Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut PKS Ingin Jadi Kader, Sandiaga Klaim Masih Konsultasi dengan Kiai

Kompas.com - 31/05/2023, 18:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku belum bisa memutuskan apakah akan bergabung menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sandi akan memutuskan bakal ke partai politik mana dalam beberapa minggu ke depan.

"Teman-teman (wartawan) pasti akan diberikan kesempatan pertama untuk mendengar nanti setelah keputusannya saya diskusikan dan saya pertimbangkan," kata Sandi ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Sandi menyampaikan itu menanggapi pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman yang mengeklaim bahwa mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menunjukkan keinginan bergabung menjadi kader.

Baca juga: PKS Sebut Sandiaga Tak Masuk Kandidat Cawapres Anies

Sandi mengaku kini sedang fokus melakukan diskusi dengan sejumlah tokoh di antaranya pemuka agama dan tokoh masyarakat.

Diskusi itu, kata Sandi, harus dilakukan sebelum akhirnya memutuskan akan berlabuh ke partai politik yang dipilih. Diketahui, selain PKS, Sandi juga dikabarkan tengah menjalin komunikasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Tentunya untuk langkah-langkah ke depan dan tentunya berkonsultasi dengan para kiai, dengan para ulama, tokoh masyarakat agar bisa mencapai tujuan bersama demi capaian Indonesia emas ke depannya," imbuh dia.

Baca juga: Sandiaga Uno Tak Goda PKS Keluar dari Koalisi Perubahan, Sohibul: Justru Ingin Jadi Kader

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menilai PKS memiliki kontribusi dalam membangun bangsa.

Ia juga memuji PKS sebagai alat perjuangannya tujuh tahun ke belakang. Hal ini dalam konteks Sandi yang diusung PKS dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Dalam masa-masa ke depan ini penuh dengan penjajakan dan juga pembicaraan dalam menyamakan persepsi terutama dalam bagaimana membangun Indonesia ke depan," ujar Sandi.

"Seperti kita ketahui PKS ini adalah aset bangsa," tambahnya.

Baca juga: Sandiaga Berencana Ajak Timnas Argentina Kunjungi Destinasi Wisata Prioritas di Indonesia

Sebelumnya diberitakan, Sohibul Iman mengungkap tak ada ajakan dari Sandiaga Uno untuk keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Sebaliknya, ia mengklaim Sandiaga menunjukan keinginannya untuk bergabung dengan PKS.

"Sebetulnya, justru yang lebih jauh, Pak Sandi itu menunjukan keinginan jadi kader PKS,” ucap Sohibul di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).

Ia pun enggan menjawab kemungkinan posisi Sandiaga dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jika ia bergabung menjadi kader PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
dulu isunya ke ppp skrg pks, hahaha. lama2 org jijik jg sama sandi, apalagi kalo dekat dg pks paling uang habis banyak


Terkini Lainnya
KPK Fokus Dalami Dugaan Korupsi Dana CSR BI dari Anggota DPR Satori dan Heri Gunawan
KPK Fokus Dalami Dugaan Korupsi Dana CSR BI dari Anggota DPR Satori dan Heri Gunawan
Nasional
Airlangga Terbang dari Brasil ke AS, Akan Negosiasi Tarif Impor Trump
Airlangga Terbang dari Brasil ke AS, Akan Negosiasi Tarif Impor Trump
Nasional
Nasdem: Jangan Kemudian MK Membuat Undang-Undang Dasar Baru
Nasdem: Jangan Kemudian MK Membuat Undang-Undang Dasar Baru
Nasional
Hakim soal Jaksa Azam Peras Korban Investasi: Merusak Kepercayaan Publik
Hakim soal Jaksa Azam Peras Korban Investasi: Merusak Kepercayaan Publik
Nasional
Usai Panen Tebu, Gibran Akui Butuh Alat Modern untuk Tingkatkan Produksi
Usai Panen Tebu, Gibran Akui Butuh Alat Modern untuk Tingkatkan Produksi
Nasional
Gibran Singgung Dipecat dari Partai, PDI-P: Itu Masa Lalu, Apa Lagi Mau Diurus?
Gibran Singgung Dipecat dari Partai, PDI-P: Itu Masa Lalu, Apa Lagi Mau Diurus?
Nasional
Diusulkan Jadi Kementerian, BP Haji Sambut Baik dan Nantikan RUU Haji
Diusulkan Jadi Kementerian, BP Haji Sambut Baik dan Nantikan RUU Haji
Nasional
Pusing DPR soal Masa Jabatan DPRD Imbas Pemilu Nasional-Daerah Dipisah
Pusing DPR soal Masa Jabatan DPRD Imbas Pemilu Nasional-Daerah Dipisah
Nasional
Pemerintah Lanjutkan Negosiasi Tarif dengan AS, Tim Sudah Tiba di DC
Pemerintah Lanjutkan Negosiasi Tarif dengan AS, Tim Sudah Tiba di DC
Nasional
Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi
Trump Umumkan Tarif 32 Persen, Istana Yakin Masih Ada Peluang Negosiasi
Nasional
Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Jaksa Azam Divonis 7 Tahun Penjara
Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Jaksa Azam Divonis 7 Tahun Penjara
Nasional
Golkar Tolak Usul Wapres Ditunjuk Presiden: Konstitusi Bilang Dipilih Rakyat
Golkar Tolak Usul Wapres Ditunjuk Presiden: Konstitusi Bilang Dipilih Rakyat
Nasional
KPK Panggil 7 Saksi Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Pemkab Lamongan
KPK Panggil 7 Saksi Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung Pemkab Lamongan
Nasional
Wapres Gibran Minta Masalah Pupuk, Harga, hingga Mafia Tebu Diselesaikan
Wapres Gibran Minta Masalah Pupuk, Harga, hingga Mafia Tebu Diselesaikan
Nasional
Pemerintah Didorong Lobi Lagi Donald Trump soal Tarif Impor AS 32 Persen
Pemerintah Didorong Lobi Lagi Donald Trump soal Tarif Impor AS 32 Persen
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau