Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Kabar Retaknya Hubungan Jokowi dan Megawati, Sekjen PDI-P: Sangat Baik, Bagai Ibu dan Anak

Kompas.com - 04/06/2023, 19:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

5

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto turut membantah adanya kabar yang menyebut hubungan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan retak.

Hasto justru mengungkit kembali pernyataan Jokowi yang menganggap hubungannya dengan Megawati bagaikan anak dan ibu.

Hal ini, menurut Hasto, menandakan bahwa hubungan Jokowi dan Megawati sangat baik, tak seperti yang diberitakan surat kabar Singapura The Straits Times.

Adapun The Straits Times mengabarkan hubungan dua tokoh PDI-P tersebut mengalami keretakan.

Baca juga: Ganjar: Bu Mega dan Pak Jokowi Bawa Pemikiran Politik Bung Karno

"Dalam praktek selama ini hubungannya sangat baik. Bahkan, Presiden Jokowi berulang kali menyampaikan, 'hubungan saya dengan Ibu Mega itu sudah seperti seorang ibu dan anak," kata Hasto ditemui di Basket Hall Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Hasto juga menyoroti bagaimana media tersebut menggunakan narasumber berita yang tak disebutkan namanya.

Menurut dia, hal itu justru menandakan adanya kepentingan politik tertentu yang hendak dibawa politisi tersebut.

"Pasti itu dari orang-orang, perorang, dan memang punya kepentingan-kepentingan politik tersendiri," ujarnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Bu Mega Guru Politik Saya, Pak Jokowi Mentor Pemerintahan Saya...

Politisi asal Yogyakarta ini menambahkan, hubungan yang baik itu bahkan dialami pula oleh putra-putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Kedua putra Jokowi itu, kata Hasto, merasa nyaman berada di PDI-P.

"Kami all out, misalnya terkait dengan berbagai persoalan pemerintahan yang berdiri di depan, dalam membela Presiden Jokowi, (Wapres) Maruf Amin. Itu adalah PDI Perjuangan," tegas Hasto.

Sebelumnya diberitakan, hubungan antara Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi akhir-akhir ini menjadi sorotan.

Terbaru, surat kabar terkemuka Singapura The Straits Times menerbitkan berita pada Kamis (1/6/2023) sore mengenai memburuknya hubungan kedua politisi PDI-P itu.

Baca juga: Ganjar Tepis Isu Retaknya Hubungan Jokowi dan Megawati: Kita Kompak dan Solid!

Isu keretakan ini dilaporkan disebabkan karena deklarasi pencapresan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo oleh PDI-P pada 21 April lalu.

Dalam laporan The Straits Times, ada politisi senior PDI-P yang menolak disebutkan namanya menyampaikan bahwa Jokowi sangat kecewa karena hampir tidak dilibatkan oleh Megawati dalam keputusan pemilihan Ganjar sebagai capres.

Jokowi disebutkan sangat terkejut tidak menyangka deklarasi pencapresan Ganjar dilakukan pada 21 April.

Sumber kedua, seorang politisi yang berbicara kepada The Straits Times dengan syarat anonim, menyampaikan kedongkolan Jokowi semakin meninggi setelah dua nama yang disodorkannya sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar ditanggapi dengan dingin oleh Megawati.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

5
Komentar
namanya kader partai ditugaskan untuk mengurus rakyat indonesia kalau benci partai jangan dirikan gitu aja kok repot


Terkini Lainnya
Panjat Pinang di Atas Air Kalimalang, BPBD dan Damkar Siaga
Panjat Pinang di Atas Air Kalimalang, BPBD dan Damkar Siaga
Nasional
Indonesia Kecam Keras Rencana Netanyahu soal Israel Raya
Indonesia Kecam Keras Rencana Netanyahu soal Israel Raya
Nasional
KPK Ungkap Ada Komitmen “Fee” hingga 7.000 Dollar AS dalam Kasus Kuota Haji
KPK Ungkap Ada Komitmen “Fee” hingga 7.000 Dollar AS dalam Kasus Kuota Haji
Nasional
Iwan Kurniawan Bantah Terlibat di Kasus Sritex, Kejagung: Nanti Diungkap di Persidangan
Iwan Kurniawan Bantah Terlibat di Kasus Sritex, Kejagung: Nanti Diungkap di Persidangan
Nasional
Ibu Asal Surabaya Nekat Cari Kerja di Malaysia Tanpa Paspor, Menteri Karding: Waduh, Gawat!
Ibu Asal Surabaya Nekat Cari Kerja di Malaysia Tanpa Paspor, Menteri Karding: Waduh, Gawat!
Nasional
Bupati Pati Sudewo Kembalikan Uang Kasus Korupsi DJKA, KPK: Tak Hapus Unsur Pidananya
Bupati Pati Sudewo Kembalikan Uang Kasus Korupsi DJKA, KPK: Tak Hapus Unsur Pidananya
Nasional
PDI-P Sudah Komunikasi dengan Kemenkum soal Pendaftaran Pengurus 2025-2030
PDI-P Sudah Komunikasi dengan Kemenkum soal Pendaftaran Pengurus 2025-2030
Nasional
Kasus Dokter Syahpri di RSUD Sekayu, Menkes: Kalau Tidak Puas, Tidak Gunakan Kekerasan
Kasus Dokter Syahpri di RSUD Sekayu, Menkes: Kalau Tidak Puas, Tidak Gunakan Kekerasan
Nasional
MK Tolak Gugatan Pensiunan Pegawai Kemenlu soal Gaji Pokok yang Belum Dibayar
MK Tolak Gugatan Pensiunan Pegawai Kemenlu soal Gaji Pokok yang Belum Dibayar
Nasional
Kemenkes Beri Hadiah Rp 50 Juta untuk Puskesmas Penemu Kusta Terbanyak di Tangerang
Kemenkes Beri Hadiah Rp 50 Juta untuk Puskesmas Penemu Kusta Terbanyak di Tangerang
Nasional
Alasan Silfester Matutina Belum Dieksekusi: Sempat Hilang hingga Pandemi Covid-19
Alasan Silfester Matutina Belum Dieksekusi: Sempat Hilang hingga Pandemi Covid-19
Nasional
Hasto 'Hattrick' Jadi Sekjen PDI-P, Ganjar: Ada Turbulensi Politik, Seluruh Partai Paham
Hasto "Hattrick" Jadi Sekjen PDI-P, Ganjar: Ada Turbulensi Politik, Seluruh Partai Paham
Nasional
KPK Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Tambang di Lombok
KPK Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Tambang di Lombok
Nasional
Menkes Tak Akan Toleransi Aksi Kekerasan Terhadap Tenaga Medis
Menkes Tak Akan Toleransi Aksi Kekerasan Terhadap Tenaga Medis
Nasional
Kronologi Suap Dirut Inhutani V yang Kena OTT KPK, Minta Dibelikan Mobil Baru ke Swasta
Kronologi Suap Dirut Inhutani V yang Kena OTT KPK, Minta Dibelikan Mobil Baru ke Swasta
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau