Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PBNU: Soal Politik yang Penting Kita Lewat dengan Selamat

Kompas.com - 02/10/2023, 08:40 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf berpesan agar menghadapi Pemilu 2024 dengan tenang.

Pesan tersebut disampaikan Yahya kepada warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin. Menurutnya, Pemilu harus diselenggarakan dengan tenang agar bisa memberikan keselamatan usai penyelenggaraan.

"Karena yang penting soal politik ini, yang penting kan kita lewat dengan selamat, itu aja yang penting," kata Gus Yahya dalam pidato pembukaan Rakernas Fatayat NU yang disiarkan kanal YouTube TVNU, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Jika Jadi Cawapres, Mahfud Diyakini Mampu Dongkrak Elektabilitas Ganjar di Kalangan NU

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Ketua Umum LTN Kominfo PBNU Ishaq Zubaedi untuk mengutip pernyataan tersebut.

Ia pun mengibaratkan pelaksanaan politik praktis itu tak ubahnya pergantian estafet kepemimpinan. 

Menurutnya, kegiatan politik praktis itu bukan meurpakan kepentingan inti dari organisasi yang lahir sebelum Indonesia merdeka ini.

"Ini cuma tempat lewatan saja, ini bukan pusat kepentingan kita. Karena positioning Nahdlatul Ulama sudah bergeser tidak lagi politik," ucapnya.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Warga NU-Muhammadiyah Yakin Prabowo Bacapres Didukung Jokowi

Adapun terkait sikap politik PBNU, Gus Yahya meminta kepada warga NU untuk menunggu keputusan dari Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar.

"Soal yang lain-lain misalnya soal politik dan lain-lain sudahlah, ikuti saja saya, kita nunggu Rais Aam," ucap dia.

Gus Yahya mengatakan, ia sudah diberikan pesan agar menunggu keputusan dari Rais Aam untuk memutuskan arah dukungan PBNU.

"Kemarin sudah dibilang sama Rois Aam to kemarin, ya udah kita nunggu aja. Saya aja sudah disuruh nunggu masa kalian enggak nunggu. Kita nunggu saja sudah, enak," ucapnya kepada para Fatayat NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
setuju, pemilu harus aman dan damai
Baca tentang


Terkini Lainnya
Hari Anak Nasional, Pertamina Berkomitmen Nyalakan Masa Depan Anak Melalui Inovasi dan Edukasi
Hari Anak Nasional, Pertamina Berkomitmen Nyalakan Masa Depan Anak Melalui Inovasi dan Edukasi
Nasional
Mengapa Tom Lembong Tetap Dihukum Meski Disebut Tak Nikmati Hasil Korupsi?
Mengapa Tom Lembong Tetap Dihukum Meski Disebut Tak Nikmati Hasil Korupsi?
Nasional
Soal Transfer Data RI ke AS, Menkomdigi: Masih Tahap Finalisasi, Tidak Secara Bebas
Soal Transfer Data RI ke AS, Menkomdigi: Masih Tahap Finalisasi, Tidak Secara Bebas
Nasional
KPK Fasilitasi Kejagung Periksa Tersangka Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina
KPK Fasilitasi Kejagung Periksa Tersangka Korupsi Minyak Mentah PT Pertamina
Nasional
Prabowo soal Negosiasi Tarif Impor dengan Trump: Kewajiban Saya Lindungi Rakyat Indonesia
Prabowo soal Negosiasi Tarif Impor dengan Trump: Kewajiban Saya Lindungi Rakyat Indonesia
Nasional
Lagi-lagi Dugaan Keracunan MBG, Aspek Kualitas Disorot Wakil Rakyat
Lagi-lagi Dugaan Keracunan MBG, Aspek Kualitas Disorot Wakil Rakyat
Nasional
Gibran Didesak Ngantor di IKN, Cak Imin: Jangan Sampai Ada yang Tidak Bermanfaat
Gibran Didesak Ngantor di IKN, Cak Imin: Jangan Sampai Ada yang Tidak Bermanfaat
Nasional
Kejagung Siapkan Panggilan Ketiga untuk Jurist Tan
Kejagung Siapkan Panggilan Ketiga untuk Jurist Tan
Nasional
Prabowo Geram Kasus Beras Oplosan: Kurang Ajar Itu, Serakah, Hilang Kekayaan Kita
Prabowo Geram Kasus Beras Oplosan: Kurang Ajar Itu, Serakah, Hilang Kekayaan Kita
Nasional
Koleksi Kendaraan Gibran di LHKPN 2025, Ada Royal Enfield hingga Toyota
Koleksi Kendaraan Gibran di LHKPN 2025, Ada Royal Enfield hingga Toyota
Nasional
Prabowo: Pasal 33, Perekonomian Disusun Berdasar Asas Kekeluargaan, Bukan Konglomerasi
Prabowo: Pasal 33, Perekonomian Disusun Berdasar Asas Kekeluargaan, Bukan Konglomerasi
Nasional
Harta Kekayaan Gibran Capai Rp 27,5 Miliar di LHKPN 2025, Ini Daftar Asetnya
Harta Kekayaan Gibran Capai Rp 27,5 Miliar di LHKPN 2025, Ini Daftar Asetnya
Nasional
Satu Jalan Tersisa bagi Eks Marinir Satria Arta bila Mau Kembali Jadi WNI...
Satu Jalan Tersisa bagi Eks Marinir Satria Arta bila Mau Kembali Jadi WNI...
Nasional
Seskab Teddy: Tema HUT Ke-80 RI Cerminkan Arah Perjuangan dan Visi Bangsa
Seskab Teddy: Tema HUT Ke-80 RI Cerminkan Arah Perjuangan dan Visi Bangsa
Nasional
Prabowo Vs Indonesia Gelap: Segepok Tanya
Prabowo Vs Indonesia Gelap: Segepok Tanya
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau