Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Akui Ia Diajak Bicara Terakhir soal Sosok Cawapres

Kompas.com - 10/06/2023, 16:47 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (Capres) yang diusung PDI-P dan PPP, Ganjar Pranowo mengatakan dirinya merupakan orang terakhir yang akan diajak bicara terkait sosok  bakal calon wakil presiden (cawapres) pada 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat dimintai tanggapan mengenai pernyataan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri yang menyebut bisa memilih bakal cawapres Ganjar sendiri.

“Terakhir nanti saya (diajak membahas bakal cawapres),” kata Ganjar saat ditemui awak media di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

Baca juga: Deretan Partai yang Dukung Ganjar Capres 2024, Siapa Saja?

Ganjar mengatakan, saat ini PDI-P masih dalam tahap membangun kerja sama dengan partai politik lain yang akan bersatu dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Jika tahapan tersebut sudah selesai, maka pembahasan kandidat bakal cawapres akan mulai dibicarakan.

PDI-P dan partai lain yang bergabung mengusung Ganjar akan berembuk menentukan pasangan Gubernur Jawa Tengah tersebut.

“Tentu saja Ibu (Mega) sudah menyampaikan, Pak Jokowi kemarin kita ajak bicara,” kata ganjar.

Baca juga: Ganjar Puji Jokowi: Dihina Plonga-plongo, tapi Berhasil Ambil Alih Freeport

Sebelumnya, Megawati menyatakan dirinya bisa dan bebas memilih bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.

Pernyataan itu ia sampaikan di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).

Mega mengaku bosan ditanya sejumlah awak media mengenai sosok bakal cawapres Ganjar. 

Ia juga mempertanyakan alasan pihak lain menunggu dirinya mengumumkan calon pendamping ganjar.

"Kalau saya milih sendiri lalu ada aturan enggak boleh? Sangat boleh, makanya saya dengarkan dulu (nama-nama kandidat cawapres)," tuturnya.

Baca juga: Disebut Cawapres Terkuat Ganjar, Sandiaga Beri Jawaban...

Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani menyatakan pihaknya tidak hanya menjajaki bakal ccawapres Ganjar dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Pernyataan ini Puan sampaikan saat dikonfirmasi mengenai informasi bahwa PDI-P tengah berkomunikasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengenai nama-nama kader yang bisa mendampingi Ganjar.

"Dari semua kalangan," kata Puan saat ditemui awak media di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2023).

Adapun PDI-P resmi mengusung Ganjar sebagai bakal capres pada Mei lalu, beberapa hari menjelang Idul Fitri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Selang beberapa waktu kemudian, PPP merapat ke PDI-P dan memberikan dukungannya ke Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
hanya di indonesia milih cawapres di sakeral2kan, padahal ujung2nya ya pertimbanga duit


Terkini Lainnya
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Nasional
TNI AL Siap Terlibat Produksi Obat Murah di Bawah Kemenhan
TNI AL Siap Terlibat Produksi Obat Murah di Bawah Kemenhan
Nasional
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Nasional
Komitmen Pimpinan Kunci Pelayanan Publik Berdampak
Komitmen Pimpinan Kunci Pelayanan Publik Berdampak
Nasional
Timwas DPR Usul Bentuk Pansus Haji 2025 untuk Evaluasi Menyeluruh
Timwas DPR Usul Bentuk Pansus Haji 2025 untuk Evaluasi Menyeluruh
Nasional
Mahfud MD Curhat Ikut Kena Semprot Buntut MK Putuskan Pemilu Nasional-Daerah Dipisah
Mahfud MD Curhat Ikut Kena Semprot Buntut MK Putuskan Pemilu Nasional-Daerah Dipisah
Nasional
KSAL Tegaskan Eks Marinir Satria Arta Kumbara Sudah Dipecat karena Desersi
KSAL Tegaskan Eks Marinir Satria Arta Kumbara Sudah Dipecat karena Desersi
Nasional
Tb Hasanuddin: Deal Transfer Data Pribadi ke AS Berpotensi Langgar UU
Tb Hasanuddin: Deal Transfer Data Pribadi ke AS Berpotensi Langgar UU
Nasional
Wujudkan 'Zero Fatality' di Tempat Kerja, Pertamina Perkuat Kolaborasi dengan Mitra
Wujudkan "Zero Fatality" di Tempat Kerja, Pertamina Perkuat Kolaborasi dengan Mitra
Nasional
PDI-P Wanti-wanti Pemerintah soal Transfer Data ke AS: Kalau Bocor, Jual Rakyat Namanya
PDI-P Wanti-wanti Pemerintah soal Transfer Data ke AS: Kalau Bocor, Jual Rakyat Namanya
Nasional
Bicara Greenflation, Gibran: Ini Pernah Ramai Saat Debat Pilpres, Ada yang Bingung, Meremehkan
Bicara Greenflation, Gibran: Ini Pernah Ramai Saat Debat Pilpres, Ada yang Bingung, Meremehkan
Nasional
Kejagung Kerahkan Tim Gedung Bundar Jampidsus Selidiki Kasus Beras Oplosan
Kejagung Kerahkan Tim Gedung Bundar Jampidsus Selidiki Kasus Beras Oplosan
Nasional
Pemerintah Bahas Program Nikah Massal untuk WNI di Malaysia
Pemerintah Bahas Program Nikah Massal untuk WNI di Malaysia
Nasional
Arteria Dahlan Digoda Masuk Golkar, tapi Disebut Masih Ragu
Arteria Dahlan Digoda Masuk Golkar, tapi Disebut Masih Ragu
Nasional
Ke Acara Golkar, Arteria Dahlan Dikenalkan sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik
Ke Acara Golkar, Arteria Dahlan Dikenalkan sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau