka.

Diketahui, Rijatono Lakka didakwa telah memberikan suap ke Lukas Enembe sebesar Rp 35.429.555.850 atau Rp 35,4 miliar.

"Pak kami langsung saja, ini di persidangan kemarin, (ada saksi) atas nama Fredrick Bane, saudara kenal dengan Fredrick Bane Pak?" tanya Jaksa KPK dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Lukas Enembe Bantah Penyuapnya Jadi Tim Sukses di Pilkada Papua 2018

Fredrick Bane merupakan Direktur PT Tabi Bangun Papua yang menjadi perantara transaksi antara Lukas Enembe dengan Rijatono Laka.

"Saya tidak kenal," kata Lukas Enembe.

"Tidak kenal, baik. Apakah saudara mengetahui, Pak Tono melalui Fredrick pernah mentransfer ke rekening saudara?" tanya Jaksa kemudian.

"Saya tidak tahu juga," jawab Lukas Enembe.

"Saudara tidak tahu?" kata Jaksa menegaskan.

"Tidak tahu," ujar Gubernur nonaktif Papua itu.

Atas jawaban tersebut, Jaksa kemudian menggali aset milik Lukas Enembe, seperti rumah dan beberapa usaha milik Gubernur nonaktif Papua itu.

Baca juga: Lukas Enembe Klaim Tak Punya Aset sampai Rp 200 Miliar

Dari beberapa aset yang ditanyakan Jaksa, Lukas Enembe hanya mengakui kepemilikan rumah yang terletak di Jalan Santarosa dan di daerah Koya.

Sementara itu, aset seperti Butik yang ditanyakan Jaksa KPK dibantah oleh Lukas Enembe.

"Apakah saudara juga punya butik di Jalan Santarosa?" tanya Jaksa.

"Tidak tahu," kata Lukas Enembe.

Halaman:


Terkini Lainnya
Nama Calon Dubes RI di AS Sudah Dikantongi, Ada Diplomat dan Politikus
Nama Calon Dubes RI di AS Sudah Dikantongi, Ada Diplomat dan Politikus
Nasional
Dasco Sebut Pemerintah Sudah Siapkan Nama Calon Dubes AS, Tinggal Diajukan ke DPR
Dasco Sebut Pemerintah Sudah Siapkan Nama Calon Dubes AS, Tinggal Diajukan ke DPR
Nasional
Curhat Petani Kopi ke Gibran soal Harga Pupuk: Kalau Bisa Diturunkan Lagi, Pak, Berat Sekali...
Curhat Petani Kopi ke Gibran soal Harga Pupuk: Kalau Bisa Diturunkan Lagi, Pak, Berat Sekali...
Nasional
Bahlil Wakili Prabowo Buka Forum Geopolitik Dunia yang Digelar Lemhannas
Bahlil Wakili Prabowo Buka Forum Geopolitik Dunia yang Digelar Lemhannas
Nasional
Puan Tugaskan Dasco Rapat dengan Pemerintah, Cari Solusi Pulau Enggano Terisolasi
Puan Tugaskan Dasco Rapat dengan Pemerintah, Cari Solusi Pulau Enggano Terisolasi
Nasional
Puan Imbau Negara Lain Tak Perkeruh Konflik Iran-Israel
Puan Imbau Negara Lain Tak Perkeruh Konflik Iran-Israel
Nasional
Puan: Pelaksanaan Haji 2025, Banyak Hal yang Harus Dievaluasi
Puan: Pelaksanaan Haji 2025, Banyak Hal yang Harus Dievaluasi
Nasional
Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel terhadap Rupiah dan Subsidi BBM
Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel terhadap Rupiah dan Subsidi BBM
Nasional
Panen dan Cicipi Kopi Bondowoso, Gibran: Kopinya Kelas Dunia
Panen dan Cicipi Kopi Bondowoso, Gibran: Kopinya Kelas Dunia
Nasional
Dua Kali Politikus Gerindra Anwar Sadad Mangkir Panggilan KPK
Dua Kali Politikus Gerindra Anwar Sadad Mangkir Panggilan KPK
Nasional
Sikap Irit Bicara Nadiem Makarim dan Rapat Mencurigakan soal Chromebook yang Terendus Kejagung
Sikap Irit Bicara Nadiem Makarim dan Rapat Mencurigakan soal Chromebook yang Terendus Kejagung
Nasional
Pimpinan DPR Segera Rapat Pembahasan Surat Pemakzulan Gibran: Mungkin Besok, atau Pekan Depan
Pimpinan DPR Segera Rapat Pembahasan Surat Pemakzulan Gibran: Mungkin Besok, atau Pekan Depan
Nasional
Puan Mengaku Belum Baca Surat Pemakzulan Gibran: Masih di Tata Usaha
Puan Mengaku Belum Baca Surat Pemakzulan Gibran: Masih di Tata Usaha
Nasional
Sambut Harganas, BKKBN Targetkan 1 Juta Akseptor dalam Pelayanan KB Serentak se-Indonesia
Sambut Harganas, BKKBN Targetkan 1 Juta Akseptor dalam Pelayanan KB Serentak se-Indonesia
Nasional
Kata KPK soal Panggil Eks Menag Yaqut Cholil Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji
Kata KPK soal Panggil Eks Menag Yaqut Cholil Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Umumkan Iran-Israel Akan Gencatan Senjata Usai Pangkalan AS Diserang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau