Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VIII Setujui 8.000 Kuota Haji Tambahan, Minta Prioritas bagi Lansia

Kompas.com - 17/05/2023, 19:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VIII DPR menyetujui tambahan 8.000 kuota haji reguler pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 Hijriah atau 2023 Masehi.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi pada penutupan rapat kerja (raker) dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Rabu (17/5/2023).

"Komisi VIII DPR RI menyetujui dan telah memperoleh penjelasan dari Menteri Agama RI mengenai persiapan penyelenggaraan ibadah haji dan adanya tambahan kuota haji reguler tahun 1444 H/2023 M berdasarkan e-Hajj pemerintah Arab Saudi sebanyak 8.000 jemaah," kata Ashabul dalam rapat.

Baca juga: Dapat 8.000 Kuota Haji Tambahan, Menag Pertimbangkan untuk Pendamping Lansia

Komisi VIII meminta Kementerian Agama (Kemenag) mengupayakan agar tambahan kuota tersebut dialokasikan kepada jemaah lansia serta para pendampingnya.

Hal ini sebagaimana kesimpulan nomor 3c yang bertuliskan, "Agar tambahan kuota haji dialokasikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan mengutamakan jemaah haji dan pendamping lansia".

Menanggapi hal ini, Menag Yaqut mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan kuota tambahan yang diprioritaskan bagi jemaah lansia. Kendati begitu, menurutnya, usaha tersebut butuh waktu untuk merealisasikannya.

"Jadi, kita ini tinggal terima, kalau kurang tinggal minta begitu," ucap Yaqut.

Baca juga: Menag Sebut Indonesia Dapat Tambahan Kuota Haji 8.000 Jemaah

"Nah proses minta ini memang perlu waktu dan perlu effort lah kira-kira gitu. Jadi kita tidak bisa menentukan berapa jumlah petugas kita, itu kita tidak bisa menentukan, karena kira-kira, suka-suka mereka lah kira-kira gitu," tambah dia.

Sebelumnya, Menag Yaqut mengusulkan agar kuota tambahan haji itu diberikan kepada daftar tunggu jemaah haji berikutnya.

"Sebanyak 8.000 kuota tambahan jemaah haji reguler akan diperuntukkan bagi jemaah haji daftar tunggu nomor urut berikutnya," ucap Yaqut.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Pilkada Diusulkan Dibiayai APBN Agar Keuangan Daerah Tidak Tertatih-tatih
Pilkada Diusulkan Dibiayai APBN Agar Keuangan Daerah Tidak Tertatih-tatih
Nasional
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bekasi: Pergerakan Sesar Naik Busur Belakang Jabar
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bekasi: Pergerakan Sesar Naik Busur Belakang Jabar
Nasional
Komisi VIII Bakal Izinkan Pemerintah Bayar Masyair Pakai Dana BPKH
Komisi VIII Bakal Izinkan Pemerintah Bayar Masyair Pakai Dana BPKH
Nasional
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Ekonomi Masyarakat
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Ekonomi Masyarakat
Nasional
Wakil Ketua Baleg Usul Pileg dan Pilpres Kembali Dipisah agar Lebih Ideal
Wakil Ketua Baleg Usul Pileg dan Pilpres Kembali Dipisah agar Lebih Ideal
Nasional
Prabowo Rapat Maraton di Hambalang: Bahas Perkebunan, Ekonomi, dan Tambang
Prabowo Rapat Maraton di Hambalang: Bahas Perkebunan, Ekonomi, dan Tambang
Nasional
Gempa Bekasi, BNPB: Belum Ada Laporan Kerusakan dan Korban Jiwa
Gempa Bekasi, BNPB: Belum Ada Laporan Kerusakan dan Korban Jiwa
Nasional
Kisah Fatimah Menjahit Kembali Mimpi Jadi Dokter Usai Sempat Putus Sekolah
Kisah Fatimah Menjahit Kembali Mimpi Jadi Dokter Usai Sempat Putus Sekolah
Nasional
Usai Gempa Bekasi, Kepala BNPB Perintakan Jajaran Cek Kondisi ke Lapangan
Usai Gempa Bekasi, Kepala BNPB Perintakan Jajaran Cek Kondisi ke Lapangan
Nasional
Terjadi Gempa Susulan Bermagnitudo 2,1 di Bekasi, Selang 41 Menit dari Gempa Pertama
Terjadi Gempa Susulan Bermagnitudo 2,1 di Bekasi, Selang 41 Menit dari Gempa Pertama
Nasional
Kemenaker: Jejak Digital adalah Reputasi, Mahasiswa Baru Harus Bijak di Media Sosial
Kemenaker: Jejak Digital adalah Reputasi, Mahasiswa Baru Harus Bijak di Media Sosial
Nasional
Seorang WNI Ditemukan Meninggal dengan Luka Tembak Usai Berburu di Hutan Timor Leste
Seorang WNI Ditemukan Meninggal dengan Luka Tembak Usai Berburu di Hutan Timor Leste
Nasional
Festival Pacu Jalur, Pemerintah Akan Tingkatkan SDM dan Fasilitas Umum di Kuansing Riau
Festival Pacu Jalur, Pemerintah Akan Tingkatkan SDM dan Fasilitas Umum di Kuansing Riau
Nasional
KPK Ungkap Alasan Panggil Lisa Mariana Terkait Kasus Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
KPK Ungkap Alasan Panggil Lisa Mariana Terkait Kasus Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
Nasional
Profil Laksda Krisno Utomo, Sosok yang Dimutasi Jadi Pangkoarmada III
Profil Laksda Krisno Utomo, Sosok yang Dimutasi Jadi Pangkoarmada III
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kasus Dugaan Korupsi Bansos, KPK Cegah Kakak Hary Tanoe ke Luar Negeri
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau