Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Sebut Cawe-cawe Jokowi Bukan Berarti Beri Dukungan ke Capres Tertentu

Kompas.com - 30/05/2023, 18:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

9

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan bahwa cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan berarti memberikan dukungan kepada salah satu pihak calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) pada pemilu nanti.

"Cawe-cawe kan bukan cawe-cawe untuk memberikan dukungan kepada siapa, tapi untuk menciptakan iklim demokrasi berjalan lebih baik dan tidak melanggar peraturan apa pun," kata Pramono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Tujuh Kali Cawe-cawe Keluar dari Mulut Jokowi

Dia membantah bahwa cawe-cawe yang dilakukan Jokowi adalah mendukung atau meng-endorse tokoh tertentu dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Enggak. Enggak. Presiden enggak akan meng-endorse," tambahnya.

Pramono mengatakan, cawe-cawe yang dilakukan Jokowi justru bermakna positif. Dari pernyataan cawe-cawe itu, Pramono mengatakan, Jokowi ingin Pemilu 2024 berjalan jujur, aman dan transparan.

"Ya jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden kebetulan secara langsung di depan pemimpin redaksi beliau menyampaikan cawe-cawe untuk hal yang positif artinya pelaksanaan pemilunya berlangsung transparan, terbuka," ujar dia.

Baca juga: Jokowi Akui Cawe-cawe untuk Pilpres 2024, Anies: Kami Harap Itu Tidak Benar

Selain itu, Pramono juga membantah bahwa cawe-cawe Jokowi diartikan sebagai Kepala Negara akan ikut campur dalam hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurutnya, Jokowi justru ingin pemilu berlangsung adil dan program-program ke depan bisa berlangsung dengan baik, salah satunya Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Bukan cawe-cawe kemudian untuk memengaruhi hasil pemilu. Sama sekali enggak. Cawe-cawe itu menciptakan pemilunya berlangsung dengan baik, dan apa yang menjadi keinginan beliau untuk hilirisasi tetap berlanjut," tutur Pramono.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pemimpin redaksi (pemred) mengungkapkan bahwa Jokowi mengaku bakal ikut campur atau cawe-cawe dalam Pemilu 2024 demi kepentingan bangsa dan negara.

Hal ini disampaikan oleh para pemred seusai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/5/2023) sore kemarin.

"Untuk kepentingan negara, tadi Presiden bilang cawe-cawe. Cawe-cawe untuk kepentingan negara," kata Pemred Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, seusai peetemuan, dikutip dari Kompas.id.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan bahwa Indonesia hanya diberi kesempatan satu kali untuk menjadi negara maju, yakni dalam kurun waktu 13 tahun ke depan, dan hal itu sangat ditentukan oleh kepemimpinan nasional ke depan.

"Republik Indonesia hanya diberi waktu 13 tahun ke depan. Kalau bisa melompat, bisa jadi negara maju," kata Sutta, mengutip pernyataan Jokowi.

Baca juga: Demokrat Minta Jokowi Fokus Selesaikan Pekerjaan Rumah, Ketimbang Cawe-cawe Pilpres 2024

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyatakan, cawe-cawe Presiden dilakukan untuk kepentingan pemilu yang demokratis.

Halaman:
9
Komentar
nyatanya??? kompas kempes
Baca tentang


Terkini Lainnya
Kejagung Tetapkan Iwan Kurniawan Lukminto Tersangka Baru Kasus Sritex
Kejagung Tetapkan Iwan Kurniawan Lukminto Tersangka Baru Kasus Sritex
Nasional
Sengketa Royalti, Menkum: Jangan Sampai Dibawa ke Pidana, Harus Mediasi
Sengketa Royalti, Menkum: Jangan Sampai Dibawa ke Pidana, Harus Mediasi
Nasional
Respons Kemendagri Usai Bupati Pati Didorong Dimakzulkan karena Picu Kerusuhan
Respons Kemendagri Usai Bupati Pati Didorong Dimakzulkan karena Picu Kerusuhan
Nasional
Menkum: Saya Tak Akan Tanda Tangani Besaran Tarif Royalti dan Jenisnya jika...
Menkum: Saya Tak Akan Tanda Tangani Besaran Tarif Royalti dan Jenisnya jika...
Nasional
Hakim MK Sebut Permohonan Hasto Persempit Norma Pasal 21 UU Tipikor
Hakim MK Sebut Permohonan Hasto Persempit Norma Pasal 21 UU Tipikor
Nasional
Mendagri dan Menteri PKP Pantau Program Pembangunan Rumah di Papua Pegunungan
Mendagri dan Menteri PKP Pantau Program Pembangunan Rumah di Papua Pegunungan
Nasional
Istana Harap Megawati, SBY, Jokowi Hadir HUT Ke-80 RI di Istana
Istana Harap Megawati, SBY, Jokowi Hadir HUT Ke-80 RI di Istana
Nasional
Peringati HUT Ke-80 RI, PTFI Periksa Mata Gratis untuk 1.043 Pelajar SMP di Nabire
Peringati HUT Ke-80 RI, PTFI Periksa Mata Gratis untuk 1.043 Pelajar SMP di Nabire
Nasional
Sidang Tahunan 2025, MPR Undang 1.251 Tamu dan Siapkan Tempat Nobar
Sidang Tahunan 2025, MPR Undang 1.251 Tamu dan Siapkan Tempat Nobar
Nasional
Bupati Pati Didemo, Gerindra Lakukan Pembinaan
Bupati Pati Didemo, Gerindra Lakukan Pembinaan
Nasional
Bupati yang Pernah Dimakzulkan: Aceng Fikri dari Garut
Bupati yang Pernah Dimakzulkan: Aceng Fikri dari Garut
Nasional
Menkum: Royalti itu dari Kita, untuk Kita dan oleh Kita
Menkum: Royalti itu dari Kita, untuk Kita dan oleh Kita
Nasional
Prabowo Belum Monitor Dirut PT Agrinas Mundur karena Birokrasi Rumit, Istana: Konsentrasi HUT
Prabowo Belum Monitor Dirut PT Agrinas Mundur karena Birokrasi Rumit, Istana: Konsentrasi HUT
Nasional
Istana Harap Demo di Pati Segera Selesai, Jangan Ganggu Ekonomi
Istana Harap Demo di Pati Segera Selesai, Jangan Ganggu Ekonomi
Nasional
Fraksi Gerindra Klaim Sudah Tegur Bupati Pati, Suruh Minta Maaf dan Batalkan Kenaikan PBB
Fraksi Gerindra Klaim Sudah Tegur Bupati Pati, Suruh Minta Maaf dan Batalkan Kenaikan PBB
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau