Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Singapura, Jokowi Bertolak ke Malaysia untuk Bertemu PM Anwar Ibrahim

Kompas.com - 07/06/2023, 23:18 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selepas melakukan kunjungan kerja di Singapura, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bertolak menuju Kuala Lumpur, Malaysia, pada Rabu (7/6/2023).

Keduanya berangkat dari Bandara Internasional Changi, dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang lepas landas sekitar pukul 14.42 waktu setempat.

Dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, tampak melepas keberangkatan Presiden dan Ibu Iriana yakni Kepala Protokol Negara Singapura Chia Wei Wen, Deputi Dirjen ASEAN Singapura Karen Ong, Dubes Singapura untuk RI Kwok Fook Seng dan istri, Dubes RI untuk Singapura Suryo Pratomo dan istri, serta Atase Pertahanan RI Singapura Kolonel Pnb. Achmad Zailani dan istri.

Rombongan Presiden kemudian mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar pukul 15.40 waktu setempat.

Baca juga: Prabowo Temui Anwar Ibrahim di Sela Kegiatan LIMA, Bahas Hubungan Bilateral

Di ruang VIP Bunga Raya Bandara Internasional Kuala Lumpur, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Seri Diraja Zambry Abdul Kadir beserta istri, Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono dan istri, Atase Pertahanan RI di Malaysia Kolonel Kav. Guruh Prabowo Wirajati dan istri, serta Kuasa Usaha Ad Interim Malaysia untuk Indonesia Adlan Mohd Shaffieq.

Sementara itu, sejumlah menteri turut dalam penerbangan bersama Presiden Jokowi dari Singapura yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Kepala Negara dan Ibu Negara kemudian menuju hotel tempat bermalam selama kunjungan kerja di Malaysia.

Kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di hotel diiringi hadrah yang dibawakan oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Malaysia.

Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Dikritik Boros karena Open House di 5 Negara Bagian

Di depan hotel, Presiden disambut oleh Wakil Dubes RI untuk Malaysia Rossy Verona dan suami.

Di dalam hotel, Presiden dan Ibu Iriana juga disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan sejumlah pejabat dan staf KBRI Kuala Lumpur.

Adapun kunjungan Jokowi ke Malaysia kali ini adalah untuk memenuhi undangan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim.

Baca juga: Hadirkan Data Center di Indonesia, Anaplan Dorong Perencanaan Bisnis Real-Time

Hal itu diungkapkannya dalam keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu pagi.

"Selama di Malaysia saya akan lakukan pertemuan dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim dan juga Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah," papar Jokowi.

Presiden juga menjelaskan bahwa kunjungannya ke Malaysia akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa perundingan penting yang sudah berjalan bertahun-tahun dan belum selesai, antara lain soal perbatasan dan perlidungan pekerja migran Indonesia (PMI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Hadirkan Data Center di Indonesia, Anaplan Dorong Perencanaan Bisnis Real-Time
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Jenis-jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android biar Memori Tidak Cepat Penuh
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Kumbara Minta Pulang dari Rusia, TNI AL Tak Mau Ikut Campur
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Duka Saut Situmorang, Jatuh di Pelukan Anies, Usai Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Bui
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Cerita Penerima Adhi Makayasa, Sempat Gagal Masuk Akmil Berujung Jadi Lulusan Terbaik Akpol
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta: Dulu Gabung Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kini Menangis Minta Pulang
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eks Marinir Satria Arta Minta Pulang, Negara Diminta Jangan Abaikan Hukum karena Kasihan
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mahfud Sebut Vonis Hakim untuk Tom Lembong Salah karena Tak Ada Mens Rea
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

PSI Umumkan Kaesang Jadi Ketum Terpilih
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Uang Miliaran Hasil Menyanyi Ludes Tinggal Rp 10.000, Farel Prayoga: Akibat Orangtua Enggak Bijak Mengelolanya
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pertama Kali Dengar Suara Ibu Kandung Setelah 14 Tahun, Farel Prayoga: Ibuku Nyebut Aku Langgeng
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Menolak Uang Denda Guru Madin Demak yang Dikembalikan, Zuhdi: Saya Ikhlas
api-2 . POPULAR-INDEX


Terkini Lainnya
Perkuat Jaringan Tol Jogja-Solo-NYIA Kulonprogo, Jasa Marga Kini Kendalikan Penuh PT JMJ
Perkuat Jaringan Tol Jogja-Solo-NYIA Kulonprogo, Jasa Marga Kini Kendalikan Penuh PT JMJ
Nasional
Saat ASDP Diminta 'Lebih Rapi', Usai 'Setoran' Emas untuk Pejabat BUMN Terendus KPK
Saat ASDP Diminta "Lebih Rapi", Usai "Setoran" Emas untuk Pejabat BUMN Terendus KPK
Nasional
MUI Sebut Mengoplos Beras Dosa Besar, Harta yang Dihasilkan Haram
MUI Sebut Mengoplos Beras Dosa Besar, Harta yang Dihasilkan Haram
Nasional
Beri Emas untuk Deputi Kementerian BUMN, Eks Dirut ASDP: Faktor Kemanusiaan
Beri Emas untuk Deputi Kementerian BUMN, Eks Dirut ASDP: Faktor Kemanusiaan
Nasional
Puan Minta Pemerintah Jamin Perlindungan Data Pribadi Warga Saat Bertukar dengan AS
Puan Minta Pemerintah Jamin Perlindungan Data Pribadi Warga Saat Bertukar dengan AS
Nasional
Gibran: PLTSa Tidak Gampang, Sampah Harus Disortir dari Rumah
Gibran: PLTSa Tidak Gampang, Sampah Harus Disortir dari Rumah
Nasional
KPK Bakal Tindaklanjuti Pemberian Emas ASDP ke Pejabat Kementerian BUMN
KPK Bakal Tindaklanjuti Pemberian Emas ASDP ke Pejabat Kementerian BUMN
Nasional
Sambut Hari Anak Nasional 2025, Pemkot Surabaya Gelar Pertemuan Pagi Ceria Serentak
Sambut Hari Anak Nasional 2025, Pemkot Surabaya Gelar Pertemuan Pagi Ceria Serentak
BrandzView
Pimpinan DPR Terima Hasil Kajian Komisi III Soal Pemisahan Pemilu, Segera Dibahas
Pimpinan DPR Terima Hasil Kajian Komisi III Soal Pemisahan Pemilu, Segera Dibahas
Nasional
Puan Tak Buru-buru Bahas RUU PPRT, Agar Tak Ada yang Dirugikan
Puan Tak Buru-buru Bahas RUU PPRT, Agar Tak Ada yang Dirugikan
Nasional
Puan Bakal Cek IKN Sebelum Restui Usulan Perubahan Status Bandara
Puan Bakal Cek IKN Sebelum Restui Usulan Perubahan Status Bandara
Nasional
KPK Segera Umumkan Tersangka Kasus Dana CSR BI, Janji Tak Lewat Agustus
KPK Segera Umumkan Tersangka Kasus Dana CSR BI, Janji Tak Lewat Agustus
Nasional
10 RUU Kabupaten/Kota Jadi UU, Mendagri: Perkuat Kepastian Hukum dan Tata Wilayah
10 RUU Kabupaten/Kota Jadi UU, Mendagri: Perkuat Kepastian Hukum dan Tata Wilayah
Nasional
Bila Data Pribadi Ditransfer ke AS, Warga RI Dikhawatirkan Diawasi Massal
Bila Data Pribadi Ditransfer ke AS, Warga RI Dikhawatirkan Diawasi Massal
Nasional
Elsam Minta Pemerintah Evaluasi Kesepakatan dengan AS: Rugikan Hak Privasi Warga Negara
Elsam Minta Pemerintah Evaluasi Kesepakatan dengan AS: Rugikan Hak Privasi Warga Negara
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau