Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bangsa Ini Butuh Pemimpin yang Konsisten dan Berani Berhadapan dengan Negara Mana Pun

Kompas.com - 20/09/2023, 17:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

5

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan soal kriteria pemimpin masa depan yang dibutuhkan Indonesia.

Salah satunya, pemimpin ke depan harus yang berani berhadapan dengan negara mana pun demi kepentingan bangsa dan negara.

"Bangsa ini butuh pemimpin yang konsisten, yang berani mengambil keputusan, berani mengambil risiko dan berani berhadapan dengan siapa pun dan dengan negara mana pun. Untuk kepentingan negara dan bangsa," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada apel akbar Kokam Pemuda Muhammadiyah yang digelar di Solo, Jawa Tengah, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/9/2023).

"Bangsa ini butuh pemimpin yang mempersatukan, yang melayani rakyat, yang mampu bekerja, mampu bekerja makro, mampu bekerja mikro dan mampu bekerja detail," katanya lagi.

Baca juga: Jokowi Instruksikan Pemprov DKI Renovasi JIS, 3 Stadion Lain oleh Kementerian PUPR

Selain itu, Jokowi menekankan agar jangan sampai saat pergantian kepemimpinan, Indonesia harus memulai semua hal dari nol.

Ia lantas menganalogikan seperti jenjang pendidikan harus terus berlanjut dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.

"Sudah SD, sudah SMP, sudah SMA ganti pemimpin, ganti visi lagi, sehingga mulai lagi dari SD, SMP, SMA, universitas. Ganti pemimpin kita mulai lagi dari SD. Kapan kita S1, S2, S3 dan seterusnya," kata mantan Wali Kota Solo ini.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyinggung perihal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Mantan Gubernur DKI ini mengungkapkan, Indonesia sudah mengadakan pemilu langsung sebanyak lima kali.

Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri Apel Akbar Kokam di Stadion Manahan Solo

Oleh karena itu, ia menyakni bahwa bangsa Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi.

Namun, Jokowi juga mengakui tetap ada potensi risiko saat pemilu tahun depan.

"Potensi ketegangan juga akan tetap ada dan di sinilah peran dan kontribusi organisasi sukarelawan, organisasi pemuda seperti Kokam Muhammadiyah sangat diperlukan," ujar Jokowi.

"Bapak, Ibu sekalian, masyarakat tidak boleh terbelah karena pemilu. Kedamaian juga tidak boleh koyak karena pemilu. Dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan," katanya lagi.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi kerap sekali mengingatkan publik tidak salah memilih pemimpin pada pelaksanaan Pemilu 2024.

Bahkan, Jokowi berkali-kali menekankan bahwa Indonesia butuh pemimpin yang melanjutkan rencana program yang telah dibuat. Sehingga, mampu menjamin Indonesia keluar dari jerat negara middle income trap menuju negara maju.

Baca juga: Dikritik Soal Data Intelijen, Jokowi: Di Undang-Undang Harus Laporan ke Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

5
Komentar
sebenarnya kalau mau maju itu mudah dan sudah kemarin-kemarin kalau penguasa konsisten dan berani menjalankan program-program di saat kampanye dulu, yaitu: sukseskan revolusi mental, sukseskan mobil nasional mobil esemka, dan sukseskan pemberantasan kkn (korupsi kolusi nepotisme)....
Baca tentang


Terkini Lainnya
Kerap Absen, DPR Disebut Tidak Serius dan Remehkan Sidang Uji Formil UU TNI di MK
Kerap Absen, DPR Disebut Tidak Serius dan Remehkan Sidang Uji Formil UU TNI di MK
Nasional
Prabowo Hadiri Bastille Day di Paris, Didampingi Didit dan Hashim Djojohadikusumo
Prabowo Hadiri Bastille Day di Paris, Didampingi Didit dan Hashim Djojohadikusumo
Nasional
Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Cak Imin: Untuk Putus Rantai Kemiskinan
Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Cak Imin: Untuk Putus Rantai Kemiskinan
Nasional
Pengacara Hasto Sebut Replik Jaksa KPK Terbantahkan oleh Fakta Sidang
Pengacara Hasto Sebut Replik Jaksa KPK Terbantahkan oleh Fakta Sidang
Nasional
Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat Papua, Mendagri Tito Dorong Kolaborasi Pemda, TP-PKK dan Posyandu
Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat Papua, Mendagri Tito Dorong Kolaborasi Pemda, TP-PKK dan Posyandu
Nasional
Anies Kritik Presiden RI Jarang Hadir Sidang PBB, PDI-P: Forum yang Diikuti Jokowi Banyak
Anies Kritik Presiden RI Jarang Hadir Sidang PBB, PDI-P: Forum yang Diikuti Jokowi Banyak
Nasional
Lewat Pertamina Pertapreneur Aggregator, Batik Muria Kudus Latih Kemandirian Disabilitas dan Kaum Rentan
Lewat Pertamina Pertapreneur Aggregator, Batik Muria Kudus Latih Kemandirian Disabilitas dan Kaum Rentan
Nasional
Perusahaan Sawit Dihukum Ganti Rugi Rp 282,8 M akibat Kebakaran Lahan
Perusahaan Sawit Dihukum Ganti Rugi Rp 282,8 M akibat Kebakaran Lahan
Nasional
PGRI Minta Guru PPPK Berpengalaman dan Berprestasi Bisa Naik Status Jadi PNS
PGRI Minta Guru PPPK Berpengalaman dan Berprestasi Bisa Naik Status Jadi PNS
Nasional
3 Anak Polisi Raih Adhi Makayasa 2025, Ini Daftarnya
3 Anak Polisi Raih Adhi Makayasa 2025, Ini Daftarnya
Nasional
Kuasa Hukum Hasto: Audit CDR Tak Mampu Dijawab Jaksa, Delik Perintangan Penyidikan Harus Gugur
Kuasa Hukum Hasto: Audit CDR Tak Mampu Dijawab Jaksa, Delik Perintangan Penyidikan Harus Gugur
Nasional
 KPK Panggil Notaris dan Pengelola Sawit Terkait TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi
KPK Panggil Notaris dan Pengelola Sawit Terkait TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi
Nasional
Ini 2 Paslon Baru PSU Barito Utara, Usai MK Diskualifikasi Semua Kontestan
Ini 2 Paslon Baru PSU Barito Utara, Usai MK Diskualifikasi Semua Kontestan
Nasional
Uni Eropa Puji Pertumbuhan Ekonomi RI Salah Satu yang Tercepat di Dunia
Uni Eropa Puji Pertumbuhan Ekonomi RI Salah Satu yang Tercepat di Dunia
Nasional
Penyitaan 72 Mobil Sritex Dipersoalkan, Kejagung: Ada Hak Negara Perlu Dilindungi
Penyitaan 72 Mobil Sritex Dipersoalkan, Kejagung: Ada Hak Negara Perlu Dilindungi
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau